LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Tahukah Anda? Sound Horeg Berpotensi Picu Tinnitus hingga Gangguan Saraf, Ini Penjelasan Dinkes Tulungagung

Dinas Kesehatan Tulungagung mengingatkan bahaya fenomena sound horeg yang marak di masyarakat. Paparan suara keras ini berpotensi picu tinnitus hingga gangguan saraf.

Kamis, 31 Jul 2025 20:18:00
konten ai
Dinas Kesehatan Tulungagung mengingatkan bahaya fenomena sound horeg yang marak di masyarakat. Paparan suara keras ini berpotensi picu tinnitus hingga gangguan saraf. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius. Mereka menyoroti fenomena "sound horeg" yang kian marak di masyarakat. Aktivitas ini disebut berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Tulungagung, dr. Aris Setiawan. Ia menjelaskan bahwa paparan suara keras dari sound horeg dapat memicu tinnitus atau telinga berdenging. Selain itu, gangguan tidur, stres, hingga masalah keseimbangan saraf juga menjadi ancaman.

Menurut dr. Aris, ambang batas suara aman bagi orang dewasa adalah 80 desibel, sementara anak-anak 70 desibel. Namun, sound horeg kerap menghasilkan suara hingga 130 desibel. Kondisi ini jauh melampaui batas aman dan berisiko tinggi bagi kesehatan pendengaran.

Advertisement

Bahaya Paparan Suara Berlebihan pada Kesehatan

Dr. Aris Setiawan menegaskan bahwa tidak hanya sound horeg, semua aktivitas dengan pengeras suara berintensitas tinggi berisiko. Terutama jika durasinya panjang dan dilakukan secara mobile di area permukiman warga. Paparan suara berlebihan ini dapat merusak sel-sel rambut halus di telinga bagian dalam.

Dampak kesehatan yang mungkin timbul antara lain tinnitus, yaitu sensasi telinga berdenging tanpa adanya sumber suara eksternal. Selain itu, gangguan tidur juga sering terjadi akibat kebisingan yang terus-menerus. Kondisi ini dapat memicu stres kronis dan mengganggu kualitas hidup seseorang.

Lebih lanjut, dr. Aris menyebutkan potensi gangguan keseimbangan saraf akibat paparan suara ekstrem. Hal ini terjadi karena telinga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Kerusakan pada sistem pendengaran dapat berdampak pada fungsi saraf lainnya.

Advertisement

Perbedaan Sound Horeg dengan Pertunjukan Musik Biasa

Dr. Aris menjelaskan bahwa sound horeg memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pertunjukan musik statis. Ini karena sifatnya yang dinamis dan sering berkeliling, menyasar langsung area permukiman. Akibatnya, warga yang tidak terlibat pun bisa terpapar langsung suara keras tersebut.

Berbeda dengan konser musik yang penontonnya secara sadar mendekati sumber suara, sound horeg justru mendatangi warga. Hal ini memperluas dampak negatifnya ke seluruh lingkungan sekitar. Intensitas suara yang mencapai 130 desibel sangat berbahaya bagi pendengaran.

Kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan penderita penyakit tertentu sangat berisiko mengalami dampak serius. Paparan suara berlebihan ini tidak langsung terasa efeknya. Namun, dampaknya bisa bersifat kumulatif, mirip dengan bahaya asap rokok atau polusi udara yang terakumulasi.

Pentingnya Kesadaran dan Tanggung Jawab Komunal

Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Tulungagung tidak bermaksud melarang hiburan masyarakat. Pihaknya justru mendorong adanya kesadaran bersama di antara warga. Tujuannya agar aktivitas hiburan tetap dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan dan kesehatan lingkungan sekitar.

Dr. Aris berharap masyarakat dapat saling menjaga dan bertanggung jawab. Kegiatan yang dimaksudkan sebagai hiburan seharusnya tidak menimbulkan dampak buruk bagi orang lain. Ini termasuk menjaga tingkat kebisingan agar tidak mengganggu ketenangan dan kesehatan warga.

Edukasi mengenai ambang batas suara aman penting untuk disosialisasikan. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan penyelenggara sound horeg dapat lebih bijak dalam mengatur volume. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang harmonis dan sehat bagi semua pihak.

Berita Terbaru
  • Terungkap! 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dibangun Rp28 Triliun dari Mitra, Bukan APBN.
  • Terungkap! Kejari Sinjai Sita Dokumen Penting di Makassar, Usut Korupsi SPAM IKK Sinjai Tengah Rp10,5 Miliar
  • Fakta Mengejutkan: Ayah dan Anak Pelaku Pembunuhan Pemuda di Palembang Ditangkap Kurang dari 24 Jam
  • Kinerja Pelindo Regional 4 Semester I 2025 Positif: Arus Penumpang Melejit 17%!
  • Terungkap! Petani Lampung Barat Butuh Alat Pengering Padi Vertikal untuk Tingkatkan Kualitas Panen
  • ambang batas suara
  • bahaya kebisingan
  • dinkes tulungagung
  • gangguan saraf
  • hiburan aman
  • kesehatan masyarakat
  • kesehatan telinga
  • konten ai
  • #planetantara
  • polusi suara
  • sound horeg
  • tinnitus
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.