Tiga Kali Berturut Menang, Megawati Peringatkan PDIP Jateng: Jangan Lagi Permalukan Saya!
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan peringatan keras kepada DPD PDIP Jateng agar tidak lagi mempermalukan dirinya, mengingat sejarah kemenangan partai di wilayah tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, secara tegas memperingatkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah. Peringatan ini disampaikan dalam Kongres ke-6 PDIP yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, pada Sabtu (2/8).
Megawati meminta kader PDIP Jateng untuk tidak lagi mempermalukan dirinya, mengingat rekam jejak kemenangan partai di provinsi tersebut. Ia menekankan pentingnya kerja nyata dibandingkan retorika semata.
Pernyataan ini muncul setelah Megawati meminta seluruh perwakilan DPD PDIP Jawa Tengah untuk berdiri di hadapan peserta kongres. Hal ini menjadi sorotan utama dalam agenda konsolidasi internal partai.
Sejarah Kemenangan dan Peringatan Keras untuk PDIP Jateng
Megawati Soekarnoputri menceritakan perjalanan politiknya yang dimulai sejak tahun 1986 saat bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Setahun kemudian, ia terpilih sebagai anggota DPR RI. Sejak awal kiprahnya, Megawati menyaksikan secara langsung bagaimana Jawa Tengah selalu menjadi lumbung suara utama bagi partai. Ia bahkan menegaskan, "Tiga kali berturut, menang terus. Jawa Tengah," menggarisbawahi dominasi PDIP di wilayah tersebut.
Dengan nada serius, Megawati menegaskan, "Awas lho, jangan memalukan saya lagi lho. Ah, nggak usah teriak-teriak. Yang penting kerjaan. Itu adalah arahan saya." Pesan ini ditujukan langsung kepada DPD PDIP Jateng, yang diminta untuk menjaga amanah dan kepercayaan.
Peringatan ini bukan tanpa alasan, melainkan didasari oleh sejarah panjang kemenangan PDIP di Jawa Tengah yang menjadi kebanggaan partai. Megawati menggarisbawahi ekspektasi tinggi terhadap kinerja kader di provinsi ini. Ia berharap DPD PDIP Jateng dapat terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi, serta tidak mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan.
Kader Loyal: Bukan Retorika, Melainkan Kerja Nyata di Akar Rumput
Megawati menekankan bahwa loyalitas sejati seorang kader tidak diukur dari kepiawaian berbicara di depan publik atau sekadar retorika belaka. Sebaliknya, loyalitas sejati tercermin dari kesediaan untuk turun langsung ke lapangan dan menyatu dengan rakyat. Hal ini menjadi prinsip fundamental dalam setiap gerak langkah kader partai.
"Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput," tegas Presiden ke-5 Republik Indonesia itu dengan nada penuh penekanan. Pernyataan ini menegaskan visi Megawati untuk seluruh kader PDIP, termasuk DPD PDIP Jateng, agar selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Menurut Megawati, arah konsolidasi partai ke depan tidak boleh terjebak dalam pencitraan semata atau politik populis yang hanya mengejar popularitas. Sebaliknya, konsolidasi harus berakar pada kerja kerakyatan yang konkret dan pembumian ideologi partai. Ia menyerukan agar kader "menyatu dengan rakyat dan menegakkan garis-garis ideologi banteng" sebagai pedoman utama perjuangan.