LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Tahukah Anda? Ekspor Paha Kodok dari Sumsel Capai Rp5,24 Miliar, Prancis Jadi Tujuan Utama

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel memfasilitasi ekspor paha kodok senilai miliaran rupiah ke Prancis, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Minggu, 03 Agu 2025 19:08:00
konten ai
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel memfasilitasi ekspor paha kodok senilai miliaran rupiah ke Prancis, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan secara aktif memfasilitasi ekspor paha kodok rawa ke Prancis. Komoditas ini merupakan hasil tangkapan masyarakat dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, yang kemudian diolah untuk memenuhi standar internasional.

Fasilitasi ini mencakup pendampingan proses pengolahan hingga verifikasi dokumen, memastikan setiap produk memenuhi persyaratan ketat sebelum dikirim. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menjamin keamanan pangan, mutu produk, serta kelancaran akses ke pasar global.

Hingga saat ini, ekspor paha kodok telah menunjukkan peningkatan signifikan, dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah. Upaya ini tidak hanya memperkuat perekonomian daerah tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal yang bergantung pada aktivitas penangkapan kodok.

Advertisement

Proses Fasilitasi dan Jaminan Kualitas Ekspor Paha Kodok

Sebelum paha kodok diekspor, BKHIT Sumsel melakukan serangkaian pemeriksaan teknis yang ketat. Ini meliputi pemeriksaan fisik produk, pengawasan menyeluruh terhadap tempat pengolahan, dan verifikasi dokumen yang relevan. Seluruh tahapan ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan standar keamanan pangan dan mutu terpenuhi.

Eksportir yang terlibat dalam proses ini wajib memiliki sertifikasi resmi dan menerapkan sistem Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Penerapan HACCP menjamin bahwa setiap langkah pengolahan, mulai dari penangkapan hingga pengemasan, telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan yang diakui secara internasional.

Kepala BKHIT Sumsel, Sri Endah Ekandari, menegaskan komitmen lembaganya dalam menjaga kualitas produk. "Kami mendukung penuh upaya pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor. Melalui tindakan karantina, kami pastikan setiap produk yang dikirim adalah yang terbaik dan sesuai persyaratan," ujarnya.

Advertisement

Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Ekspor paha kodok tidak hanya memberikan nilai ekonomi yang besar bagi daerah, tetapi juga secara langsung mendorong pemberdayaan masyarakat lokal. Terutama para penangkap kodok di pedesaan, mereka kini memiliki mata pencarian alternatif yang stabil dan berkelanjutan.

Aktivitas penjualan paha kodok ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean, untuk menggerakkan perekonomian daerah. Hal ini menunjukkan sinergi antara kebijakan pemerintah pusat dan implementasi di tingkat daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain aspek ekonomi, ekspor ini juga mendorong pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan. Dengan tetap mengedepankan prinsip konservasi dan keseimbangan ekosistem, kegiatan ini diharapkan tidak merusak lingkungan dan tetap menjaga populasi kodok di alam.

Peningkatan Volume dan Komitmen Berkelanjutan Ekspor Paha Kodok

Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume ekspor paha kodok dari Sumatera Selatan. Sepanjang tahun 2025, ekspor paha kodok mencapai 32,06 ton dengan nilai ekonomi fantastis, yaitu Rp5,24 miliar. Angka ini mencerminkan potensi besar komoditas tersebut di pasar global.

Sebelumnya, pada tahun 2023, BKHIT Sumsel telah memfasilitasi ekspor sebanyak 17,08 ton paha kodok ke Prancis. Volume ini meningkat drastis pada tahun 2024, mencapai 86,4 ton, menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten dan permintaan pasar yang tinggi.

Sri Endah Ekandari menambahkan bahwa BKHIT Sumsel berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong akselerasi ekspor paha kodok. Mereka juga akan memfasilitasi berbagai komoditas unggulan asal Sumsel lainnya melalui layanan karantina yang cepat, tepat, dan profesional, demi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Berita Terbaru
  • Wow, Rp30 Juta per Bulan! Ini Perpres Tunjangan Khusus Dokter Spesialis di DTPK yang Baru Diterbitkan Presiden Prabowo
  • Tragis: Pelajar di Serang Meninggal Dunia Usai Pesta Miras Oplosan, Dua Rekan Diamankan Polisi
  • Fakta Menarik: 74 Warga Binaan di Aceh Raih Amnesti Presiden Prabowo, Mayoritas Kasus Narkoba
  • Fakta Unik Sekolah Rakyat Ponorogo: Khofifah Usul Prabowo Luncurkan Program di Sana
  • 50 Narapidana di Sulsel Dapat Amnesti Presiden Prabowo, Termasuk Kasus Makar dan ODGJ
  • bkhit sumsel
  • ekonomi sumatera selatan
  • ekspor paha kodok
  • karantina hewan
  • ketahanan pangan
  • komoditas unggulan
  • konten ai
  • pemberdayaan masyarakat
  • perdagangan internasional
  • #planetantara
  • prancis
  • produk ekspor
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.