Tahukah Anda, Tiga Agama Besar Hidup Rukun? Wagub Ones Letakkan Batu Pertama Masjid, Simbol Toleransi Beragama Papua Pegunungan
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol meletakkan batu pertama Masjid Haji Muhammad Aipon Asso. Ini bukti nyata Toleransi Beragama Papua Pegunungan yang patut dicontoh.
Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Haji Muhammad Aipon Asso. Acara bersejarah ini berlangsung di Perkampungan Muslim Walesi, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Sabtu lalu.
Peristiwa ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah manifestasi nyata dari kerukunan antarumat beragama yang telah lama terjalin di wilayah tersebut. Pembangunan masjid ini menjadi simbol kuat bagi keharmonisan dan kebersamaan masyarakat Papua Pegunungan.
Wagub Ones Pahabol menekankan bahwa inisiatif ini mencerminkan indahnya toleransi di daerah tersebut. Tiga agama besar, yaitu Katolik, Kristen Protestan, dan Islam, mampu hidup berdampingan tanpa gesekan, menunjukkan nilai-nilai persatuan yang luar biasa.
Simbol Kebersamaan di Tanah Papua
Pembangunan Masjid Haji Muhammad Aipon Asso di Walesi menjadi bukti konkret tentang bagaimana masyarakat di Papua Pegunungan, khususnya Jayawijaya, menjunjung tinggi nilai toleransi. Wilayah ini secara unik memperlihatkan kebersamaan yang harmonis antarumat beragama.
Wakil Gubernur Ones Pahabol menyatakan kekagumannya terhadap kondisi ini. Menurutnya, kebersamaan dan toleransi yang indah ini adalah cerminan dari masyarakat Papua Pegunungan. Tiga agama besar dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya permasalahan berarti.
Jayawijaya, dengan keberadaan komunitas Muslim di Walesi yang berdampingan dengan umat Katolik dan Protestan, menjadi laboratorium hidup kerukunan. Kondisi ini patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia, bahkan dunia, sebagai model koeksistensi damai.
Mengenal Haji Muhammad Aipon Asso: Tokoh Pembawa Islam
Masjid yang sedang dibangun ini dinamai untuk menghormati Haji Muhammad Aipon Asso, seorang tokoh terkemuka yang berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam di Lembah Baliem. Beliau adalah sosok yang pertama kali membawa dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat setempat.
Berkat jasa-jasanya, Kampung Walesi dikenal hingga saat ini sebagai Perkampungan Muslim di Papua Pegunungan. Nama beliau diabadikan pada masjid ini sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi besarnya dalam membangun komunitas Muslim di wilayah tersebut.
Pendirian Masjid Haji Muhammad Aipon Asso juga berfungsi sebagai pengingat bagi generasi muda. Ini mengajarkan bahwa menanamkan nilai-nilai kebaikan sangatlah penting. Warisan kebaikan yang ditinggalkan oleh Haji Muhammad Aipon Asso terus relevan hingga kini.
Pesan Wagub Ones: Warisan Kebaikan untuk Generasi Mendatang
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Ones Pahabol menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya mewariskan kebaikan. Beliau mengajak setiap individu untuk melakukan hal-hal yang berguna dan bermakna di masa kini, agar dapat dikenang di masa depan.
Siapa pun memiliki kesempatan untuk mewariskan kebaikan bagi generasi selanjutnya. Pesan ini menekankan tanggung jawab kolektif untuk menjaga nilai-nilai positif, termasuk toleransi dan kerukunan, agar terus lestari di tengah masyarakat.
Wagub juga berharap agar kebersamaan agama yang dibalut nilai toleransi ini terus terpelihara di Tanah Papua, khususnya Papua Pegunungan. Beliau menegaskan bahwa jika ingin belajar toleransi, maka belajarlah dari Jayawijaya, di mana tiga agama besar hidup rukun dalam satu wilayah tanpa perpecahan.