Pelatih Persik Kediri Anggap Pelemparan Batu Bukan Ulah Suporter Arema
Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, menduga pelemparan batu ke bus timnya usai laga melawan Arema FC di Kanjuruhan bukan dilakukan suporter, melainkan orang luar, sementara manajemen Persik menerima permintaan maaf dari berbagai pihak.
Kediri, 12 Mei 2024 - Sebuah insiden pelemparan batu terjadi pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5). Bus yang membawa tim Persik Kediri menjadi sasaran, mengakibatkan kerusakan parah pada kaca samping. Namun, Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, memiliki pandangan berbeda terkait pelaku pelemparan tersebut.
Divaldo Alves menyatakan bahwa ia menduga pelaku pelemparan batu bukanlah suporter Arema. Menurutnya, insiden tersebut kemungkinan dilakukan oleh orang luar, bukan pendukung tim tuan rumah. "Sepertinya bukan suporter, orang luar. Mungkin anak muda yang minum atau apa, seperti itu," ungkap Divaldo di Kediri, Senin (12/5).
Pernyataan ini didasari oleh pengalaman Divaldo selama pertandingan berlangsung. Ia menyebutkan tidak ada masalah berarti selama pertandingan berlangsung di dalam stadion. "Dalam stadion, waktu kami ke sana tidak ada masalah sama sekali. Tapi (pelemparan) terjadi di luar," tambahnya. Kejadian ini terjadi setelah Persik Kediri berhasil meraih kemenangan telak 3-0 atas Arema FC.
Tanggapan Pelatih dan Manajemen Persik
Divaldo Alves menegaskan bahwa ia dan timnya sama sekali tidak trauma dengan insiden tersebut. Ia menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pertandingan selanjutnya. "Tidak ada (trauma). Saya siap semua. No problem. Enggak ada masalah apapun," tegasnya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa beberapa pemimpin suporter Arema telah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. "Terus juga termasuk leader-leader suporter dari Arema yang minta maaf dengan kita," kata Divaldo.
Senada dengan pelatihnya, Manajer Tim Persik Kediri, Mochamad Syahid Nur Ichsan, juga menyampaikan bahwa pihak Persik telah bertemu dengan perwakilan Arema FC, panitia pelaksana pertandingan (panpel), dan Aremania. Dalam pertemuan tersebut, semua pihak menyampaikan permohonan maaf atas insiden pelemparan batu tersebut. "Teman-teman juga minta maaf. Dari panpel, dari Aremania, dari manajemen Arema. Kami (Persik Kediri) juga menerima. Kami juga legowo karena mungkin ini juga bukan hal yang diinginkan juga oleh mereka," jelas Syahid.
Pertemuan tersebut menunjukkan itikad baik dari semua pihak untuk menyelesaikan masalah dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Meskipun bus Persik Kediri mengalami kerusakan, pihak manajemen Persik tampak menerima permintaan maaf dan memilih untuk tidak memperpanjang masalah ini.
Kronologi Kejadian dan Posisi Klasemen
Insiden pelemparan batu terjadi pada Minggu malam (11/5), saat bus Persik Kediri hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan. Akibatnya, kaca samping bus mengalami kerusakan parah. Pada saat kejadian, Persik Kediri berada di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga 1 dengan 40 poin, sedangkan Arema FC berada di peringkat ke-10 dengan 46 poin.
Kemenangan telak Persik Kediri atas Arema FC dengan skor 3-0 tampaknya tidak memengaruhi sikap legowo manajemen Persik dalam menanggapi insiden ini. Mereka menerima permintaan maaf dan lebih fokus untuk menatap pertandingan selanjutnya.
Meskipun insiden ini cukup serius, baik pelatih maupun manajemen Persik Kediri memilih untuk tidak memperpanjang masalah dan fokus pada pertandingan selanjutnya. Sikap ini menunjukkan profesionalisme dan sportivitas dalam dunia sepak bola Indonesia.