FAO Dorong Konsumsi Kacang-kacangan: Lebih Sehat, Ramah Lingkungan, dan Murah!
FAO mendorong peningkatan konsumsi kacang-kacangan di Indonesia karena kandungan gizinya yang tinggi, manfaat kesehatan, dan peran pentingnya dalam keberlanjutan lingkungan serta ketahanan pangan.
![FAO Dorong Konsumsi Kacang-kacangan: Lebih Sehat, Ramah Lingkungan, dan Murah!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000114.548-fao-dorong-konsumsi-kacang-kacangan-lebih-sehat-ramah-lingkungan-dan-murah-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) gencar mengkampanyekan peningkatan konsumsi kacang-kacangan. Alasannya? Manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan, lingkungan, dan ekonomi, khususnya bagi petani keluarga di Indonesia. Kacang-kacangan, meskipun terkesan sederhana, ternyata menyimpan potensi besar untuk mengatasi masalah gizi dan kerawanan pangan.
Manfaat Kacang-kacangan untuk Kesehatan dan Lingkungan
Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan FAO, Yurdi Yasmi, menekankan pentingnya peran kacang-kacangan dalam menjaga kesehatan. "Meskipun ukurannya kecil, kacang-kacangan tidak boleh kita sepelekan," ujarnya dalam keterangan tertulis. Kacang-kacangan kaya akan nutrisi penting seperti serat larut air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak. Konsumsinya terbukti dapat membantu menurunkan kolesterol, mengendalikan gula darah, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Di Indonesia, kacang-kacangan telah lama menjadi bagian integral dari pola makan sehari-hari. Tempe, tahu, dan berbagai kudapan tradisional merupakan bukti nyata pemanfaatan kacang-kacangan dalam kuliner nusantara. Bahkan, kacang-kacangan juga menjadi komponen penting dalam Skor Pola Pangan Harapan (PPH), indikator utama kecukupan gizi masyarakat.
Lebih dari itu, budidaya kacang-kacangan ramah lingkungan. Sebagai tanaman yang relatif mudah dibudidayakan, kacang-kacangan berkontribusi pada pertanian berkelanjutan. Mereka membantu memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi emisi karbon, mendukung sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
Kekayaan Ragam Kacang-kacangan Lokal
Indonesia, menurut Bappenas, memiliki lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan! Sayangnya, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan secara luas. Kacang tolo (Vigna unguiculata), lamtoro (Leucaena leucocephala), dan kacang komak (Lablab purpureus) merupakan beberapa contoh kacang-kacangan lokal yang kaya gizi namun belum populer di kalangan masyarakat luas. Padahal, mereka bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan bergizi.
Inovasi terus dilakukan untuk memproduksi tempe dan tahu dari berbagai varietas kacang-kacangan lokal sebagai alternatif kedelai. Hal ini tidak hanya mendiversifikasi sumber pangan, tetapi juga mendukung petani lokal dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Peran Petani Keluarga dan Hari Kacang-kacangan Sedunia
Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, menyoroti peran penting petani keluarga dalam menjaga keanekaragaman hayati untuk pangan dan pertanian. Ia menekankan bahwa program kemitraan antara FAO dan Kementerian Pertanian selalu fokus pada upaya mendukung pertanian keluarga agar dapat berkembang. "Kekayaan ragam kacang-kacangan di Indonesia sering kali terlupakan, terutama di wilayah perkotaan," kata Aryal. "Namun, di pedesaan, kacang-kacangan menjadi sumber protein sekaligus sumber pendapatan bagi banyak petani keluarga."
Untuk mengapresiasi peran penting kacang-kacangan, PBB menetapkan 10 Februari sebagai Hari Kacang-kacangan Sedunia (World Pulses Day). FAO mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakannya dengan mengonsumsi lebih banyak kacang-kacangan lokal. "Hari ini dan setiap hari, mari kita konsumsi lebih banyak kacang-kacangan lokal yang dapat ditemui di sekitar kita," ajak Aryal.
Prospek Konsumsi Kacang-kacangan Global dan di Indonesia
FAO memproyeksikan peningkatan konsumsi kacang-kacangan global. Konsumsi per kapita diperkirakan meningkat dari tujuh kilogram per tahun pada 2022 menjadi 8,6 kilogram per tahun pada 2032. Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil kacang-kacangan terbesar di Asia, berkontribusi signifikan terhadap produksi global. Pada 2018-2019, Indonesia menyumbang hampir 8,5 persen dari produksi kacang-kacangan dunia.
Sebagai kesimpulan, kacang-kacangan merupakan komoditas yang kecil namun berdampak besar. Mereka tidak hanya menyediakan nutrisi penting, tetapi juga mendukung pola makan sehat dan sistem pertanian yang berkelanjutan. Peningkatan konsumsi kacang-kacangan, baik di Indonesia maupun global, merupakan langkah penting menuju ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat yang lebih baik.