Tahukah Anda? Dharma Jaya Impor 750 Sapi dari Australia, Jaga Stabilitas Pangan Jakarta!
Perumda Dharma Jaya kembali melakukan impor sapi, kali ini sebanyak 750 ekor dari Australia, sebagai langkah strategis menjaga stabilitas pangan di DKI Jakarta.
Perumda Dharma Jaya, entitas usaha milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, telah mengimpor 750 ekor sapi dari Australia. Langkah ini diambil sebagai upaya konkret menjaga ketahanan dan stabilitas pasokan pangan di wilayah ibu kota.
Kedatangan ratusan sapi ini, yang merupakan bagian dari tahap kedua program pengadaan sapi tahun 2025, berlangsung pada 26 Juli. Sapi-sapi tersebut akan menjalani masa penggemukan di kandang milik Dharma Jaya di Serang, Banten, sebelum didistribusikan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menjelaskan bahwa inisiatif Dharma Jaya impor sapi ini bertujuan memastikan ketersediaan daging sapi yang cukup. Ini juga sebagai langkah strategis menjaga harga tetap stabil di pasar lokal.
Jenis Sapi Impor dan Pemanfaatannya
Impor sapi yang dilakukan Perumda Dharma Jaya pada tahap kedua ini terdiri dari 711 ekor jenis feeder steer dan bull, serta 39 ekor jenis productive heifer. Setiap jenis sapi memiliki peruntukan yang berbeda sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.
Sapi jenis feeder steer dan bull secara khusus diperuntukkan sebagai sapi potong setelah melalui proses penggemukan intensif. Raditya Endra Budiman menegaskan bahwa sapi-sapi ini dirawat dengan baik agar berat badannya bertambah optimal, sehingga nilai jualnya pun meningkat signifikan.
Sementara itu, 39 ekor sapi jenis productive heifer akan dikembangkan sebagai bagian dari program budidaya sapi Dharma Jaya. Jenis ini juga merupakan bentuk dukungan nyata dalam peningkatan populasi sapi lokal di Indonesia, dengan target hingga empat kali masa produktifnya.
Strategi Penggemukan dan Penjualan Sapi
Sebelum kedatangan 750 sapi ini, Perumda Dharma Jaya telah lebih dulu mendatangkan 500 ekor sapi pada tahap pertama. Sapi-sapi tersebut, yang juga berjenis feeder steer dan bull, telah menjalani proses penggemukan selama tiga bulan dan kini siap untuk dijual.
Raditya menyampaikan bahwa 500 sapi impor tahap pertama sudah laku terjual seluruhnya. Adapun 750 ekor sapi pada tahap kedua juga sudah bisa dipesan oleh pelanggan, meskipun masih menunggu masa penggemukan selesai.
Dharma Jaya memiliki sekitar 10 pelanggan tetap yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) di Cakung, Serang, Bogor, dan Sukabumi. Setiap pelanggan dapat memesan hingga 50 sapi per bulan, memastikan bahwa sapi-sapi yang digemukkan langsung terdistribusi setelah siap jual.
Dampak Ekonomi dan Proyeksi Masa Depan
Total sapi impor yang kini berada di kandang penggemukan Dharma Jaya di Serang, Banten, mencapai 1.250 ekor. Perumda Dharma Jaya menargetkan total 5.000 sapi impor pada program pengadaan sapi sepanjang tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Direktur Bisnis Perumda Dharma Jaya, Irwan Nusyirwan, menjelaskan bahwa penggemukan sapi bukan sekadar aktivitas jual-beli biasa. Proses ini secara signifikan meningkatkan berat badan sapi, menambah nilai jual, serta turut membuka lapangan kerja dan mendorong ekonomi lokal di sekitar area penggemukan.
Pengiriman sapi impor dari Australia tahap ketiga direncanakan akan tiba di Jakarta pada awal September. Sapi-sapi tersebut nantinya akan dibawa ke kandang penggemukan di Serang yang memiliki kapasitas penampungan hingga 3.000 ekor sapi. Pengiriman bertahap ini memastikan proses penggemukan berjalan optimal dan distribusi ke pasar lebih terkendali.