Waspada Gempa Susulan di Poso: BMKG Catat 113 Kali Guncangan Pasca Magnitudo 5,7
Pemerintah Kabupaten Poso mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan pasca Gempa Poso bermagnitudo 5,7 yang menyebabkan ribuan mengungsi.
Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh warganya. Imbauan ini terkait dengan potensi gempa bumi susulan pasca guncangan magnitudo 5,7 yang terjadi pada Kamis (24/7) malam. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat di tengah situasi kebencanaan.
Bupati Poso, Verna G. Inkiriwang, melalui akun media sosial resminya, menegaskan bahwa kondisi di Desa Tokilo, Tolambo, dan Tindoli di Kecamatan Pamona Selatan saat ini relatif aman. Meskipun demikian, kewaspadaan tinggi tetap diperlukan karena getaran gempa susulan masih terus dirasakan oleh warga. Kekhawatiran akan guncangan lanjutan menjadi alasan utama di balik imbauan ini.
Sebagai respons cepat, tenda-tenda pengungsian telah didirikan dan difungsikan di halaman SDN Tokilo, Desa Tokilo. Lokasi ini menjadi penampungan sementara bagi warga yang terdampak, terutama mereka yang rumahnya mengalami kerusakan atau merasa tidak aman untuk kembali. Kesiapsiagaan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari ancaman bencana alam.
Kondisi Terkini dan Imbauan Waspada Gempa Poso
Pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 dengan kedalaman 10 kilometer yang mengguncang Kabupaten Poso, pemerintah daerah terus memantau situasi. Gempa utama ini, yang terjadi pada Kamis malam, telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat. Pusat gempa yang dangkal berkontribusi pada dampak yang signifikan di permukaan.
Bupati Poso Verna G. Inkiriwang secara proaktif menyampaikan pesan kepada warga untuk tidak lengah. Meskipun kondisi di beberapa desa terdampak seperti Tokilo, Tolambo, dan Tindoli dilaporkan aman, potensi gempa susulan tetap menjadi perhatian utama. Getaran yang masih terasa menciptakan kewaspadaan kolektif di seluruh wilayah.
Pemerintah Kabupaten Poso juga telah memastikan ketersediaan fasilitas penampungan sementara. Tenda-tenda pengungsian di SDN Tokilo menjadi bukti kesiapan pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Dampak Kerusakan dan Jumlah Pengungsi Akibat Gempa
Gempa Poso bermagnitudo 5,7 ini memberikan dampak signifikan di dua kecamatan, yaitu Pamona Tenggara dan Pamona Selatan. Banyak rumah warga mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, memaksa ribuan jiwa untuk mengungsi. Data awal menunjukkan skala kerusakan yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah merinci wilayah yang paling terdampak. Kecamatan Pamona Tenggara, khususnya Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo, menjadi fokus utama penanganan bencana. Di Desa Tokilo, tercatat 184 kepala keluarga terdampak, dengan empat rumah rusak berat dan 21 rusak ringan.
Situasi di Desa Tindoli juga memprihatinkan, di mana 70 rumah mengalami rusak ringan dan 10 rumah rusak berat. Bahkan, satu unit gereja dan satu sekolah taman kanak-kanak turut mengalami kerusakan parah. Sementara itu, di Desa Tolambo, pendataan masih terus berlangsung untuk mengidentifikasi seluruh dampak yang terjadi. Adapun di Kecamatan Pamona Selatan, satu rumah di Desa Pendolo dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Akibat kerusakan ini, ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Berikut rincian pengungsi di beberapa desa terdampak:
- Desa Tokilo: 596 jiwa (184 KK) mengungsi, termasuk 22 balita, tujuh bayi, 85 lansia, tiga ibu hamil, dan empat penyandang disabilitas.
- Desa Tindoli: 887 jiwa (266 KK) mengungsi.
- Desa Tolambo: 528 jiwa (159 KK) mengungsi, termasuk kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, dan disabilitas.
Data ini menunjukkan skala darurat kemanusiaan yang harus ditangani secara komprehensif oleh pemerintah dan lembaga terkait.
Frekuensi Gempa Susulan di Poso Menurut BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau aktivitas seismik di wilayah Poso pasca gempa utama. Data terkini dari BMKG menunjukkan adanya frekuensi gempa susulan yang cukup tinggi. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa imbauan kewaspadaan terus diserukan kepada masyarakat.
Sejak gempa magnitudo 5,7 terjadi, BMKG mencatat setidaknya 113 kali gempa bumi susulan. Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas tektonik di bawah permukaan masih sangat aktif. Meskipun sebagian besar gempa susulan memiliki magnitudo yang lebih kecil, kehadirannya tetap menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi warga.
Pemantauan intensif oleh BMKG sangat penting untuk memberikan informasi akurat kepada publik. Data ini membantu pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait mitigasi bencana dan penanganan darurat. Warga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan otoritas terkait guna menjaga keselamatan diri dan keluarga.