Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Sumatera Utara Capai 2,5 Meter pada Awal Agustus 2025

BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi Gelombang Tinggi Sumatera Utara hingga 2,5 meter pada awal Agustus 2025. Nelayan dan pelayaran diharap waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Sumatera Utara. Fenomena ini diprediksi akan mencapai ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter. Kondisi cuaca maritim yang tidak stabil ini diperkirakan terjadi mulai tanggal 3 hingga 5 Agustus 2025.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, Rizki Fadhillah Pratama Putra. Ia menyebutkan bahwa potensi gelombang tinggi ini dapat mengganggu aktivitas pelayaran, khususnya bagi perahu nelayan.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau seluruh nelayan dan pemangku kepentingan di sektor maritim untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah antisipasi sangat diperlukan guna meminimalkan risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat gelombang tinggi tersebut.

Prakiraan BMKG menunjukkan bahwa beberapa wilayah perairan di Sumatera Utara akan menjadi fokus utama potensi gelombang tinggi ini. Ketinggian gelombang yang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang besar terjadi di sejumlah lokasi strategis.

Wilayah yang diperkirakan terdampak meliputi Perairan Barat Sumatera Utara, Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, dan Perairan Kepulauan Batu. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pihak-pihak terkait, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara umumnya bergerak dari tenggara hingga Barat Daya, dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian Selatan, angin umumnya bergerak dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan berkisar 4-30 knot. Perbedaan pola angin ini turut memengaruhi dinamika gelombang di perairan.

Merespons potensi gelombang tinggi ini, BMKG secara tegas mengingatkan seluruh pihak yang beraktivitas di laut untuk selalu waspada. Peringatan ini khususnya ditujukan kepada para nelayan yang sangat bergantung pada kondisi laut untuk mata pencarian mereka.

Gelombang tinggi dapat menyebabkan gangguan serius pada pelayaran, mulai dari kesulitan navigasi hingga risiko kecelakaan kapal. Oleh karena itu, nelayan diimbau untuk memantau informasi cuaca maritim secara berkala sebelum melaut.

Selain nelayan, operator kapal dan pemangku kepentingan pelabuhan juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif. Koordinasi dan komunikasi yang efektif antarpihak menjadi kunci dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini demi keselamatan bersama.

Selain peringatan gelombang tinggi, BMKG juga merilis prakiraan cuaca umum untuk wilayah Sumatera Utara. Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Putri Afriza, menjelaskan kondisi cuaca yang akan terjadi.

Pada Minggu (3/8) pagi, sebagian besar wilayah Sumatera Utara diperkirakan berawan. Memasuki siang hingga sore hari, kondisi berawan masih mendominasi, namun berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di beberapa kabupaten. Wilayah tersebut meliputi Deli Serdang, Karo, Pematangsiantar, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas, Simalungun, dan Tapanuli Selatan.

Pada malam hari, potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di Asahan, Langkat, dan sekitarnya. Kemudian, pada dini hari, hujan ringan berpotensi turun di Asahan, Batubara, Deli Serdang, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Labuhan Batu, dan Langkat. Suhu udara rata-rata berkisar antara 18-56 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 51-97 persen. Angin bertiup dari Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan 3-12 km per jam.