Tahukah Anda? Kemenag Manfaatkan CFD Jadi Panggung Edukasi Keagamaan Lewat Program 'Serambi Bimas Islam'

Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program 'Serambi Bimas Islam' di Car Free Day (CFD) Jakarta, memanfaatkan ruang publik untuk edukasi keagamaan. Bagaimana Kemenag CFD Edukasi Keagamaan ini akan menjangkau masyarakat?

Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan momentum Car Free Day (CFD) di Jakarta sebagai panggung utama untuk edukasi keagamaan dan pelayanan publik. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan informasi serta bimbingan keagamaan kepada masyarakat luas secara langsung dan interaktif. Program baru ini diharapkan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang hadir dalam kegiatan CFD.

Program edukasi keagamaan yang dinamai "Serambi Bimas Islam" ini telah resmi diluncurkan dan akan digelar secara berkala setiap dua pekan. Lokasi pelaksanaannya berada di sisi timur Gedung Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, area yang strategis dan mudah diakses oleh publik. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai 24 Agustus 2024 hingga akhir tahun 2025, menandakan komitmen jangka panjang Kemenag dalam upaya edukasi ini.

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa setiap direktorat di lingkungan Ditjen Bimas Islam akan bergiliran menyajikan konten edukatif dan interaktif. Hal ini sejalan dengan semangat Kemenag untuk mewujudkan layanan dengan tagline "Beragama Berdampak", memastikan informasi keagamaan mudah dijangkau, responsif, dan akomodatif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Istilah "serambi" dalam nama program ini diambil dari nilai-nilai budaya masyarakat, yang merujuk pada ruang terbuka di depan rumah atau masjid sebagai tempat berinteraksi dan berdiskusi. Sebagaimana serambi masjid di masa lampau menjadi tempat bermusyawarah dan menyelesaikan persoalan keagamaan, "Serambi Bimas Islam" digagas sebagai simbol keterbukaan Kemenag dalam menyapa dan melayani masyarakat.

Kegiatan "Serambi Bimas Islam" dinilai penting karena memberikan ruang komunikasi langsung antara Ditjen Bimas Islam dengan masyarakat. Terlebih, kegiatan ini dilakukan di area CFD yang dikenal sebagai ruang publik terbuka dan inklusif, tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai latar belakang agama, profesi, usia, dan suku.

Setiap sesi dalam program ini akan menyajikan kegiatan yang berbeda, mulai dari temu wicara, podcast, hingga dialog terbuka dengan tema keislaman dan layanan keagamaan. Pendekatan ini dirancang untuk menarik minat masyarakat dan memfasilitasi diskusi yang mendalam mengenai isu-isu keagamaan terkini.

Berbagai direktorat di lingkungan Ditjen Bimas Islam akan turut serta dalam program "Serambi Bimas Islam" ini, masing-masing membawa materi edukasi sesuai tugas pokok dan fungsinya. Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, misalnya, akan menyajikan informasi terkait layanan syariah, kemasjidan, pembinaan paham keagamaan, serta kepustakaan Islam.

Sementara itu, Direktorat Penerangan Agama Islam akan menyampaikan informasi seputar penyuluhan agama, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), dakwah, organisasi masyarakat Islam, serta seni dan budaya Islam. Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah akan menghadirkan topik seputar layanan Kantor Urusan Agama (KUA), bimbingan perkawinan, dan penguatan ketahanan keluarga.

Selain itu, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf akan mengedukasi masyarakat mengenai literasi zakat dan wakaf, perizinan lembaga amil zakat, serta program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis zakat dan wakaf. Direktorat Jaminan Produk Halal sebagai direktorat baru juga akan turut serta, memberikan informasi terkait regulasi halal serta penguatan ekosistem halal nasional.

Kehadiran berbagai direktorat ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk memberikan layanan keagamaan yang komprehensif dan mudah diakses. Melalui program "Serambi Bimas Islam", Kemenag berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan berbagai aspek keagamaan serta layanan yang tersedia.