Terungkap! Ini Kendala Utama Suplai Sembako di Kopdes Sungai Duo, Koperasi Percontohan Nasional
Kopdes Sungai Duo, koperasi percontohan nasional di Sumbar, menghadapi kendala serius dalam suplai sembako dari mitra. Apa dampaknya bagi masyarakat?
Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Nagari Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, kini menghadapi tantangan signifikan. Lembaga yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo sebagai salah satu koperasi percontohan nasional ini, terkendala oleh pasokan aneka sembako dari mitra.
Ketua Kopdes Nagari Sungai Duo, Fuad Diaulhaq, mengungkapkan bahwa keterlambatan suplai menjadi masalah utama di lapangan. Kondisi ini berdampak langsung pada ketersediaan barang esensial bagi masyarakat, seperti minyak goreng yang telah kosong sejak beberapa hari terakhir.
Kendala ini tidak hanya menghambat operasional koperasi, tetapi juga berpotensi memengaruhi stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Nagari Sungai Duo. Pihak koperasi berharap adanya solusi cepat untuk mengatasi permasalahan suplai dan modal usaha yang mendesak.
Tantangan Suplai dan Dampaknya bagi Ketersediaan Barang
Salah satu kendala utama yang dihadapi Kopdes Sungai Duo adalah keterlambatan suplai sembako dari pihak mitra. Menurut Fuad Diaulhaq, hal ini menyebabkan unit usaha bidang sembako di koperasi tidak dapat memenuhi permintaan masyarakat, seperti stok minyak goreng yang kini kosong.
Pihak koperasi telah mengajukan permintaan kepada mitra, namun hingga saat ini belum ada realisasi pengiriman. Padahal, biaya klaim atas penjualan sebelumnya telah dibayarkan. Situasi ini menimbulkan frustrasi karena permintaan masyarakat tinggi, namun barang tidak tersedia.
Fuad menambahkan, berdasarkan koordinasi terakhir, penyedia baru akan mengirimkan minyak goreng pada pertengahan Agustus. Kondisi ini menunjukkan perlunya komitmen lebih kuat dari mitra untuk memastikan kelancaran distribusi barang demi kepentingan anggota koperasi dan masyarakat luas.
Kendala Modal dan Harapan Dukungan Pemerintah
Selain masalah suplai, Kopdes Sungai Duo juga menghadapi keterbatasan dana untuk modal usaha. Fuad Diaulhaq menjelaskan bahwa kondisi ini menghambat kemampuan koperasi untuk membeli stok dalam jumlah besar, seperti pupuk dan gas elpiji tiga kilogram.
Pihak koperasi sangat berharap pemerintah segera mencairkan pinjaman yang akan diajukan ke bank yang telah ditunjuk. Wali Nagari Sungai Duo, Ali Amran, turut menyampaikan harapan serupa, menekankan pentingnya percepatan pengajuan pinjaman agar dapat segera direalisasikan.
Ali Amran juga menegaskan komitmen pemerintah Nagari untuk terus mendampingi dan mendukung operasional Kopdes. Ia berharap semangat dukungan terhadap Kopdes tidak hanya ada saat peluncuran saja, tetapi berkelanjutan demi keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat.
Kopdes Sungai Duo: Koperasi Percontohan Nasional
Kopdes Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, memiliki status istimewa sebagai salah satu dari 103 koperasi di seluruh Indonesia yang diresmikan secara daring oleh Presiden Prabowo Subianto. Koperasi ini juga menjadi percontohan nasional di Sumatera Barat, menunjukkan potensi besar dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, sebelumnya turut menghadiri peluncuran kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih di lokasi mock up Kopdes Nagari Sungai Duo. Kehadiran koperasi ini diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi di tengah masyarakat Dharmasraya.
Meskipun menghadapi kendala, kegiatan unit usaha koperasi secara keseluruhan sudah berjalan cukup baik. Masyarakat telah merasakan manfaat signifikan, salah satunya adalah putusnya mata rantai harga jual yang sebelumnya membebani. Kopdes Sungai Duo telah merampungkan rencana anggaran biaya senilai Rp2,1 miliar untuk diajukan sebagai pinjaman ke perbankan, sebagai langkah strategis untuk memperkuat modal usaha.