LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Tahukah Anda? Baturraden Forest Run 2025 Jadi Magnet Promosi Wisata Alam Banyumas

Ajang Baturraden Forest Run 2025 tak hanya lomba lari, tapi juga strategi jitu mempromosikan keindahan wisata alam Banyumas ke kancah global. Siapkah Anda menjelajahi lereng Slamet?

Sabtu, 26 Jul 2025 15:36:00
konten ai
Ajang Baturraden Forest Run 2025 tak hanya lomba lari, tapi juga strategi jitu mempromosikan keindahan wisata alam Banyumas ke kancah global. Siapkah Anda menjelajahi lereng Slamet? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Ajang lari lintas alam Baturraden Forest Run (BRF) yang akan digelar di kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu, 27 Juli 2025, diproyeksikan sebagai sarana strategis. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan potensi wisata alam Banyumas kepada khalayak nasional maupun internasional.

Ketua Panitia sekaligus Program Director BRF, Kelvin Stefanus, dalam konferensi pers di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Sabtu, menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar ajang olahraga. BRF dikemas secara khusus untuk menjadi platform promosi destinasi wisata alam di lereng Gunung Slamet.

Peserta akan diajak melewati sejumlah lokasi wisata unggulan. Rute lari ini mencakup Curug Jenggala, Curug Penganten, Curug Gomblang, Pancuran Pitu, hingga gerbang jalur pendakian Gunung Slamet via Juang, menawarkan pengalaman unik bagi para pelari.

Advertisement

Menjelajahi Keindahan Lereng Gunung Slamet

Baturraden Forest Run menawarkan empat kategori jarak yang menantang: 3 kilometer, 7 kilometer, 15 kilometer, dan 30 kilometer. Ajang ini telah menarik perhatian 470 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, dan Bali.

Menariknya, beberapa mahasiswa internasional yang sedang berkuliah di UMP juga turut berpartisipasi dalam ajang ini. Pembatasan kuota peserta maksimal 500 orang sengaja diterapkan oleh penyelenggara.

Hal ini dilakukan demi alasan keamanan mengingat medan yang akan dilalui cukup sulit dan menantang. Kelvin Stefanus menjelaskan bahwa peserta kategori 30 kilometer bahkan harus melalui proses penyaringan ketat.

Advertisement

Meskipun jalur ini tidak terlalu ekstrem, faktor teknis seperti elevasi ketinggian yang mencapai 1.900 meter menjadi pertimbangan utama. Ia menegaskan bahwa ini adalah trail run, sebuah kegiatan berlari di hutan atau trek off-road yang membutuhkan persiapan khusus.

Sinergi UMP untuk Pariwisata dan Pembangunan Berkelanjutan

Keterlibatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dalam Baturraden Forest Run bukan hanya sebagai pendukung acara, melainkan juga bagian dari implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Rektor UMP, Prof. Jebul Suroso, menyatakan komitmen kampusnya dalam mendukung capaian SDGs dan pembangunan Banyumas.

Ada lima alasan utama mengapa UMP terlibat aktif dalam kegiatan ini. BRF menjadi medium efektif untuk membiasakan gaya hidup sehat di masyarakat, sekaligus mempromosikan potensi wisata Banyumas yang kaya.

Selain itu, acara ini juga dirancang untuk mendukung pelaku UMKM lokal, memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Yang tak kalah penting, BRF menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam di kalangan peserta dan masyarakat luas.

Prof. Jebul Suroso menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi besar UMP untuk menjadikan Purwokerto sebagai destinasi pendidikan dan wisata unggulan. Pihaknya berharap orang-orang datang ke Purwokerto tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk belajar dan menikmati berbagai potensi lokal yang ditawarkan.

Aspek Teknis dan Keamanan Peserta

Dari sisi teknis penyelenggaraan, UMP mengerahkan mahasiswanya dari berbagai program studi untuk mendukung kelancaran acara. Mahasiswa dari fakultas kedokteran, ilmu kesehatan, dan keolahragaan secara khusus ditugaskan di sejumlah pos kesehatan yang tersebar di sepanjang jalur lari.

Pihak penyelenggara juga menjalin kerja sama erat dengan Klinik Wisnu Husada, yang dikelola oleh kampus, untuk melakukan skrining kesehatan komprehensif bagi para peserta. Skrining ini menjadi prosedur wajib, terutama bagi peserta yang mengikuti lari jarak jauh seperti kategori 30 kilometer.

Rektor UMP menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan ini. Hal tersebut untuk memastikan bahwa seluruh peserta dalam kondisi fisik yang prima dan aman untuk mengikuti medan yang menantang di Baturraden Forest Run.

Berita Terbaru
  • Trivia: 800 Ribu Guru Ditarget Tuntas! Ini Target Ambisius DPR untuk Sertifikasi Guru
  • Fakta Tinggi Gelombang Empat Meter: Balawista Lebak Imbau Nelayan Waspada Bahaya Laut Selatan Banten
  • Turnamen Speedboat Kaltara: Bukan Sekadar Adu Cepat, Ini Ajang Promosi Sport Tourism Unggulan!
  • Tak Sembarangan! Ini Seluk Beluk Donor ASI yang Tepat Sasaran Menurut IDAI
  • Fakta Stunting: Sulawesi Selatan Gencarkan Program Genting, Sasar 15 Ribu Anak
  • baturraden forest run
  • curug jenggala
  • gunung slamet
  • konten ai
  • lari lintas alam
  • olahraga alam
  • pariwisata jawa tengah
  • #planetantara
  • sdgs
  • trail run
  • ump
  • wisata banyumas
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.