LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Unik! Kibarkan Bendera 160 Meter di TPA, Mapala Banten Soroti Darurat Sampah Banten pada HUT RI ke-80

Mapala Banten kibarkan bendera 160 meter di TPA Bangkonol saat HUT RI ke-80, kritik keras darurat sampah Banten yang kian mengkhawatirkan. Simak pesan penting mereka!

Minggu, 17 Agu 2025 15:00:00
#konten ai
Mapala Banten kibarkan bendera 160 meter di TPA Bangkonol saat HUT RI ke-80, kritik keras darurat sampah Banten yang kian mengkhawatirkan. Simak pesan penting mereka! (©Planet Merdeka)
Advertisement

Pusat Koordinasi Daerah Mahasiswa Pecinta Alam (PKD Mapala) se-Banten menggelar aksi simbolis yang menarik perhatian publik. Mereka mengibarkan bendera Merah Putih di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kabupaten Pandeglang. Aksi ini dilakukan sebagai kritik keras terhadap kondisi darurat sampah yang semakin mengkhawatirkan.

Pengibaran bendera sepanjang 160 meter di atas tumpukan sampah ini berlangsung pada momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini menjadi cara Mapala Banten untuk menyampaikan keprihatinan mendalam. Penumpukan sampah di TPA tersebut telah mencapai tingkat yang tidak terkendali.

Koordinator Mapala Banten, Yusuf Fazri Pane, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk kepedulian. Aksi tersebut sekaligus ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih menyadari persoalan lingkungan. Mereka ingin mendorong kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan.

Advertisement

Kritik Keras di TPA Bangkonol

Aksi pengibaran bendera Merah Putih sepanjang 160 meter di TPA Bangkonol bukan sekadar perayaan. Ini adalah upaya nyata Mapala Banten untuk menyoroti darurat sampah Banten. Bendera tersebut dikibarkan langsung di atas tumpukan sampah yang menggunung. Hal ini secara visual menunjukkan parahnya kondisi lingkungan.

Yusuf Fazri Pane, Koordinator Mapala Banten, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah panggilan bagi semua pihak. "Ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus ajakan kepada masyarakat agar lebih sadar terhadap persoalan lingkungan," katanya. Pesan ini disampaikan dengan harapan dapat memicu perubahan perilaku.

Kondisi TPA Bangkonol saat ini telah melampaui kapasitas optimalnya. Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan Mapala, volume sampah yang masuk sudah melebihi daya tampung. Situasi ini berpotensi memicu dampak lingkungan dan kesehatan yang serius bagi masyarakat sekitar. Pencemaran lingkungan menjadi ancaman nyata.

Advertisement

Dampak dan Solusi Sistemik Persoalan Sampah

Permasalahan sampah di Banten, khususnya di TPA Bangkonol, bersifat sistemik. Ini berarti penanganannya membutuhkan keterlibatan dan kolaborasi dari semua pihak terkait. Tanpa pendekatan komprehensif, masalah ini akan terus berlarut-larut. Solusi jangka panjang sangat mendesak untuk diimplementasikan.

Yusuf Fazri Pane menekankan pentingnya peran pemerintah daerah. "Pemerintah daerah harus segera mencari solusi jangka panjang," ujarnya. Selain itu, masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar. Perubahan pola konsumsi dan kebiasaan pengelolaan sampah dari rumah tangga menjadi kunci utama.

Penumpukan sampah yang tidak terkendali di TPA Bangkonol tidak hanya mengancam lingkungan. Ini juga berisiko terhadap kesehatan warga sekitar. Bau menyengat, pencemaran air tanah, dan potensi penyebaran penyakit adalah beberapa dampak negatif yang harus dihindari. Tindakan preventif dan kuratif sangat dibutuhkan.

Makna Kemerdekaan dari Persoalan Lingkungan

Pesan utama yang ingin disampaikan Mapala Banten melalui aksi ini adalah memaknai kemerdekaan secara lebih luas. Kemerdekaan bukan hanya soal perayaan seremonial tahunan. Ini juga mencakup kemerdekaan dari berbagai persoalan, termasuk masalah sampah yang mencemari lingkungan.

"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal perayaan seremonial, tetapi juga bagaimana kita merdeka dari persoalan sampah yang semakin menumpuk," jelas Yusuf Fazri Pane. Perspektif ini mengajak masyarakat untuk melihat kemerdekaan sebagai tanggung jawab kolektif.

Ketua Maharaja Unpam Serang, Afriza, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi simbol kepedulian generasi muda terhadap lingkungan. Ia menilai sampah telah menjadi tantangan serius yang harus diselesaikan bersama. Terutama di TPA Bangkonol dan wilayah Banten pada umumnya. Afriza mengingatkan publik bahwa kemerdekaan sejati melampaui seremoni.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • aksi lingkungan
  • banten bersih
  • darurat sampah
  • isu lingkungan
  • kemerdekaan ri
  • #konten ai
  • lingkungan hidup
  • mapala banten
  • pandeglang
  • pengelolaan sampah
  • #planetantara
  • tpa bangkonol
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.