LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Tahukah Anda Mengapa FPCI Sebut Peran ASEAN Krusial sebagai Landasan Kiprah Global Indonesia? Ini Alasannya!

FPCI menegaskan Peran ASEAN sangat krusial sebagai fondasi kiprah global Indonesia. Mengapa Dino Patti Djalal menyebutnya fantasi jika mengabaikan kawasan sendiri?

Selasa, 12 Agu 2025 22:39:00
konten ai
FPCI menegaskan Peran ASEAN sangat krusial sebagai fondasi kiprah global Indonesia. Mengapa Dino Patti Djalal menyebutnya fantasi jika mengabaikan kawasan sendiri? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menyoroti pentingnya Peran ASEAN sebagai fondasi utama bagi kiprah global Indonesia. Dino Patti Djalal, pendiri sekaligus ketua FPCI, menegaskan bahwa peran Indonesia di kancah global tidak akan optimal jika mengabaikan kawasan Asia Tenggara. Ia menyebut upaya tersebut sebagai fantasi belaka tanpa fondasi regional yang kuat dan stabil.

Pernyataan ini disampaikan Dino dalam wawancara khusus di Jakarta, Selasa. Menurutnya, menjaga stabilitas dan soliditas di kawasan ASEAN adalah prasyarat mutlak bagi diplomasi Indonesia. Hal ini menjadi landasan bagi Indonesia untuk memperkuat pengaruhnya di forum internasional dan global.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini menekankan bahwa membawa suara kolektif sepuluh negara ASEAN ke forum seperti G20 akan sangat meningkatkan kredibilitas Indonesia. Oleh karena itu, setiap langkah diplomasi global harus selalu berlandaskan pada kepentingan dan stabilitas ASEAN, memastikan bahwa kawasan tetap menjadi prioritas utama.

Advertisement

Pentingnya Sentralitas ASEAN dalam Diplomasi Global

Dino Patti Djalal menggarisbawahi bahwa apa pun aktivitas diplomasi Indonesia, baik di Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun G20, harus selalu memastikan perhatian utama terhadap ASEAN. Fondasi kuat di tingkat regional ini menjadi kunci keberhasilan kiprah global. Tanpa stabilitas kawasan, upaya global akan terasa kurang kokoh dan efektif.

Meskipun Indonesia aktif di panggung dunia, kondisi Asia Tenggara masih menghadapi tantangan. Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja menjadi contoh nyata gejolak yang masih ada di kawasan. Oleh karena itu, sinkronisasi antara keterlibatan regional dan global sangat diperlukan untuk menjaga soliditas ASEAN.

Sentralitas ASEAN berarti bahwa masalah-masalah di kawasan harus diselesaikan oleh negara-negara anggota itu sendiri. Pendekatan ini memastikan bahwa solusi yang diambil relevan dan berkelanjutan sesuai konteks lokal. Ini juga memperkuat posisi ASEAN sebagai pemain utama di wilayahnya, tanpa intervensi eksternal yang berlebihan.

Advertisement

Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memahami pentingnya keseimbangan ini. Beliau menyadari perlunya membangun sinergi antara kebijakan luar negeri regional dan keterlibatan global. Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan diplomasi yang efektif dan komprehensif bagi Indonesia.

Membangun Kepercayaan sebagai Kunci Ketahanan Regional

Terkait strategi untuk memperkuat konektivitas antarwarga ASEAN dan ketahanan ekonomi, Dino menyoroti pentingnya membangun kepercayaan. Gejolak geopolitik global yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini sering kali berakar pada hilangnya kepercayaan antarpihak. Oleh karena itu, menjaga keyakinan adalah prioritas utama.

Pemerintah negara-negara anggota ASEAN harus mampu mempertahankan kepercayaan publik dan menunjukkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Contoh sukses penanganan konflik Thailand dan Kamboja baru-baru ini menunjukkan kapasitas ini. Ini adalah bukti bahwa kerja sama regional dapat mengatasi tantangan yang kompleks secara efektif.

Khususnya dalam konteks hubungan antarwarga (people-to-people), menjaga kepercayaan di tingkat masyarakat sangat krusial. Kemarahan dan kebencian dapat berkembang dari hal-hal kecil, bahkan dari pertandingan sepak bola yang memicu perselisihan. Oleh karena itu, upaya membangun saling pengertian dan toleransi harus terus digalakkan.

FPCI sendiri, sebagai organisasi independen yang didirikan Dino Patti Djalal pada 2015, berkomitmen mempromosikan internasionalisme Indonesia yang positif. Organisasi ini berperan aktif dalam membentuk opini dan pemahaman publik mengenai isu-isu kebijakan luar negeri, sejalan dengan upaya memperkuat fondasi regional dan Peran ASEAN bagi Indonesia.

Berita Terbaru
  • Fakta Mengejutkan: DKPP Periksa Anggota KIP Aceh Tengah Terkait Dugaan Suap Pilkada 2024
  • Jamkrindo Beri Fasilitas Penjaminan Rp1 Triliun untuk 541 Kontraktor Sumsel: Efisiensi Bisnis Terjamin
  • Menbud Soroti Pentingnya Solusi Win-Win dalam Penentuan Tarif Royalti Musik
  • Trivia: Keluarga Adalah Benteng Utama! PKK Trenggalek Gandeng BNN Perkuat Pencegahan Narkoba dari Lingkup Keluarga
  • Fantastis! Panen Raya Padi di Muara Enim Hasilkan 8,7 Ton per Hektare, Optimisme Ketahanan Pangan Meningkat
  • asean
  • dino patti djalal
  • diplomasi indonesia
  • #fpci
  • geopolitik
  • hubungan internasional
  • kebijakan luar negeri
  • kiprah global
  • konten ai
  • #planetantara
  • prabowo subianto
  • sentralitas asean
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.