China Harap Kerja Sama Lanjut dengan PM Singapura Lawrence Wong Pasca-Pemilu
Pemerintah China berharap dapat melanjutkan kerja sama erat dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong setelah Partai Aksi Rakyat (PAP) menang besar dalam pemilu legislatif.

Beijing, 7 Mei 2024 - Kemenangan telak Partai Aksi Rakyat (PAP) dalam pemilu legislatif Singapura memberikan mandat kuat bagi Perdana Menteri Lawrence Wong untuk memimpin kembali. Kemenangan ini disambut positif oleh Pemerintah China yang berharap dapat melanjutkan kerja sama bilateral yang telah terjalin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (6/5) bahwa, "Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Singapura yang baru untuk memperkuat komunikasi dan pertukaran serta memperdalam kerja sama nyata."
Pemilu legislatif Singapura yang berlangsung pada Sabtu (3/5) menghasilkan kemenangan mutlak bagi PAP, mengamankan 87 dari 97 kursi parlemen. Hal ini menandai kemenangan beruntun ke-13 bagi PAP sejak kemerdekaan Singapura pada tahun 1965, menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi terhadap kepemimpinan mereka.
Kerja Sama Bilateral China-Singapura
Lin Jian lebih lanjut menambahkan bahwa China menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan PAP. Ia juga menekankan pentingnya hubungan China-Singapura, menyatakan bahwa, "China mementingkan pengembangan hubungan dengan Singapura serta ingin meningkatkan kemitraan China-Singapura secara menyeluruh dan berkualitas tinggi serta berorientasi ke masa depan."
Tahun 2025 akan menjadi momen penting bagi kedua negara, menandai peringatan 35 tahun hubungan diplomatik China-Singapura. China berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
PAP meraih 65,57 persen suara dari sekitar 82 persen pemilih yang menggunakan hak pilihnya, sebanyak 2.164.593 orang. Sementara itu, Partai Pekerja (WP), partai oposisi utama, mempertahankan 10 kursi parlemen.
Mandat Kuat bagi PM Lawrence Wong
Lawrence Wong sendiri menanggapi kemenangan telak ini dengan menyatakan, "Warga Singapura memberi PAP mandat yang kuat untuk memerintah." Ia melihat mandat ini sebagai modal penting bagi Singapura untuk menghadapi situasi global yang bergejolak, serta sebagai sinyal kepercayaan, stabilitas, dan keyakinan yang jelas terhadap pemerintah.
PM Wong juga menekankan pentingnya dukungan kuat dari rakyat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Meskipun sumber tidak secara spesifik menyinggung kebijakan tarif ketat Presiden AS Donald Trump, pernyataan PM Wong mengindikasikan kesiapan Singapura menghadapi tantangan ekonomi internasional.
Masa kampanye pemilu hanya berlangsung sembilan hari, setelah pernyataan pelaksanaan pemilihan umum dikeluarkan pada 15 April. Hanya lima daerah pemilihan (dapil) di Singapura yang diperebutkan oleh lebih dari dua partai, menunjukkan dominasi PAP dalam kancah politik Singapura.
Kemenangan telak PAP dan pernyataan Pemerintah China menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk melanjutkan kerja sama yang saling menguntungkan di masa mendatang. Hal ini diyakini akan membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan stabilitas regional.