Tahukah Anda? Prabowo Minta Gunakan Teknologi Pembukaan Lahan Ramah Lingkungan untuk Cegah Karhutla
Presiden Prabowo Subianto instruksikan pemanfaatan Teknologi Pembukaan Lahan Ramah Lingkungan untuk cegah kebakaran hutan, sekaligus dorong ekonomi masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto secara tegas menginstruksikan jajarannya untuk memfasilitasi penggunaan teknik pembukaan lahan modern tanpa pembakaran. Instruksi ini ditujukan bagi masyarakat maupun korporasi, menandai komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan.
Langkah ini diambil dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat akan lahan untuk aktivitas ekonomi, sekaligus sebagai solusi konkret untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menyatakan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen penuh dalam menyediakan akses teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menanggulangi masalah karhutla yang sering terjadi di musim kemarau.
Mendorong Inovasi untuk Lingkungan dan Ekonomi
Instruksi Presiden Prabowo Subianto akan ditindaklanjuti melalui program komprehensif yang mencakup penyediaan alat berat, teknologi pembukaan lahan yang benar-benar ramah lingkungan, serta bantuan teknis. Bantuan ini akan diberikan oleh kementerian terkait, memastikan implementasi yang efektif di lapangan.
Pemerintah menargetkan program bantuan teknologi ini akan digulirkan secara bertahap, khususnya di area yang sangat rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Fokus utama akan diberikan pada wilayah-wilayah kritis seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, yang sering menjadi titik panas karhutla.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan pendampingan intensif kepada para petani dan pelaku usaha mengenai metode pembukaan lahan yang berkelanjutan. Pendampingan ini penting untuk memastikan bahwa praktik pembukaan lahan dilakukan dengan cara yang tidak merusak ekosistem dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Fokus pada Pencegahan Karhutla di Wilayah Rawan
Pencegahan karhutla menjadi prioritas utama dalam kebijakan ini, mengingat dampak negatifnya yang luas terhadap kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Dengan menerapkan teknologi tanpa pembakaran, diharapkan risiko terjadinya kebakaran dapat diminimalisir secara signifikan.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengubah kebiasaan lama dalam pembukaan lahan menjadi praktik yang lebih bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Melalui pendekatan yang holistik ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan produktif. Ini sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tanpa mengorbankan kelestarian sumber daya alam, khususnya di daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kebakaran.
Rapat Terbatas dan Dukungan Kabinet
Instruksi Presiden Prabowo ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas yang dipimpinnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Agustus lalu. Dalam rapat tersebut, Kepala Negara secara khusus menginstruksikan para menterinya untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi selama musim kemarau.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting secara langsung, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu ini. Mereka yang hadir secara langsung antara lain:
- Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya
- Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
- Sekretaris Pribadi Utama Presiden Rizky Irmansyah
Selain itu, beberapa menteri juga turut berpartisipasi melalui konferensi video, menunjukkan koordinasi lintas sektor yang kuat. Para menteri yang bergabung melalui konferensi video meliputi:
- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
- Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
- Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Brian Yuliarto
- Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni
- Menteri Investasi dan Hilirisasi serta CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
- Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan
Kehadiran berbagai kementerian ini menegaskan bahwa isu pembukaan lahan ramah lingkungan dan pencegahan karhutla adalah masalah multisektoral yang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.