Tahukah Anda? Program CKG Sekolah DKI Jakarta Kini Sasar Anak Tak Bersekolah untuk Kesehatan Optimal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas cakupan Program CKG Sekolah DKI, kini menyasar anak-anak tak bersekolah. Apa saja manfaat dan targetnya?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan komitmen serius terhadap kesehatan seluruh warganya. Sebuah langkah inovatif diambil dengan memperluas cakupan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Inisiatif ini tidak hanya menyasar pelajar formal, tetapi juga anak-anak yang tidak bersekolah.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau anak usia 7-17 tahun yang tidak mengakses pendidikan formal. Perluasan cakupan ini bertujuan memastikan setiap anak di Jakarta mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan yang layak. Hal ini merupakan upaya preventif penting bagi masa depan generasi muda.
Pelaksanaan Program CKG Sekolah ini dijadwalkan dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026, tepatnya pada bulan Juli 2025. Inisiatif ini diharapkan dapat mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin. Dengan demikian, tindak lanjut medis dapat segera diberikan, mendukung optimalisasi proses belajar anak.
Perluasan Cakupan dan Target Peserta Program CKG Sekolah DKI
Program CKG Sekolah DKI Jakarta memiliki target ambisius untuk tahun 2025/2026. Sebanyak 1.997.082 individu ditargetkan menjadi peserta program kesehatan ini. Angka tersebut mencakup pelajar dari jenjang SD hingga SMA.
Lebih dari itu, target peserta juga diperluas kepada anak-anak usia 7-17 tahun yang tidak bersekolah. Mereka adalah kelompok yang selama ini mungkin luput dari program kesehatan sekolah. Inklusi ini menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta terhadap kesehatan anak secara menyeluruh.
Kebijakan ini merupakan langkah progresif dalam memastikan pemerataan akses layanan kesehatan. Semua anak, tanpa memandang status pendidikan formalnya, berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Ini adalah fondasi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Jadwal dan Lokasi Pelaksanaan Program CKG Sekolah
Pelaksanaan Program CKG Sekolah akan dimulai pada bulan Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru. Tahap awal program ini akan dilaksanakan di beberapa lokasi strategis. Ini termasuk Sekolah Rakyat Sentra Handayani di Cipayung pada 9 Juli 2025.
Selanjutnya, pada 14 Juli 2025, Program CKG Sekolah akan berlanjut di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya, Cipayung. Lokasi lain yang juga menjadi titik awal adalah Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Cilandak. Inisiatif ini menunjukkan kesiapan pemerintah.
Setelah itu, mulai 4 Agustus 2025, program akan diperluas ke sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikasmen) dan madrasah. Puskesmas setempat akan berkoordinasi langsung dengan masing-masing sekolah. Hal ini untuk menyampaikan informasi awal serta penjadwalan pelaksanaan.
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Berdasarkan Jenjang Usia
Pemeriksaan kesehatan dalam Program CKG Sekolah disesuaikan dengan jenjang usia peserta didik. Hal ini memastikan relevansi dan efektivitas skrining yang dilakukan. Setiap jenjang memiliki fokus pemeriksaan yang berbeda.
Untuk jenjang SD/sederajat (7-12 tahun), pemeriksaan meliputi:
- Status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, dan kesehatan jiwa.
- Tuberkulosis, diabetes melitus, merokok, dan kebugaran (khusus kelas 4-6).
- Hepatitis B serta kesehatan reproduksi dan riwayat imunisasi (khusus kelas 1).
Pada jenjang SMP/sederajat (13-15 tahun), pemeriksaan mencakup:
- Status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus, merokok, dan kebugaran.
- Hepatitis B dan C serta kesehatan reproduksi.
- Skrining anemia dan talasemia (khusus kelas 7 dan 9) serta riwayat imunisasi (khusus kelas 9).
Sementara itu, jenjang SMA/sederajat (16-17 tahun) mendapatkan pemeriksaan komprehensif, termasuk:
- Status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, dan kesehatan jiwa.
- Tuberkulosis, diabetes melitus, merokok, kebugaran, hepatitis B dan C, dan kesehatan reproduksi.
- Skrining anemia dan talasemia (khusus kelas 10 dan 12).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, berharap Program CKG Sekolah ini dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pada pelajar sejak dini. Dengan demikian, intervensi dan tindak lanjut dapat segera dilakukan. Ini akan memungkinkan pelajar untuk belajar dengan lebih optimal dan mencapai potensi penuh mereka.