Terjual Habis 4 Ton Beras! Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulbar Sukses Stabilkan Harga di Mamuju
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berhasil menjual habis empat ton beras dalam Gerakan Pangan Murah di Mamuju, efektif menekan harga dan membantu masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sukses menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Ahmad Kirang, Kabupaten Mamuju. Selama dua hari pelaksanaannya, empat ton beras medium yang disiapkan ludes terjual, menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan inisiatif Pemprov Sulbar untuk menstabilkan harga komoditas pangan esensial di pasaran.
Gerakan Pangan Murah ini terselenggara berkat kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Perum Bulog, dan Bank Indonesia. Tujuan utama dari GPM adalah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga bahan pokok. Kehadiran beras SPHP dari Bulog turut mendukung upaya stabilisasi harga, khususnya untuk beras medium.
Keberhasilan GPM ini tercermin dari penurunan signifikan harga beras medium di Mamuju. Sebelumnya, harga beras mencapai Rp165 ribu per 10 kilogram, kini turun menjadi Rp128 ribu. Selain beras, berbagai bahan pangan lain seperti minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam segar, serta aneka sayuran dan buah-buahan lokal juga tersedia dengan harga lebih terjangkau.
Stabilisasi Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjaga stabilitas harga komoditas pangan. Khususnya beras, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, mendapatkan perhatian serius dalam program ini. Harga yang ditawarkan dalam GPM memiliki selisih 10 hingga 30 persen lebih murah dibandingkan harga di pasar reguler.
Penyaluran beras SPHP dari Bulog menjadi salah satu strategi kunci dalam menekan harga beras di pasar. Inisiatif ini terbukti efektif dalam menurunkan harga beras medium secara signifikan. Penurunan harga ini sangat membantu masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Selain beras, GPM juga menyediakan beragam bahan pangan lainnya. Minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam segar, serta aneka sayuran dan buah-buahan lokal turut menjadi daya tarik bagi warga Mamuju. Ketersediaan komoditas ini dengan harga yang lebih terjangkau memberikan pilihan yang lebih ekonomis bagi konsumen.
Namun, Waris Bestari menegaskan bahwa diskon harga yang diberikan akan disesuaikan kembali jika harga bahan kebutuhan pokok, khususnya beras, telah kembali normal di pasaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi harga pasar dan menjaga ekosistem perdagangan yang sehat. Jika harga sudah stabil, program diskon besar akan dikurangi.
Perluasan Jangkauan dan Komitmen Pemprov Sulbar
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar berencana untuk memperluas jangkauan Gerakan Pangan Murah hingga ke desa-desa di pinggir Kota Mamuju. Selama ini, masyarakat di wilayah pedesaan seringkali kesulitan mengakses pasar atau mendapatkan harga pangan yang terjangkau. Dengan perluasan ini, diharapkan GPM dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
Saat ini, pelaksanaan GPM dilakukan empat kali dalam sepekan. Namun, jika kondisi harga pangan sudah normal, frekuensi pelaksanaan akan dikurangi menjadi maksimal dua kali sepekan. Penyesuaian ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat, tanpa merusak mekanisme pasar yang ada.
Abdul Waris Bestari menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulbar akan terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan. Kehadiran pemerintah dalam stabilisasi harga pangan sangat diharapkan oleh warga. Salah seorang warga Mamuju, Rina, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan GPM yang intensif ini.
Rina menyatakan bahwa harga beras, telur, dan sayur di GPM jauh lebih murah dari biasanya, sangat membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Respons positif dari masyarakat ini menjadi motivasi bagi Pemprov Sulbar untuk terus melanjutkan program-program yang berpihak kepada rakyat.