Tahukah Anda? Polres Aceh Barat Berhasil Evakuasi Kapal Nelayan Karam di Sungai Cangkoi dengan Cara Sederhana
Polres Aceh Barat sukses melakukan evakuasi kapal nelayan yang karam di Sungai Cangkoi, Aceh Barat. Bagaimana cara mereka mengevakuasi kapal tanpa peralatan canggih?
Personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Aceh Barat berhasil mengevakuasi satu unit kapal ikan milik nelayan yang karam pada Rabu (6/8) lalu. Insiden ini terjadi di muara Sungai (Krueng) Cangkoi, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap aktivitas perairan di sekitar lokasi.
Kasat Polairud Polres Aceh Barat, Iptu Karianta, menyatakan keprihatinannya atas musibah tersebut. Ia menegaskan bahwa evakuasi ini penting agar jalur pelayaran nelayan lain tidak terhambat. Pihak kepolisian juga bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam insiden kapal karam ini, sehingga fokus utama adalah pemulihan kondisi perairan.
Dalam upaya evakuasi, personel Polairud Polres Aceh Barat tidak bekerja sendiri. Mereka mendapatkan bantuan signifikan dari masyarakat nelayan sekitar yang turut serta dalam proses penarikan kapal. Kolaborasi antara aparat dan warga ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi kondisi darurat di wilayah pesisir.
Upaya Evakuasi dengan Keterbatasan Alat
Proses evakuasi kapal nelayan yang karam di Sungai Cangkoi ini dilakukan dengan metode yang cukup sederhana namun efektif. Iptu Karianta menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan peralatan seadanya untuk menarik badan kapal. Sebuah tali dihubungkan ke kapal patroli, kemudian perlahan-lahan kapal ditarik menuju tepian sungai.
Meskipun metode yang digunakan terbilang sederhana, pendekatan ini terbukti berhasil. Kapal yang sempat tenggelam di aliran sungai akhirnya dapat dievakuasi tanpa kendala berarti. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, tantangan di lapangan dapat diatasi secara efisien.
Kehadiran Polri di tengah masyarakat tidak hanya terbatas pada penegakan hukum. Iptu Karianta menekankan bahwa personel kepolisian juga siap membantu dan melayani masyarakat, terutama dalam kondisi darurat seperti insiden kapal karam ini. Ini adalah wujud nyata dari komitmen Polri untuk selalu ada saat dibutuhkan.
Peran Polri dalam Kondisi Darurat dan Kedekatan Emosional
Satpolairud Polres Aceh Barat memiliki tugas yang lebih luas dari sekadar menjaga keamanan laut. Mereka juga berupaya membangun kedekatan emosional dengan para nelayan, yang merupakan mitra utama di wilayah pesisir. Kedekatan ini penting untuk menciptakan lingkungan perairan yang aman dan tertib.
Iptu Karianta menambahkan, "Kami berupaya hadir saat masyarakat membutuhkan, terutama di wilayah perairan yang rentan terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya. Ini adalah bentuk nyata bahwa Polri tidak hanya menjaga, tapi juga peduli." Pernyataan ini menegaskan filosofi pelayanan Polri yang humanis dan responsif.
Komitmen Satpolairud Polres Aceh Barat untuk terus menjalin sinergi dengan nelayan dan masyarakat pesisir sangat kuat. Tujuannya adalah menciptakan perairan yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga humanis. Kolaborasi ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan kesejahteraan para nelayan.