Sejarah Tinju Dunia! Hillary Brigitta Lasut Jadi Perempuan Pertama Ketum Pertina 2025-2029: Siap Bawa Tinju Indonesia Mendunia
Hillary Brigitta Lasut resmi terpilih sebagai Ketum Pertina 2025-2029, mencetak sejarah sebagai perempuan pertama di dunia. Apa visinya untuk tinju Indonesia?
Hillary Brigitta Lasut, anggota DPR RI, resmi menorehkan sejarah baru dalam dunia olahraga tinju. Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) untuk periode 2025-2029. Pemilihan ini berlangsung dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Acacia, Jakarta, pada Sabtu lalu.
Terpilihnya Hillary Brigitta Lasut menjadi sorotan global. Ia menjadi perempuan pertama di dunia yang memimpin federasi tinju. Sebanyak 33 pengurus provinsi Pertina secara bulat memilihnya sebagai calon tunggal.
Semangatnya untuk memajukan tinju nasional berawal dari kampung halamannya di Sulawesi Utara. Ia terinspirasi oleh para mantan atlet tinju sukses seperti Adrianus Taroreh dan Bonix Saweho. Dukungan serta masukan dari ayah mertuanya, Letjen (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin, juga turut memotivasinya.
Visi dan Komitmen Membangun Pertina Profesional
Hillary Brigitta Lasut menyatakan optimismenya untuk membawa Pertina ke era yang lebih maju. Ia berjanji akan menjadikan organisasi ini lebih transparan, profesional, dan berprestasi. Momentum bersejarah ini menjadi pijakan bagi seluruh perempuan yang memiliki mimpi besar di dunia olahraga.
Visi utamanya mencakup revitalisasi pembinaan atlet muda di seluruh penjuru negeri. Ia juga bertekad meningkatkan kualitas pelatih tinju Indonesia. Selain itu, ia ingin menghadirkan kompetisi yang lebih terstruktur dan berjenjang.
Hillary menekankan pentingnya persatuan dalam organisasi yang dipimpinnya. Ia akan berkolaborasi dengan senior-senior yang berpengalaman di dunia tinju. Tujuannya adalah mencari bibit-bibit unggul dari akar rumput.
Fasilitas dan dukungan yang layak akan diberikan kepada para atlet muda. Hillary juga menyoroti peran krusial teknologi dan sport science. Ini penting untuk mempersiapkan atlet agar mampu bersaing di level internasional.
Dukungan Penuh dan Sejarah Baru Tinju Indonesia
Pemilihan Hillary Brigitta Lasut sebagai Ketua Umum Pertina berlangsung secara aklamasi. Ini menunjukkan kesepakatan kolektif yang kuat dari para pengurus provinsi. Tidak ada calon lain yang diajukan dalam Munaslub tersebut.
Keterpilihannya sebagai perempuan pertama yang memimpin federasi tinju di dunia menjadi catatan sejarah. Ini bukan hanya pencapaian pribadi Hillary. Namun juga menjadi inspirasi bagi kemajuan perempuan dalam dunia olahraga global.
Sebagai tokoh pemuda inspiratif di Indonesia, Hillary membawa harapan baru bagi Pertina. Ia berkomitmen untuk fokus pada pengembangan atlet dari usia dini. Hal ini diharapkan mampu melahirkan juara-juara tinju masa depan.
Dengan pengalaman dan dukungan yang ada, Pertina di bawah kepemimpinan Hillary diharapkan mampu mencetak prestasi gemilang. Targetnya adalah membawa atlet tinju Indonesia bersinar di kancah internasional. Ini sejalan dengan semangat untuk memajukan olahraga tinju nasional.