Tahukah Anda? Produksi Beras Nasional Indonesia Diprediksi Tertinggi di ASEAN, Dongkrak Ekonomi!
Lonjakan Produksi Beras Nasional Indonesia mencapai rekor tertinggi, bahkan diproyeksikan melampaui negara ASEAN lain, membawa dampak positif bagi ekonomi dan petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa lonjakan produksi beras nasional tidak hanya menjamin ketahanan pangan. Kondisi ini juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan petani di seluruh negeri.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat capaian penting di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Salah satunya adalah rekor stok beras nasional tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 4,2 juta ton per Juli 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tercatat menyumbang 10,52 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025 secara year-on-year. Ini merupakan kontribusi tertinggi dalam sejarah perekonomian Indonesia.
Rekor Produksi dan Proyeksi Internasional
Capaian signifikan dalam produksi beras nasional menunjukkan komitmen kuat pemerintah terhadap kemandirian pangan. Stok beras yang mencapai 4,2 juta ton per Juli 2025 merupakan bukti nyata keberhasilan program pertanian.
Selain itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 akan mencapai 34,6 juta ton. Angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam.
Proyeksi USDA tersebut bahkan melebihi target produksi Kementerian Pertanian yang sebesar 32 juta ton pada tahun 2025. Hal ini mengindikasikan potensi besar Indonesia dalam memenuhi kebutuhan beras secara mandiri dan bahkan berpotensi menjadi eksportir.
Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Ekonomi Nasional
Sektor pertanian telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusinya sebesar 10,52 persen terhadap PDB pada triwulan I 2025 menegaskan peran vital sektor ini.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan cendekiawan, swasembada pangan bukan sekadar kenangan sejarah. Ini adalah tekad bersama yang sedang diwujudkan secara konkret.
Komitmen kuat terhadap kemandirian pangan, keberpihakan kepada petani, serta kebijakan yang berdampak langsung di lapangan menjadi landasan utama. Hal ini mendukung pembangunan pertanian nasional yang berkelanjutan dan berdaulat.
Dukungan Cendekiawan dan Harapan Masa Depan
Rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi, mengapresiasi capaian sektor pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran. Beliau menyatakan bahwa Mentan Amran berhasil melanjutkan jejak keberhasilan swasembada pangan yang pernah diraih Indonesia pada era Presiden Soeharto.
Prof. Hamid juga menyampaikan bahwa kepemimpinan Mentan Amran membawa harapan baru bagi kebangkitan pertanian nasional yang berdaulat dan mandiri. Khususnya di tengah gempuran industrialisasi yang kian masif, sektor pertanian tetap diharapkan subur.
Kebijakan-kebijakan yang dijalankan Kementan di bawah kepemimpinan Amran merupakan terobosan luar biasa yang layak mendapat dukungan penuh masyarakat. Prof. Hamid menegaskan akan terus mendukung upaya ini demi kemajuan pertanian Indonesia.