Bill Gates Akan Terima Tanda Kehormatan Tertinggi dari Indonesia
Presiden Prabowo Subianto akan menganugerahkan tanda kehormatan tertinggi kepada Bill Gates atas jasanya dalam pengembangan vaksin dan filantropi di Indonesia dan dunia.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan rencana penganugerahan tanda kehormatan tertinggi kepada Bill Gates, pendiri Microsoft dan tokoh filantropi terkemuka dunia. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi signifikan Bill Gates, baik bagi Indonesia maupun dunia. Pertemuan penting antara Presiden Prabowo dan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu lalu, menjadi latar belakang pengumuman ini.
Keputusan Presiden Prabowo untuk memberikan penghargaan ini didasari atas peran Bill & Melinda Gates Foundation yang konsisten memberikan dana untuk pengembangan vaksin dan program pemberdayaan di Indonesia. Melalui yayasannya, Bill Gates telah berkontribusi besar dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Presiden menekankan bahwa Bill Gates sangat layak menerima penghargaan tersebut karena dedikasinya yang luar biasa.
"Saya akan menggelar Rapat Dewan Tanda Kehormatan karena saya ingin atas nama bangsa Indonesia memberi bintang tertinggi untuk salah seorang warga negara asing atas jasa-jasanya membantu rakyat Indonesia dan rakyat dunia," ungkap Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut. Presiden juga menyampaikan rencana penganugerahan tanda kehormatan tersebut akan dilakukan langsung di New York, Amerika Serikat, pada bulan September 2025.
Kontribusi Bill & Melinda Gates Foundation di Indonesia
Bill & Melinda Gates Foundation telah menyalurkan lebih dari 159 juta dolar AS ke berbagai sektor di Indonesia sejak tahun 2009. Sebagian besar dana tersebut, yaitu 119 juta dolar AS, dialokasikan untuk sektor kesehatan. Sektor pertanian dan teknologi masing-masing menerima 5 juta dolar AS, sementara lebih dari 28 juta dolar AS disalurkan untuk program lintas sektor.
Presiden Prabowo turut menyoroti dampak signifikan dari kontribusi Bill Gates terhadap perkembangan BioFarma, produsen vaksin di Indonesia. "Beliau bantuannya Rp1,3 triliun, dan sekarang kita BioFarma salah satu produsen 2 miliar dosis vaksin tiap tahun, dan ini untuk dimanfaatkan 42 negara di seluruh dunia, dipakai 902 juta orang," jelas Presiden. Kontribusi ini juga mencakup pengembangan teknologi mRNA dan teknologi pembuatan vaksin lainnya.
Presiden menambahkan, "Jadi, hal-hal semacam ini, belum lagi vaksin lain, teknologi mRNA, dan teknologi-teknologi pembuatan vaksin yang luar biasa." Hal ini menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi dan dampak positif yang dihasilkan dari kerja sama dengan Bill Gates.
Pertemuan di Istana Merdeka dan Diskusi dengan Konglomerat
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Bill Gates di Istana Merdeka berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB. Selain diskusi bilateral di ruang kerja Presiden, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Investasi/BKPM, Menteri Kesehatan, Menteri Kominfo, Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet.
Setelah pertemuan dengan Presiden, Bill Gates diperkenalkan kepada sejumlah konglomerat Indonesia, antara lain Chairul Tanjung, Haji Abdul Rasyid, Garibaldi Thohir, Hashim Djojohadikusumo, Prajogo Pangestu, Arsjad Rasjid, Tomy Winata, James Riady, Anthony Salim, Dato’ Sri Tahir, dan Haji Isam. Dalam pertemuan tersebut, para konglomerat diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Bill Gates.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Bill Gates berlangsung selama kurang lebih dua jam. Setelah meninggalkan Istana Merdeka, Bill Gates mengunjungi SDN 03 Jati di Pulogadung, Jakarta Timur, untuk meninjau program makan bergizi gratis, didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Penganugerahan tanda kehormatan tertinggi kepada Bill Gates merupakan bentuk apresiasi Indonesia atas dedikasi dan kontribusi luar biasanya dalam memajukan kesehatan global dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Indonesia. Hal ini juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.