Uniba Sumenep Cetak Sejarah, Fasilitasi Kuliah Pesepakbola Asing Madura United: Fleksibel dan Inovatif
Uniba Sumenep membuat terobosan dengan memfasilitasi kuliah khusus bagi pesepakbola asing Madura United. Bagaimana sistem kuliah fleksibel ini mendukung karir mereka?
Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Sumenep, Jawa Timur, baru-baru ini mengambil langkah inovatif dengan menyediakan program kuliah khusus. Inisiatif ini secara spesifik ditujukan bagi para pesepakbola asing yang saat ini memperkuat klub Madura United FC.
Kebijakan progresif ini merupakan manifestasi komitmen kuat universitas dalam mendukung pengembangan karir akademik atlet profesional. Sebanyak empat pemain asing terkemuka dan satu pemain lokal telah resmi terdaftar sebagai mahasiswa di kampus tersebut.
Program perkuliahan dirancang dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi, secara cermat menyesuaikan jadwal latihan dan pertandingan padat para atlet. Pendekatan ini secara efektif memastikan bahwa para pemain dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa sedikit pun mengganggu komitmen profesional mereka di lapangan hijau.
Komitmen Uniba Sumenep dalam Pendidikan Global
Rektor Uniba Sumenep, Prof. Rachmad Hidayat, dengan tegas menyatakan bahwa fasilitas kuliah khusus ini adalah wujud nyata dari komitmen universitas. Uniba bertekad penuh untuk mendukung pesepakbola asing dalam membina dan mengembangkan karir akademik mereka. Langkah strategis ini juga secara jelas menunjukkan semangat Uniba untuk terus berinovasi dan membuktikan kualitasnya sebagai kampus yang memiliki visi global, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal.
Saat ini, tercatat empat pesepakbola asing yang menjadi pilar kekuatan Madura United FC telah secara resmi menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini. Mereka adalah Luiz Marcelo Morais dos Reis yang berasal dari Brasil, Albertine Joao Pereira dari Guinea, serta dua bersaudara Jordy Hendrik Nicolaus Wehrmann dan Jasey Wehrmann dari Belanda.
Sebagai tambahan, M. Riski Afrisal, seorang pemain lokal Madura United yang berasal dari Blitar, juga turut bergabung sebagai mahasiswa baru di kampus ini. Prof. Rachmad Hidayat menekankan bahwa penerimaan mahasiswa internasional di Uniba merupakan yang pertama kali terjadi, sebuah kehormatan besar bagi Uniba Madura yang menunjukkan kemajuan signifikan.
Sistem Fleksibel dan Apresiasi dari Madura United
Perkuliahan bagi para pemain Madura United ini telah dirancang dengan sistem yang sangat fleksibel. Jadwal perkuliahan disesuaikan secara cermat dengan jadwal padat latihan dan pertandingan mereka. Sistem pembelajaran yang diterapkan mengombinasikan proporsi 40 persen secara daring (online) dan 60 persen melalui tatap muka langsung di kampus.
Dengan pola pembelajaran adaptif seperti ini, maka akan memungkinkan bagi para mahasiswa atlet tersebut untuk tetap produktif dalam pendidikan mereka. Mereka dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa sedikit pun mengganggu komitmen profesional mereka sebagai atlet. Uniba pun menegaskan posisinya sebagai kampus yang adaptif dan ramah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk para pemain klub sepakbola profesional.
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Uniba ini. Beliau secara khusus memuji dukungan Uniba dalam pengembangan karir dan masa depan para pemainnya. Achsanul Qosasi meyakini bahwa dengan bekal pendidikan dan keahlian yang mereka peroleh melalui Uniba Madura ini, masa depan para pemain akan tetap cerah, bahkan setelah mereka memutuskan untuk pensiun dari dunia sepakbola profesional.