Fakta Unik: Ayam dan Kopi Jadi Raja Kuliner Digital, Mengapa Begitu Digemari?
Terungkap! Ayam dan kopi mendominasi kuliner digital di Indonesia. Simak alasan di balik popularitasnya dan peran UMKM dalam ekosistem digital ini.
Dua jenis kuliner, ayam dan kopi, kini menjadi primadona di platform layanan digital Indonesia. Dominasi ini terlihat dari tingginya permintaan serta adaptasi cepat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap tren digitalisasi. Fenomena ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen.
Menurut Heru Dwi Soesilo, Mentor KOMPAG GoFood dan pemilik 2080 Burger, ayam merupakan kategori menu yang paling cepat pergerakannya di aplikasi digital. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah temu media yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Jumat. Popularitas ayam ini didukung oleh berbagai variasi olahan yang mudah diterima pasar.
Tidak hanya ayam, kopi juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat dan menjadi minuman favorit banyak kalangan. Yudistira O.G Nusantara, Mentor KOMPAG dan pemilik Toko Kami, menyebut kopi sebagai salah satu produk yang cepat berkembang. Tren ini sejalan dengan gaya hidup masyarakat modern yang semakin dinamis.
Dominasi Ayam dalam Ranah Kuliner Digital
Ayam telah lama menjadi makanan pokok yang digemari masyarakat Indonesia, dan posisinya semakin kuat di ranah digital. Heru Dwi Soesilo menekankan bahwa menu berbasis ayam, terutama yang disajikan bersama nasi, memiliki daya tarik luar biasa. Ini mencakup olahan populer seperti ayam geprek, ayam goreng, atau ayam bakar yang mudah diakses.
Di beberapa daerah, variasi ayam juga menunjukkan keunikan lokal. Sebagai contoh, di Bali, ayam sering dipadukan dengan lalapan dalam sajian Nasi Tempong yang khas. Meskipun demikian, kombinasi nasi uduk dengan ayam justru kurang umum ditemukan di wilayah tersebut, menunjukkan preferensi regional yang berbeda.
Selain ayam, Heru juga menyoroti peningkatan permintaan terhadap cheese cake yang signifikan. Kue ini menunjukkan pertumbuhan pesat dan menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari hidangan penutup atau camilan manis. Hal ini menandakan diversifikasi selera konsumen di platform digital.
Popularitas Kopi dan Pergeseran Gaya Hidup
Kopi telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat urban, terutama generasi muda. Yudistira O.G Nusantara menjelaskan bahwa setelah nasi sebagai kebutuhan dasar, kopi menjadi komoditas yang sangat cepat berkembang di pasar digital. Ini menunjukkan pergeseran kebiasaan konsumsi.
Perkembangan industri kopi juga didorong oleh tren gaya hidup sehat yang semakin digandrungi. Jika sebelumnya kopi susu menjadi favorit, kini banyak konsumen beralih ke ice Americano. Pilihan ini seringkali dikaitkan dengan keinginan untuk mengurangi asupan gula dan kalori, sejalan dengan kesadaran kesehatan yang meningkat.
Kopi kini tidak hanya sekadar minuman, melainkan teman setia dalam berbagai aktivitas. Baik untuk bekerja, belajar, atau sekadar bersantai, kopi menawarkan pengalaman yang sesuai dengan ritme kehidupan modern. Kehadirannya di aplikasi digital semakin mempermudah akses bagi para penikmat kopi.
Peran UMKM dan Dukungan Pemerintah dalam Ekosistem Digital
Pertumbuhan ekonomi nasional yang positif tidak lepas dari kontribusi besar UMKM yang tangguh dan adaptif. Riza Adha Damanik, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, menegaskan bahwa UMKM telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi, terutama terhadap pesatnya digitalisasi. Ini menjadi kunci keberhasilan mereka.
Pemerintah terus berkomitmen untuk memberikan pendampingan serta membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan pendapatan UMKM secara berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kluster-kluster usaha agar UMKM mampu beroperasi dalam skala ekonomi yang lebih besar.
Ada tiga fokus utama pemerintah dalam mendukung UMKM saat ini:
- Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional.
- Penguatan permodalan dan pembiayaan melalui skema seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan UMi (Pembiayaan Ultra Mikro) untuk mendukung ekspansi usaha.
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan produk melalui pelatihan, inovasi, serta sertifikasi agar UMKM mampu bersaing di pasar domestik maupun global.
Riza menambahkan bahwa tujuan akhirnya adalah menciptakan ruang digital yang produktif. Ini bukan hanya tentang partisipasi, melainkan memastikan kesejahteraan dan peningkatan produktivitas UMKM. Dengan demikian, ekosistem digital dapat benar-benar menjadi jaminan bagi keberlangsungan usaha mereka.