AS Desak IMF-Bank Dunia Kembali ke Fokus Utama: Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mendesak IMF dan Bank Dunia untuk kembali ke fokus utama mereka, yaitu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan, serta meninggalkan agenda tambahan yang dinilai menghambat kinerja inti lembaga tersebut.

Washington, 24 April 2024 - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent, menyerukan agar Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia kembali ke tujuan awal pendirian mereka. Pernyataan tersebut disampaikan Bessent pada Rabu (23/4) dalam sebuah acara di Institute of International Finance. Ia menekankan perlunya kedua lembaga tersebut untuk meninggalkan agenda-agenda tambahan yang dinilai telah menghambat pencapaian mandat inti mereka.
Bessent menyatakan bahwa pemerintahan Trump akan memanfaatkan kepemimpinan dan pengaruh AS untuk mendorong IMF dan Bank Dunia agar fokus pada misi utamanya. Ia secara tegas menyebutkan bahwa IMF harus kembali memprioritaskan kerja sama moneter, perdagangan, dan stabilitas keuangan global, bukannya terdistraksi oleh isu-isu iklim, gender, dan sosial yang dinilai berada di luar mandat utamanya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan mengenai peran dan tanggung jawab kedua lembaga tersebut dalam kancah internasional.
Lebih lanjut, Bessent juga menyoroti perlunya IMF untuk memberikan penilaian yang jujur dan tegas terhadap ketidakseimbangan ekonomi global. Ia bahkan secara khusus menyinggung China, yang menurutnya telah menerapkan kebijakan ekonomi yang mendistorsi pasar global dan praktik mata uang yang kurang transparan selama beberapa dekade. Seruan ini menunjukkan tekanan AS terhadap negara-negara yang dianggap berkontribusi pada ketidakstabilan ekonomi global.
IMF: Kembali ke Misi Inti dan Reformasi Ekonomi
Menurut Bessent, IMF harus memastikan bahwa pinjaman yang diberikan bersifat sementara dan diiringi dengan komitmen nyata untuk melakukan reformasi ekonomi. Hal ini menunjukkan pentingnya akuntabilitas dan keberlanjutan dalam bantuan keuangan yang diberikan oleh IMF kepada negara-negara yang membutuhkan. Dengan demikian, bantuan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian negara penerima.
Selain itu, Bessent juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan global. Ia mendesak IMF untuk berperan aktif dalam mengawasi kebijakan ekonomi negara-negara anggota, khususnya negara-negara yang dianggap memiliki praktik ekonomi yang tidak transparan. Hal ini menunjukkan komitmen AS terhadap tata kelola ekonomi global yang baik dan adil.
Pernyataan Bessent ini menunjukkan adanya kekhawatiran AS terhadap peran IMF yang dianggap terlalu meluas dan kurang fokus pada mandat utamanya. AS tampaknya menginginkan IMF untuk kembali menjadi lembaga yang fokus pada stabilitas keuangan global dan kerja sama moneter internasional.
Bank Dunia: Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang
Sementara itu, untuk Bank Dunia, Bessent meminta agar lembaga tersebut kembali ke misi utamanya, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, investasi swasta, dan kemandirian di negara-negara berkembang. Ia menyarankan agar Bank Dunia memprioritaskan sumber daya pada kebutuhan dasar, seperti akses energi yang andal dan terjangkau, termasuk energi dari bahan bakar fosil dan nuklir.
Bessent juga menekankan pentingnya penegakan kebijakan kelulusan pinjaman Bank Dunia. Artinya, Bank Dunia harus secara bertahap menghentikan pinjaman kepada negara-negara yang telah mencapai tingkat pembangunan, kapasitas pengelolaan, dan akses ke pasar modal yang memadai. Hal ini bertujuan untuk mendorong kemandirian negara-negara berkembang dan mengurangi ketergantungan mereka pada bantuan keuangan dari Bank Dunia.
Selain itu, Bessent juga meminta Bank Dunia untuk menghentikan pinjaman kepada negara-negara kaya dan memfokuskan kembali dukungannya pada negara-negara miskin yang lebih membutuhkan. Hal ini menunjukkan komitmen AS terhadap pemerataan pembangunan global dan pengurangan kesenjangan ekonomi antara negara-negara kaya dan miskin.
Pernyataan Bessent ini menunjukkan adanya harapan AS agar Bank Dunia lebih efektif dalam membantu negara-negara berkembang mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan. AS tampaknya menginginkan Bank Dunia untuk lebih fokus pada misi utamanya dan mengurangi intervensi di bidang-bidang yang di luar mandatnya.
IMF dan Bank Dunia didirikan pada tahun 1945 setelah Konferensi Bretton Woods pasca Perang Dunia II. Seruan AS ini menunjukkan adanya upaya untuk mereformasi dan mengembalikan kedua lembaga tersebut ke tujuan awal pendiriannya.