Tahukah Anda Mengapa Busui Tetap Butuh Konsultasi ASI Booster? Ini Penjelasan Dokter IDAI
Ibu menyusui (busui) sering mengandalkan ASI booster, namun dokter IDAI menegaskan pentingnya konsultasi ASI booster sebelum konsumsi. Mengapa demikian?
Produk ASI booster kini mudah ditemukan di pasaran dan sering direkomendasikan di media sosial. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan para ibu menyusui untuk tidak sembarangan mengonsumsinya.
Dr.dr Wiyarni Pambudi, Sp.A., Subsp.Neo(K) dari BP2ASI IDAI, menekankan pentingnya konsultasi medis sebelum menggunakan suplemen penambah ASI ini. Setiap kondisi ibu menyusui bisa berbeda, sehingga indikasi medis menjadi krusial.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah webinar yang diselenggarakan IDAI pada Minggu, 4 Agustus. Tujuannya adalah memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai penggunaan ASI booster yang aman dan efektif.
Pentingnya Indikasi Medis dalam Konsumsi ASI Booster
Dr. Wiyarni Pambudi menegaskan bahwa penggunaan ASI booster harus memiliki indikasi medis yang jelas. Pemilihan suplemen juga perlu didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat, memastikan zat yang terkandung memang ampuh dan aman bagi ibu serta bayi. Hal ini penting mengingat maraknya produk yang beredar bebas.
Rekomendasi dari sesama ibu di media sosial, meskipun bertujuan baik, tidak dapat menjadi patokan utama. Kondisi fisik dan kesehatan setiap ibu menyusui sangat personal, sehingga apa yang cocok untuk satu ibu belum tentu sesuai untuk ibu lainnya.
Oleh karena itu, peran tenaga medis profesional menjadi sangat vital. Konsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi akan membantu menentukan apakah ASI booster memang diperlukan dan jenis apa yang paling sesuai, menghindari potensi risiko atau efek samping yang tidak diinginkan.
Prioritas Utama: Pelekatan, Posisi, dan Manajemen Stres
Ketua Satgas ASI IDAI, Dr. dr. Naomi Esthernita F.D., Sp.A., Subsp.Neo(K), menambahkan bahwa ASI booster bukanlah solusi utama untuk keberhasilan menyusui. Ia menekankan bahwa pelekatan dan posisi bayi saat menyusu adalah fondasi dasar yang harus dipastikan benar.
Jika pelekatan dan posisi sudah tepat, aliran ASI akan lebih optimal dan bayi dapat menyusu dengan efektif. Hal ini jauh lebih fundamental dibandingkan mengandalkan suplemen. Ibu menyusui dianjurkan untuk fokus pada teknik menyusui yang benar.
Selain itu, manajemen stres juga memegang peranan penting. Ibu yang tenang dan percaya diri cenderung memiliki produksi ASI yang lebih lancar. Dr. Naomi bahkan menyebutkan, "ASI Booster itu pilihan yang kesekian. Justru yang penting pelekatan dan posisinya harus betul."
Manfaat ASI Eksklusif dan Tantangan Edukasi
Pemberian ASI eksklusif, khususnya untuk bayi usia 0-6 bulan, merupakan program prioritas Kementerian Kesehatan. ASI terbukti memiliki beragam manfaat luar biasa bagi bayi, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi bakteri seperti diare dan infeksi saluran napas.
Selain itu, ASI juga berperan dalam menjaga berat badan ideal bayi serta mendukung perkembangan kognitif karena kandungan asam lemak esensial yang tinggi. Manfaat jangka panjang ini menjadikan ASI sebagai nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang optimal anak.
Meskipun demikian, banyak ibu menyusui menghadapi kendala dalam memberikan ASI. Salah satu faktor utamanya adalah kurangnya edukasi yang komprehensif mengenai proses pemberian ASI, baik selama masa kehamilan maupun setelah bayi lahir. Edukasi yang tepat dapat membantu ibu mengatasi tantangan dan menyukseskan program ASI eksklusif.