Setelah Sempat Terpuruk, Pacific Caesar Resmi Perpanjang Kontrak Coach Bedu Hingga IBL 2026
Manajemen Pacific Caesar Surabaya secara resmi mengumumkan perpanjangan kontrak Coach Bedu sebagai pelatih kepala hingga IBL 2026, menyusul peningkatan performa tim yang signifikan.
Manajemen Pacific Caesar Surabaya secara resmi mengumumkan keputusan penting terkait masa depan tim. Mereka memperpanjang kontrak Andika Supriadi Saputra, atau yang akrab disapa Coach Bedu, sebagai pelatih kepala. Keputusan ini diambil guna memimpin skuad Pacific Caesar berlaga di Indonesian Basketball League (IBL) All Indonesian 2026.
Pengumuman perpanjangan kontrak ini disampaikan di Jakarta pada Jumat, 15 Agustus, berdasarkan laman resmi IBL. Coach Bedu sendiri pertama kali menakhodai Pacific Caesar pada 9 April lalu. Ia datang menggantikan Dhimaz Aniz Setiaputra di tengah musim IBL 2025.
Langkah strategis ini diambil menyusul awal musim yang sulit bagi Pacific Caesar di IBL 2025. Tim kebanggaan warga Surabaya ini sempat terpuruk, namun berhasil bangkit di bawah arahan Coach Bedu. Peningkatan performa signifikan menjadi alasan utama manajemen mempertahankan sang pelatih.
Awal Musim yang Penuh Tantangan
Sebelum kedatangan Coach Bedu, Pacific Caesar Surabaya menghadapi periode yang sangat berat di IBL 2025. Tim ini menargetkan lolos ke babak playoff, namun justru mengalami keterpurukan di awal kompetisi. Manajemen akhirnya memutuskan untuk melakukan pergantian pelatih di pertengahan musim reguler.
Berdasarkan statistik kompetisi dari Januari hingga Maret, Pacific Caesar hanya mampu membukukan tiga kemenangan dari total 12 pertandingan. Ini berarti rekor laga mereka adalah 3-9 (menang-kalah). Bahkan, sembilan kekalahan beruntun menjadi bagian dari rekor buruk tersebut.
Kondisi ini membuat manajemen harus mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan performa tim. Pergantian pelatih menjadi solusi yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan. Keputusan ini menunjukkan komitmen manajemen untuk tidak berdiam diri melihat timnya terpuruk.
Kebangkitan di Bawah Asuhan Coach Bedu
Kehadiran Coach Bedu terbukti mampu membangkitkan kembali harapan bagi Pacific Caesar untuk bersaing. Meskipun tantangan berat menghadang, performa tim menunjukkan perbaikan yang nyata. Di bawah asuhannya, Pacific Caesar mencatat delapan kemenangan dan hanya lima kekalahan.
Salah satu pencapaian penting yang berhasil diraih adalah kemenangan atas tim papan atas, Prawira Bandung. Ini menunjukkan bahwa Coach Bedu mampu membawa timnya bersaing dengan kekuatan-kekuatan besar di liga. Kemenangan ini juga meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain.
Pacific Caesar akhirnya mengakhiri musim reguler dengan rekor keseluruhan 11 kemenangan dan 15 kekalahan. Torehan ini menempatkan mereka di peringkat kesembilan klasemen akhir musim reguler. Meskipun gagal menembus playoff, pencapaian ini dinilai sebagai peningkatan signifikan dibandingkan performa awal musim.
Manajemen Pacific Caesar Surabaya menilai kinerja mantan pelatih Hangtuah Jakarta ini sangat positif. Konsistensi dan kemampuan Coach Bedu dalam memperbaiki tim menjadi alasan kuat untuk melanjutkan kerja sama. Pengalaman Coach Bedu yang sempat diberhentikan Hangtuah pada 2024 juga menjadi pelajaran berharga baginya.
Harapan dan Target untuk Musim Mendatang
Keputusan mempertahankan Coach Bedu di kursi pelatih diharapkan dapat memberikan konsistensi dan kestabilan performa tim. Ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun skuad Pacific Caesar yang lebih solid. Manajemen percaya bahwa Coach Bedu memiliki visi yang tepat untuk membawa tim ke level selanjutnya.
Ajang IBL All Indonesian 2025 yang akan berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 16-31 Agustus, akan menjadi langkah awal persiapan. Turnamen ini menjadi kesempatan bagi Pacific Caesar untuk mematangkan strategi dan adaptasi di bawah arahan Coach Bedu. Ini adalah fondasi penting menuju IBL 2026.
Manajemen Pacific Caesar juga berharap, pengarahan dan pembangunan sistem permainan dari Coach Bedu bisa membawa hasil positif. Mereka menargetkan tim dapat menjadi ancaman serius bagi para pesaing di papan tengah maupun atas klasemen. Konsistensi dalam performa menjadi kunci utama mencapai target tersebut.