Terkuak! Kronologi Lengkap Insiden Ancaman Bom Lion Air JT-308 Soetta-Kualanamu, Ternyata Begini Faktanya
Manajemen Lion Air Group menjelaskan kronologi insiden ancaman bom Lion Air JT-308 rute Jakarta-Kualanamu. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam pesawat?
Sebuah insiden mengejutkan terjadi pada penerbangan Lion Air JT-308 rute Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) menuju Kualanamu (Deli Serdang, Sumatera Utara) pada Sabtu (2/8). Insiden ini melibatkan ancaman bom yang disampaikan oleh salah seorang penumpang. Manajemen Lion Air Group telah memberikan penjelasan resmi terkait kronologi kejadian yang sempat menunda keberangkatan pesawat tersebut.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan bahwa ancaman kedaruratan ini berasal dari ulah seorang penumpang laki-laki berinisial H. Informasi adanya bom disampaikan penumpang tersebut kepada awak kabin saat posisi pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH itu sudah melakukan push back.
Pesawat yang mengangkut 184 penumpang ini sebelumnya telah melalui seluruh prosedur keberangkatan secara normal. Namun, setelah informasi ancaman tersebut diterima, awak kabin segera mengkonfirmasi dan melaporkannya kepada kapten pilot serta petugas layanan darat sesuai prosedur keselamatan penerbangan yang berlaku.
Prosedur Keselamatan Diterapkan: Return to Apron
Menanggapi pernyataan ancaman yang disampaikan setelah pintu pesawat ditutup, Lion Air segera menerapkan prosedur Return to Apron (RTA). Prosedur ini mengharuskan pesawat kembali ke apron untuk pemeriksaan keamanan yang lebih lanjut. Langkah cepat ini diambil demi memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang serta awak pesawat.
Penumpang berinisial H yang menjadi sumber informasi ancaman bom tersebut langsung diturunkan dari pesawat. Ia kemudian diserahkan kepada pihak berwenang, termasuk petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), serta kepolisian. Penyerahan ini bertujuan untuk investigasi dan proses hukum lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.
Manajemen Lion Air menegaskan bahwa tindakan ini adalah bagian dari komitmen mereka terhadap standar keselamatan dan keamanan penerbangan. Setiap ancaman, sekecil apapun, akan ditanggapi serius untuk menjamin tidak ada risiko bagi penerbangan dan seluruh pihak di dalamnya.
Pemeriksaan Menyeluruh dan Penerbangan Lanjutan
Setelah insiden ancaman bom Lion Air ini, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan mereka diturunkan dari pesawat. Proses pemeriksaan ulang secara menyeluruh kemudian dilakukan oleh petugas keamanan bandara. Langkah ini krusial untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan atau berbahaya yang tertinggal atau terbawa.
Hasil dari pemeriksaan ulang tersebut menunjukkan bahwa tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya di dalam pesawat maupun pada barang bawaan penumpang. Hal ini mengkonfirmasi bahwa ancaman bom yang disampaikan oleh penumpang berinisial H adalah klaim yang tidak berdasar.
Untuk memfasilitasi kelanjutan perjalanan, Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, yaitu Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LSW, pada hari yang sama. Penerbangan JT-308 akhirnya diberangkatkan kembali dan telah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Kualanamu, memastikan penumpang dapat melanjutkan perjalanan mereka.