LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Trivia Jembatan Bailey Konawe Utara: Solusi Cepat Normalisasi Akses Pascabanjir Sultra Sepanjang 51 Meter

Gubernur Sultra resmikan Jembatan Bailey sepanjang 51 meter di Konawe Utara, solusi cepat normalisasi akses pascabanjir demi pulihkan mobilitas dan ekonomi warga.

Sabtu, 26 Jul 2025 06:53:00
konten ai
Gubernur Sultra resmikan Jembatan Bailey sepanjang 51 meter di Konawe Utara, solusi cepat normalisasi akses pascabanjir demi pulihkan mobilitas dan ekonomi warga. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan respons cepat terhadap dampak bencana banjir di wilayahnya. Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, secara resmi menormalisasi pemanfaatan Jembatan Bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara. Jembatan ini menjadi solusi vital untuk memulihkan akses penghubung lintas provinsi yang terputus akibat banjir.

Peresmian Jembatan Bailey pada Jumat (26/7) lalu menjadi penanda kembalinya konektivitas bagi masyarakat terdampak. Pembangunan jembatan ini merupakan langkah tanggap pemerintah dalam memenuhi kebutuhan mendesak warga. Kehadiran Jembatan Bailey sangat krusial untuk mobilitas sehari-hari dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

Jembatan Bailey ini bersifat sementara, namun sangat strategis karena menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah. Keberadaannya diharapkan mampu mempercepat pemulihan mobilitas warga sekaligus mendorong pergerakan ekonomi lokal yang sempat terhambat. Ini adalah wujud nyata kolaborasi antarinstansi demi kepentingan masyarakat.

Advertisement

Pentingnya Jembatan Bailey sebagai Solusi Darurat Konektivitas

Banjir besar yang melanda wilayah Konawe Utara telah memutus jalur mobilitas utama, menyebabkan terhambatnya aktivitas masyarakat dan pergerakan ekonomi. Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Bailey merupakan prioritas utama. "Ini adalah kebutuhan mendesak," ujarnya saat peresmian, menyoroti pentingnya akses yang cepat bagi warga.

Keputusan untuk membangun Jembatan Bailey diambil segera setelah bencana melanda, demi menjaga konektivitas antarwilayah yang vital. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul, menjelaskan bahwa ini adalah bentuk pemanfaatan perdana yang melibatkan koordinasi lintas sektor. Kerja sama antara Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dan Balai Jalan Nasional sangat berperan dalam memastikan akses masyarakat tidak terputus.

Meskipun bersifat sementara, Jembatan Bailey ini memainkan peran krusial sebagai solusi jangka pendek. Jembatan permanen yang lebih kokoh direncanakan akan mulai dibangun pada tahun 2026. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang berkelanjutan di masa depan, sambil tetap memberikan solusi cepat saat ini.

Advertisement

Detail Teknis dan Pendanaan Pembangunan Jembatan Bailey

Jembatan Bailey yang kini berdiri kokoh di Konawe Utara memiliki spesifikasi teknis yang dirancang untuk kebutuhan darurat. Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Martin Effendi Patulak, menjelaskan bahwa jembatan ini memiliki panjang total 51 meter. Struktur jembatan terbagi dalam tiga segmen, memastikan stabilitas dan kekuatan yang memadai untuk dilalui.

Proses pembangunan Jembatan Bailey ini dilaksanakan oleh CV Ulin Pratama dengan waktu pengerjaan yang relatif singkat, yakni 75 hari kalender. Kecepatan ini menunjukkan efisiensi dalam penanganan darurat infrastruktur. Jembatan ini dirancang untuk dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan kapasitas beban maksimal hingga 25 ton, memungkinkan mobilitas logistik dan penumpang.

Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Bailey ini mencapai Rp3,191 miliar. Dana tersebut bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Provinsi Sultra Tahun 2025. Pendanaan ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumber daya untuk pemulihan pascabencana dan memastikan kelancaran akses transportasi bagi masyarakat luas.

Berita Terbaru
  • Tak Ada Garansi! Pelatih Persija Jakarta Tegaskan Gustavo Almeida dan Eksel Runtukahu Harus Bersaing Keras
  • Fakta Unik: Thales Lira Pakai Nomor 9 di Persija, Mauricio Souza Ungkap Alasan Perekrutan Bek Tangguh Ini
  • Masa Depan Generasi Emas 2045: TP PKK Biak Gencarkan Posyandu Remaja di Kampung dan Kelurahan
  • Mengapa Bupati Jayapura Turun Kampung? Strategi Yunus Wonda Dekatkan Pelayanan Publik dan Serap Aspirasi Warga
  • Prakiraan Cuaca Jakarta: BMKG Prediksi Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Wilayah Minggu Ini, Berapa Intensitasnya?
  • akses jalan
  • andi sumangerukka
  • banjir sultra
  • ekonomi daerah
  • infrastruktur
  • jembatan bailey
  • konawe utara
  • konten ai
  • pembangunan
  • #planetantara
  • sulawesi tenggara
  • sultra
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.