Tol Sicincin-Bukittinggi Akan Dilanjutkan: PMN Diajukan pada 2026
Pemerintah berencana mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2026 untuk melanjutkan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Sicincin-Bukittinggi yang sempat terhambat.
Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru seksi Sicincin-Bukittinggi akan segera dilanjutkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, pada Rabu di Padang. Pemerintah pusat berencana mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2026 untuk membiayai kelanjutan proyek strategis nasional ini. Proyek yang dimulai sejak tahun 2018 ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas di Sumatera Barat.
Menurut Andre Rosiade, kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan tol ini telah tercapai antara Kementerian BUMN, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Komisi VI DPR RI. "Kami bersama Menteri BUMN dan Menteri Pekerjaan Umum bersepakat bahwa jalan tol ini (Seksi Sicincin-Bukittinggi) akan dilanjutkan. Insyaallah pemerintah akan mengajukan PMN 2026 ke DPR RI," ujar Andre Rosiade. Pernyataan ini memberikan kepastian bagi masyarakat Sumatera Barat yang telah lama menantikan penyelesaian proyek infrastruktur vital ini.
Meskipun ruas Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer telah diujicobakan, namun belum dioperasionalkan secara permanen. Penyelesaian seksi Sicincin-Bukittinggi menjadi prioritas sebelum melanjutkan pembangunan menuju Payakumbuh. Dengan adanya rencana pengajuan PMN ini, diharapkan pembangunan ruas tol tersebut dapat segera dimulai setelah mendapat persetujuan dari DPR RI.
Proyek Tol Padang-Pekanbaru: Tantangan dan Harapan
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, khususnya seksi Padang-Pekanbaru, memang menghadapi sejumlah tantangan. Andre Rosiade menjelaskan bahwa pada tahun 2025, pemerintah akan memprioritaskan penyelesaian seksi Jambi-Rengat terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan pembangunan tol di Sumatera Barat relatif lebih lambat dibandingkan daerah lain.
Lambatnya pembangunan tol di Sumatera Barat bukan semata-mata kesalahan pemerintah pusat. Andre Rosiade menekankan bahwa kendala utama terletak pada proses pembebasan lahan. Ia menyoroti kurangnya efektivitas pemerintah provinsi dan pihak terkait dalam menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan tersebut. Keberhasilan pembebasan lahan menjadi kunci percepatan pembangunan infrastruktur ini.
Meskipun terdapat kendala, rencana pengajuan PMN pada 2026 memberikan secercah harapan bagi percepatan pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan DPR RI, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan konektivitas di Sumatera Barat.
Tahapan Pembangunan dan Rencana Ke Depan
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru akan dilakukan secara bertahap. Setelah seksi Sicincin-Bukittinggi selesai, pembangunan akan dilanjutkan menuju Kota Payakumbuh. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mengembangkan infrastruktur jalan tol di Sumatera Barat.
Proses pengajuan PMN ke DPR RI akan menjadi penentu dimulainya kembali pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi. Disetujuinya PMN tersebut akan menjadi sinyal positif bagi kelanjutan proyek dan memberikan kepastian hukum bagi pelaksana proyek. Dengan demikian, masyarakat Sumatera Barat dapat berharap akan segera menikmati manfaat dari pembangunan jalan tol ini.
Pemerintah berharap dengan selesainya pembangunan Tol Padang-Pekanbaru, konektivitas di Sumatera Barat akan semakin meningkat. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan mempermudah aksesibilitas masyarakat. Proyek ini merupakan bagian penting dari pengembangan infrastruktur nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Keberhasilan pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi sangat bergantung pada kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya. Koordinasi dan sinergi yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan proyek strategis nasional ini. Dengan demikian, harapan masyarakat Sumatera Barat untuk memiliki akses jalan tol yang memadai dapat segera terwujud.