Tragis! Kapal Patah Kemudi di Utara Flores Hilang Kontak, Tim SAR Dikerahkan

Tim SAR gabungan mencari KM Mulya Abadi, sebuah kapal patah kemudi yang membawa delapan orang di Perairan Utara Flores dan hilang kontak sejak 23 Juli 2025.

Tim Search And Rescue (SAR) gabungan saat ini tengah berupaya melakukan pencarian intensif terhadap sebuah kapal motor (KM) Mulya Abadi. Kapal berkapasitas 171 gross ton (GT) ini dilaporkan mengalami patah kemudi di Perairan Utara Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Insiden tersebut menyebabkan kapal beserta delapan orang di dalamnya hilang kontak sejak 23 Juli 2025.

Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, mengonfirmasi bahwa KM Mulya Abadi membawa delapan orang, terdiri dari kapten dan kru. Kapal tersebut awalnya bertolak dari Pulau Jinato, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 23 Juli 2025 pukul 20.00 WITA. Tujuan pelayaran adalah Pelabuhan Riung, Kabupaten Ngada, NTT, dengan membawa muatan semen serta sembako.

Hilangnya kontak terjadi setelah kru KM Mulya Abadi menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa kapal mengalami patah kemudi dan hanyut. Perkiraan posisi terakhir kapal berada sekitar 30-40 Mil dari Pulau Jinato. Setelah komunikasi awal tersebut, kapten dan kru tidak dapat dihubungi lagi, memicu kekhawatiran serius akan keselamatan mereka.

Insiden yang menimpa KM Mulya Abadi bermula pada malam hari tanggal 23 Juli 2025. Kapal yang mengangkut material bangunan dan kebutuhan pokok ini sedang dalam perjalanan rutinnya. Kondisi perairan di sekitar lokasi kejadian menjadi perhatian utama bagi tim penyelamat yang mencari kapal patah kemudi ini.

Sekitar dua jam setelah keberangkatan, tepatnya pukul 22.00 WITA, kru kapal berhasil mengabarkan kondisi darurat. Mereka melaporkan bahwa kemudi kapal tidak berfungsi, menyebabkan KM Mulya Abadi hanyut tak terkendali. Informasi ini disampaikan kepada keluarga melalui komunikasi terakhir sebelum sinyal terputus.

Setelah laporan awal tersebut, seluruh upaya untuk menghubungi kembali kapten dan kru kapal tidak membuahkan hasil. Hilangnya kontak secara tiba-tiba ini menjadi indikasi kuat adanya situasi kritis. Perkiraan posisi hanyutnya kapal menjadi fokus utama dalam perencanaan operasi pencarian kapal patah kemudi ini.

Sebelum Tim SAR gabungan diberangkatkan, Basarnas Maumere telah melakukan serangkaian koordinasi intensif. Pemapelan informasi dilakukan kepada Stasiun Radio Pantai yang berada di Flores. Selain itu, koordinasi erat juga dijalin dengan Pos AL Mbay untuk memperluas jangkauan informasi terkait kapal patah kemudi.

Meskipun berbagai upaya pemapelan telah dilakukan hingga pukul 15.00 WITA, belum ada hasil signifikan yang diperoleh. Situasi ini mendorong Basarnas untuk segera mengerahkan tim pencarian di lapangan. Kepala Kantor Basarnas Maumere menegaskan komitmen penuh dalam operasi ini.

Akhirnya, pada Jumat pukul 16.30 WITA, Tim SAR gabungan resmi diberangkatkan menuju lokasi. Mereka menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Puntadewa 250 yang dilengkapi peralatan canggih untuk pencarian di laut. Lokasi operasi telah ditentukan berdasarkan perhitungan SAR MAP di Perairan Utara Flores, memastikan area pencarian yang terarah.

Fathur Rahman menyampaikan harapannya agar operasi pencarian ini berjalan aman dan membuahkan hasil yang positif. Keselamatan delapan orang yang berada di KM Mulya Abadi menjadi prioritas utama. Seluruh pihak terkait terus memantau perkembangan dan siap memberikan dukungan tambahan jika diperlukan demi menemukan kapal patah kemudi tersebut.