Tahukah Anda? Literasi Keuangan Meningkat, Pemkab Luwu dan OJK Tingkatkan Edukasi Cegah Investasi Bodong
Pemkab Luwu dan OJK Sulselbar gencar edukasi keuangan bagi perempuan untuk cegah bahaya investasi bodong. Tingkat literasi keuangan di Sulsel terus meningkat, namun kewaspadaan tetap krusial.
Pemerintah Kabupaten Luwu bersama Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat baru-baru ini menggelar program edukasi keuangan. Kegiatan ini secara khusus ditujukan bagi kaum perempuan di Luwu. Tujuannya adalah membentengi mereka dari potensi penipuan investasi bodong yang kian marak.
Edukasi ini diselenggarakan di Makassar sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk membekali masyarakat dengan pemahaman finansial yang lebih baik. Harapannya, perempuan dapat mengelola keuangan rumah tangga secara bijak dan terhindar dari tawaran mencurigakan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Sulaiman, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap iming-iming keuntungan tinggi. Ia juga mendorong masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas lembaga keuangan. Pemberdayaan finansial perempuan menjadi prioritas utama Pemkab Luwu demi kesejahteraan keluarga.
Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Nasional
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto, menjelaskan bahwa kegiatan edukasi ini merupakan bagian integral dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan. Gerakan ini bertujuan mengukur dan meningkatkan indeks literasi serta inklusi keuangan secara nasional. BPS diberi amanah oleh OJK untuk melakukan survei berkala terkait tingkat pemahaman finansial masyarakat.
Hasil survei menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Literasi keuangan naik dari 65,43 persen menjadi 66,46 persen pada tahun 2025. Sementara itu, inklusi keuangan melonjak dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen. Angka-angka ini mencerminkan keberhasilan upaya sosialisasi yang dilakukan berbagai pihak.
Meskipun ada peningkatan, tantangan seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong masih menjadi perhatian serius. Aryanto menegaskan bahwa tugas OJK adalah terus meningkatkan literasi masyarakat. Hal ini agar masyarakat dapat memahami dan mengakses produk keuangan yang diawasi dengan baik. Edukasi keuangan, khususnya bagi ibu-ibu di Luwu, menjadi sangat krusial.
Peran OJK dalam Membendung Investasi Bodong
Asisten Direktur Madya OJK Sulselbar, Nurmasita, memaparkan bahwa OJK secara proaktif menyelenggarakan berbagai program edukasi keuangan. Program-program ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan perempuan. Tujuannya adalah agar mereka mampu mengelola keuangan pribadi dan keluarga secara efektif.
Peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor keuangan juga menjadi salah satu target utama OJK. Melalui edukasi, perempuan diharapkan lebih berdaya dalam mengambil keputusan finansial. Ini termasuk pemahaman tentang berbagai produk dan layanan keuangan yang tersedia.
Materi edukasi yang diberikan mencakup pengelolaan anggaran rumah tangga dan perencanaan keuangan jangka panjang. Selain itu, peserta juga dibekali pengetahuan dasar mengenai investasi yang aman dan terdaftar. OJK berkomitmen untuk memastikan masyarakat dapat memanfaatkan lembaga keuangan yang legal dan terawasi.