Trivia: Target Perdagangan NZ$6 Miliar! Kolaborasi Indonesia New Zealand Fokus Pangan dan Energi Terbarukan
Indonesia dan New Zealand jajaki kolaborasi strategis di sektor pangan, energi terbarukan, dan UMKM. Kolaborasi Indonesia New Zealand ini targetkan perdagangan NZ$6 miliar pada 2029.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, dan Menteri Perdagangan dan Investasi New Zealand, Todd Michael McClay, telah melakukan pertemuan penting di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kolaborasi yang lebih dalam antara kedua negara. Fokus utama diskusi meliputi sektor pangan dan pertanian, energi panas bumi, serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis, 8 Agustus, di Jakarta, menyoroti situasi perdagangan global yang dinamis. Kedua menteri membahas dampak kebijakan tarif unilateral terhadap bisnis di kawasan. Santoso menekankan bahwa sinergi bilateral akan memperkuat ketahanan ekonomi dan memperluas manfaat perdagangan bagi masyarakat luas.
Menteri Santoso menyatakan optimisme terhadap pencapaian target perdagangan bilateral sebesar NZ$6 miliar (sekitar US$3,6 miliar) pada tahun 2029. Target ini sejalan dengan Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-New Zealand (PoA 2025–2029). Kolaborasi Indonesia New Zealand diharapkan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional yang telah ada, seperti ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Sektor Prioritas dan Potensi Kolaborasi Indonesia New Zealand
Indonesia dan New Zealand mengakui potensi besar untuk kolaborasi di berbagai sektor kunci. Sektor pangan dan energi terbarukan menjadi prioritas utama dalam agenda kerja sama. Kedua negara melihat peluang besar untuk saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan mengembangkan sumber energi bersih.
Selain itu, dukungan untuk UMKM agar dapat menembus pasar internasional juga menjadi fokus penting. Peningkatan kapasitas dan akses pasar bagi UMKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Menteri Santoso menegaskan bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat nyata bagi pelaku usaha di kedua negara.
Pembahasan juga mencakup pentingnya kepastian bisnis sebagai elemen krusial untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan perdagangan internasional. Kedua belah pihak sepakat bahwa lingkungan bisnis yang prediktif akan mendorong investasi dan pertumbuhan. Kolaborasi Indonesia New Zealand ini diharapkan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih kuat.
Target Perdagangan dan Kesepakatan Internasional
Target perdagangan bilateral sebesar NZ$6 miliar pada tahun 2029 menunjukkan ambisi besar kedua negara. Pencapaian target ini akan didukung oleh pemanfaatan optimal perjanjian perdagangan regional. AANZFTA dan RCEP menjadi instrumen penting untuk memfasilitasi aliran barang dan jasa antar negara anggota.
Menteri McClay mengungkapkan harapannya agar Indonesia dan New Zealand terus saling mendukung. Kerja sama yang lebih mendalam sangat dibutuhkan, terutama dalam menghadapi dinamika global yang tidak menentu. Ia mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dan berharap kemitraan ini menjadi solusi di tengah ketidakpastian perdagangan global.
Kerja sama ini juga mencerminkan komitmen kedua negara terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan adil. Dengan memanfaatkan kerangka kerja sama yang ada, kedua negara berupaya menciptakan peluang baru. Kolaborasi Indonesia New Zealand ini akan terus diperkuat melalui dialog dan inisiatif bersama.
Perkembangan Perdagangan Bilateral Terkini
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam total perdagangan antara Indonesia dan New Zealand. Pada periode Januari–Juni 2025, total perdagangan mencapai US$963,23 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 21,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu US$792,39 juta.
Ekspor Indonesia ke New Zealand tercatat sebesar US$374,89 juta selama Januari–Juni 2025. Sementara itu, impor Indonesia dari New Zealand mencapai US$588,35 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia meliputi bungkil biji minyak, batu bara, monitor dan proyektor, transformator listrik, serta kayu.
Di sisi lain, impor Indonesia dari New Zealand didominasi oleh produk susu dan krim, peralatan radar, mentega, keju, serta tepung, makanan, dan pelet. Perkembangan positif ini menunjukkan bahwa hubungan perdagangan bilateral terus tumbuh. Kolaborasi Indonesia New Zealand memiliki dasar yang kuat untuk ekspansi di masa depan.