LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Sepakbola

38 Tahun Penantian: Achmad Maulana Jadikan Sejarah Kegagalan Timnas U-23 di GBK sebagai Motivasi Juara

Achmad Maulana Syarif, gelandang Timnas U-23, mengungkap bagaimana rekor kegagalan panjang di GBK justru jadi pemicu semangat untuk meraih gelar juara Piala ASEAN U-23 Championship 2025.

Senin, 28 Jul 2025 20:15:00
konten ai
Achmad Maulana Syarif, gelandang Timnas U-23, mengungkap bagaimana rekor kegagalan panjang di GBK justru jadi pemicu semangat untuk meraih gelar juara Piala ASEAN U-23 Championship 2025. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Gelandang muda Tim Nasional U-23 Indonesia, Achmad Maulana Syarif, menyatakan bahwa catatan panjang kegagalan timnas di final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) justru menjadi dorongan motivasi tambahan bagi skuad Garuda Muda. Indonesia terakhir kali berhasil meraih gelar juara di stadion kebanggaan tersebut pada 38 tahun silam, tepatnya saat SEA Games 1987.

Pernyataan ini disampaikan Achmad dalam sebuah konferensi pers pada Senin, menjelang laga final Piala ASEAN U-23 Championship 2025. Timnas U-23 akan menghadapi Vietnam dalam pertandingan puncak yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (29/7).

Achmad menegaskan bahwa para pemain menjadikan sejarah kelam tersebut sebagai pemicu semangat untuk menciptakan sejarah baru. Dengan kekuatan dan strategi yang telah disiapkan, mereka bertekad untuk memutus rentetan rekor buruk dan membawa pulang gelar juara ke tanah air.

Advertisement

Motivasi di Balik Sejarah Panjang

Sejarah panjang kegagalan Timnas Indonesia di final yang digelar di SUGBK telah menjadi sorotan utama menjelang pertandingan krusial ini. Terakhir kali Timnas Indonesia merayakan gelar juara di stadion tersebut adalah pada SEA Games 1987, sebuah penantian yang kini telah mencapai 38 tahun.

Achmad Maulana Syarif, sebagai salah satu pilar Timnas U-23, melihat fakta ini bukan sebagai beban, melainkan sebagai sumber motivasi yang kuat. Ia menyatakan bahwa para pemain telah sepakat untuk menjadikan rekor tersebut sebagai pendorong semangat untuk tampil maksimal.

Dengan formasi dan taktik baru yang telah diasah, skuad Garuda Muda berambisi untuk mengukir sejarah baru. Mereka ingin membuktikan bahwa generasi saat ini mampu mematahkan kutukan dan meraih kejayaan di kandang sendiri, di hadapan ribuan pendukung setia.

Advertisement

Tantangan Penyelesaian Akhir dan Disiplin Taktik

Dalam kesempatan yang sama, Achmad Maulana juga secara terbuka mengakui bahwa timnya masih menghadapi kendala dalam menembus pertahanan lawan sepanjang turnamen. Permasalahan utama yang kerap muncul adalah efektivitas dalam penyelesaian akhir, yang seringkali menjadi penentu hasil pertandingan.

Meskipun demikian, pemain Arema FC ini optimis bahwa masalah tersebut dapat diatasi dengan baik. Kunci utamanya terletak pada disiplin para pemain dalam menjalankan setiap strategi yang telah disiapkan oleh tim pelatih.

Menurut Achmad, jika setiap pemain mampu mengikuti instruksi dan cara bermain yang benar, gol akan datang dengan sendirinya. Ia menekankan pentingnya bermain dengan benar, memperhatikan setiap detail, dan fokus pada eksekusi taktik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Peran Achmad Maulana dalam Skuad Garuda Muda

Achmad Maulana Syarif telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam perjalanan Timnas U-23 di Piala ASEAN U-23 Championship 2025. Perannya di lini tengah menjadi vital dalam menjaga keseimbangan tim dan mengatur ritme permainan.

Ia bermain sebagai pemain inti saat Indonesia meraih kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam, menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol lapangan. Meskipun tidak dimainkan pada pertandingan melawan Filipina, Achmad kembali dipercaya sebagai pemain pengganti pada laga terakhir fase grup melawan Malaysia.

Puncaknya, Achmad kembali dipercaya sebagai pemain inti pada pertandingan semifinal yang krusial melawan Thailand. Kepercayaan pelatih kepadanya menunjukkan bahwa Achmad Maulana adalah bagian integral dari strategi tim yang berambisi untuk meraih gelar juara di SUGBK.

Berita Terbaru
  • Fakta Unik KAI Refund Tiket Anjlok 100 Persen: Ribuan Penumpang Terdampak KA Argo Bromo Anggrek
  • Saksi Mata Ungkap Detik-detik Mengerikan: Pesawat Marsma Fajar Oleng Sebelum Jatuh di Ciampea
  • Terungkap! Ini Dia Harga Tiket Arema FC Musim 2025/2026, VVIP Dapat Akses Lounge Eksklusif
  • Trivia: Dua Warga Binaan Lapas Madiun Bebas Berkat Amnesti Presiden Prabowo
  • Terungkap! 5 Dokter Spesialis Baru Perkuat Layanan RSUD Biak, Bantuan Pemprov Papua Tingkatkan Kesehatan Warga
  • achmad maulana
  • final sepak bola
  • garuda muda
  • juara asean
  • konten ai
  • motivasi olahraga
  • piala asean
  • #planetantara
  • sejarah sepak bola
  • sepak bola indonesia
  • sugbk
  • timnas u23
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.