Bypass Jantung: Solusi Optimal untuk Penyempitan Pembuluh Darah Jantung?
Penyempitan pembuluh darah jantung signifikan? Dokter sarankan bypass jantung untuk aliran darah optimal, berbeda dengan pemasangan ring jantung.

Tangerang, 20 Maret (ANTARA) - Sebuah kabar penting bagi pasien dengan penyempitan pembuluh darah jantung: operasi bypass jantung (CABG) mungkin menjadi solusi terbaik. dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital BSD, menjelaskan bahwa pemasangan ring jantung mungkin tidak cukup mengatasi penyempitan signifikan yang menghambat aliran darah ke jantung. Pernyataan ini disampaikannya di Tangerang, Kamis lalu.
Operasi bypass jantung, menurut dr. Akmal, menciptakan jalur aliran darah baru ke jantung, melewati pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat. Prosedur ini menawarkan tingkat keberhasilan yang tinggi, sekitar 95-98 persen pada pasien dengan kondisi kesehatan yang baik. Meskipun tergolong operasi besar dan terbuka, tingkat keberhasilannya yang tinggi perlu dipertimbangkan.
"Karena ini jenis operasi jantung terbuka dan termasuk operasi besar, tentu banyak pasien yang merasa khawatir akan tingkat keberhasilannya. Tetapi hasil penelitian keberhasilannya cukup tinggi," ujar dr. Akmal. Perbedaan mendasar antara bypass jantung dan pemasangan ring perlu dipahami untuk menentukan pilihan pengobatan yang tepat.
Bypass Jantung vs. Pemasangan Ring
dr. Akmal menjelaskan perbedaan krusial antara kedua prosedur tersebut. Bypass jantung merupakan prosedur jantung terbuka, di mana rongga dada dibuka untuk mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain dan ditempatkan di jantung, menciptakan jalur baru bagi darah kaya oksigen untuk mencapai jantung. Berbeda dengan pemasangan ring (stent), yang dilakukan melalui kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di selangkangan, lengan, atau leher menuju jantung. Ring kemudian ditempatkan untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat.
Pemilihan metode pengobatan sangat bergantung pada kondisi pasien. "Pembuluh darah yang menyempit akibat penyakit jantung koroner bisa membuat aliran darah menuju otot jantung jadi terhambat. Pada kasus tertentu, pemasangan ring jantung sudah cukup tetapi pada kondisi lain harus juga memilih operasi bypass jantung (CABG) untuk mengembalikan aliran darah menuju otot jantung," jelasnya.
Keputusan untuk menjalani bypass jantung biasanya didasarkan pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan penyumbatan pembuluh darah. Kondisi seperti Left Main Disease lebih dari 50 persen, penyumbatan lebih dari 70 persen pada tiga arteri koroner, atau penyumbatan signifikan pada arteri utama jantung (LAD) disertai penyumbatan pada arteri utama lainnya, seringkali memerlukan bypass jantung.
Faktor-faktor yang Memerlukan Operasi Bypass Jantung
- Left Main Disease lebih dari 50 persen
- Penyumbatan lebih dari 70 persen pada tiga arteri koroner dengan atau tanpa penyumbatan pada LAD bagian proksimal
- Sumbatan bermakna pada LAD ditambah satu arteri utama lainnya
- Satu atau lebih penyumbatan lebih dari 70 persen pada pasien dengan gejala angina setelah pengobatan maksimal
- Penyumbatan pada satu arteri koroner lebih dari 70 persen pada pasien yang pernah mengalami henti jantung mendadak akibat ventricular tachycardia karena kondisi iskemik
Dengan memahami perbedaan antara bypass jantung dan pemasangan ring, serta faktor-faktor yang mengindikasikan perlunya bypass jantung, pasien dapat berdiskusi lebih efektif dengan dokter mereka untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat dan optimal bagi kondisi kesehatan mereka. Informasi ini bertujuan untuk edukasi dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis profesional.