Tahukah Anda? Usai Gempa Poso, BMKG Catat 113 Gempa Susulan, Warga Diminta Waspada
BMKG merilis data terbaru pasca Gempa Poso, mencatat 113 gempa susulan. Apa arti banyaknya guncangan minor ini bagi keamanan warga?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan penting bagi masyarakat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Peringatan ini disampaikan menyusul serangkaian aktivitas seismik yang signifikan pasca gempa utama.
Hingga Jumat (25/7) pukul 14:00 Wita, BMKG mencatat adanya 113 gempa bumi susulan. Mayoritas dari gempa susulan ini memiliki kekuatan yang tergolong ringan, namun jumlahnya yang banyak memerlukan perhatian khusus dari warga setempat.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Sabtu, menegaskan pentingnya kewaspadaan. Fenomena ini mengindikasikan adanya aktivitas sesar aktif di wilayah Poso, yang memang dikenal memiliki kompleksitas tektonik tinggi.
Rincian Aktivitas Gempa Susulan di Poso
Data yang dihimpun BMKG menunjukkan variasi kekuatan dari 113 gempa susulan tersebut. Sebagian besar, yakni 84 kejadian, tercatat memiliki magnitudo di bawah 3,0.
Selain itu, terdapat 21 kejadian gempa susulan dengan magnitudo antara 3,0 hingga 4,0. Delapan kejadian lainnya memiliki magnitudo lebih dari 4,0, yang menunjukkan adanya guncangan yang lebih terasa oleh masyarakat.
Gempa bumi utama yang mengguncang wilayah Poso dan sekitarnya pada Kamis (24/7) pukul 21:07 Wita, setelah penyempurnaan data seismologis, tercatat berkekuatan 5,7 magnitudo. Rangkaian gempa ini menjadi perhatian serius bagi otoritas terkait.
Penyebab dan Kondisi Tektonik Wilayah
BMKG menjelaskan bahwa gempa utama dan gempa susulan di Poso terjadi akibat aktivitas sesar aktif. Mekanisme pergerakan sesar ini didominasi oleh pergerakan mendatar, yang khas untuk wilayah dengan tekanan tektonik tertentu.
Berdasarkan data historis dan penelitian, wilayah Poso memang termasuk salah satu kawasan dengan kompleksitas tektonik tinggi di Sulawesi Tengah. Kondisi ini menjadikan Poso rentan terhadap aktivitas gempa bumi.
Meskipun demikian, Daryono menegaskan bahwa hingga kini belum ada potensi tsunami yang terdeteksi dari rangkaian gempa tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Imbauan dan Langkah Mitigasi BMKG
BMKG bersama dengan pemerintah daerah setempat telah mengambil langkah proaktif dalam menghadapi situasi ini. Mereka telah memetakan zona rawan bencana dan mempersiapkan langkah mitigasi awal.
Langkah mitigasi tersebut termasuk penyusunan skema evakuasi warga jika potensi kerawanan bencana meningkat. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkecil risiko dan memastikan keselamatan masyarakat.
Untuk meminimalisir dampak, warga yang tinggal di sekitar wilayah pusat gempa diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG. Selain itu, penting bagi warga untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal. Jika ditemukan keretakan serius, masyarakat diminta untuk segera menghindari penggunaan bangunan tersebut demi keselamatan.