Trivia Kesehatan: Program JKN BPJS Kesehatan Jangkau 279 Juta Jiwa, Kini Salah Satu Terbesar di Dunia
Program JKN BPJS Kesehatan berhasil menjangkau lebih dari 279 juta jiwa, menjadikannya salah satu jaminan kesehatan terbesar di dunia. Apa rahasia di balik capaian luar biasa ini dan bagaimana kualitas layanannya?
Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman, mengungkapkan capaian signifikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hingga saat ini, lebih dari 279 juta jiwa penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Angka ini mencakup sekitar 98 persen dari total populasi nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Inda dalam acara Gerakan Edukasi Bersama Komunitas Paham Sistem (Gema Kompas) JKN. Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Rabu, 23 Juli. Capaian ini menempatkan Program JKN sebagai salah satu jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia.
Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat. Program JKN telah menjadi kebutuhan esensial yang menjawab berbagai tantangan kesehatan di Indonesia.
Capaian Global dan Tantangan Kualitas Layanan
Penjangkauan lebih dari 279 juta jiwa peserta oleh Program JKN BPJS Kesehatan merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Angka ini secara signifikan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan cakupan jaminan kesehatan sosial terbesar secara global. Keberhasilan ini mencerminkan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Meskipun demikian, Inda Deryanne Hasman menekankan bahwa capaian ini bukanlah akhir dari perjuangan. Keberhasilan Program JKN tidak hanya diukur dari jumlah kepesertaan semata. Kualitas pelayanan, transparansi informasi, serta keteraturan pembayaran iuran dari para peserta juga menjadi tolok ukur penting.
Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat dan partisipasi aktif mereka dalam program ini juga sangat krusial. BPJS Kesehatan terus berupaya memastikan bahwa setiap peserta tidak hanya terdaftar, tetapi juga memahami hak dan kewajiban mereka. Hal ini penting untuk keberlanjutan dan efektivitas Program JKN.
Literasi Masyarakat dan Dampak Positif Program JKN
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, penyelenggaraan layanan JKN harus profesional dan responsif. Orientasi utama pelayanan adalah loyalitas dan kepuasan peserta. Oleh karena itu, peran literasi masyarakat menjadi sangat penting dalam mendukung tujuan ini.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas literasi publik, BPJS Kesehatan meluncurkan berbagai inisiatif. Salah satunya adalah program Gema Kompas JKN, yaitu komunitas paham sistem JKN. Komunitas ini secara aktif memelihara pemahaman peserta melalui kegiatan edukatif dan sosialisasi.
Selain Gema Kompas JKN, BPJS Kesehatan juga melibatkan Gerakan Daerah (Garda) JKN. Program-program ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang komprehensif tentang sistem JKN. Dampak positif Program JKN juga terlihat pada peningkatan angka harapan hidup di Indonesia, yang kini mencapai 73 tahun dari sebelumnya di bawah 70 tahun.