Tahukah Anda? Pemerintah Aceh Subsidi Rp6 Ribu per Kg dalam Operasi Pasar Beras Premium 225 Ton
Pemerintah Aceh bersama Bulog menggelar Operasi Pasar Beras Premium Aceh 225 ton di 23 kabupaten/kota. Subsidi Rp6 ribu per kg diterapkan untuk menjaga harga dan daya beli masyarakat.
Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Perum Bulog telah mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beras di pasar. Inisiatif ini diwujudkan melalui pelaksanaan operasi pasar beras premium yang masif di seluruh wilayah Aceh. Sebanyak 225 ton beras premium disiapkan untuk didistribusikan kepada masyarakat.
Operasi pasar ini merupakan respons terhadap kondisi harga beras yang cenderung tinggi atau melampaui batas harga eceran tertinggi (HET) di pasaran. Dengan adanya intervensi ini, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi daerah dapat terkendali secara efektif. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
Pelaksanaan operasi pasar beras premium ini akan dilakukan secara serentak di 46 titik yang tersebar di 23 kabupaten/kota se-Aceh. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 29 hingga 30 Juli 2025. Kepala Disperindag Provinsi Aceh, Mohd Tanwier, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian integral dari strategi pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan meringankan beban masyarakat.
Strategi Pemerintah Aceh Kendalikan Inflasi
Langkah Pemerintah Aceh dalam menggelar operasi pasar beras premium ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengendalikan inflasi daerah. Ketersediaan pasokan beras yang cukup dan harga yang stabil menjadi kunci utama dalam menjaga daya beli masyarakat. Dengan adanya 225 ton beras premium yang disiapkan, diharapkan pasokan di pasar tetap melimpah dan tidak terjadi kelangkaan.
Mohd Tanwier menjelaskan bahwa tujuan utama dari operasi pasar ini adalah untuk memastikan distribusi beras premium dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Terutama di tengah fluktuasi harga yang seringkali memberatkan. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memutus mata rantai spekulasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga beras secara tidak wajar.
Pemerintah Aceh berharap bahwa melalui operasi pasar ini, stabilitas harga dan distribusi pangan, khususnya beras, di seluruh wilayah Aceh dapat terjaga dengan baik. Hal ini secara langsung akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Intervensi pasar semacam ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen dan menjaga iklim ekonomi yang sehat.
Mekanisme Subsidi dan Harga Jual Beras Premium
Dalam operasi pasar beras premium ini, pemerintah memberikan subsidi harga yang signifikan untuk setiap kilogram beras. Subsidi yang diberikan sebesar Rp6 ribu per kilogram, bertujuan untuk meringankan beban finansial masyarakat. Ini berarti harga jual beras premium di titik-titik operasi pasar jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran umum.
Dengan adanya subsidi tersebut, harga jual beras premium dalam operasi pasar ditetapkan menjadi Rp56 ribu per sak untuk kemasan lima kilogram. Sementara itu, untuk kemasan 10 kilogram, harga jualnya adalah Rp112 ribu per sak. Penetapan harga ini diharapkan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Mohd Tanwier juga mengimbau masyarakat agar membeli beras sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Imbauan ini penting untuk mencegah adanya penimbunan atau pembelian berlebihan yang dapat mengganggu tujuan operasi pasar. Kedisiplinan dalam pembelian akan memastikan bahwa manfaat subsidi dapat dirasakan secara merata oleh lebih banyak keluarga di Aceh.