Gang Roda 4 Bogor: Pusat Kuliner Baru dengan Mural Akulturasi Budaya
Pemkot Bogor mengubah Gang Roda 4 menjadi pusat kuliner unik dengan mural akulturasi budaya Sunda, Tionghoa, dan modern, melibatkan 11 pedagang terpilih.

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, bertransformasi mengubah Gang Roda 4 di Jalan Suryakencana menjadi pusat kuliner yang menarik. Inisiatif ini diluncurkan pada Minggu, 13 April 2024, dengan konsep unik yang memadukan kuliner lezat dan karya seni mural yang memukau. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, memimpin proyek ini dengan visi untuk menciptakan destinasi wisata kuliner yang istimewa dan mampu menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Konsep utama dari revitalisasi Gang Roda 4 ini adalah mural yang menggambarkan akulturasi budaya lokal dan pendatang. Hal ini mencerminkan kekayaan budaya Kota Bogor yang unik dan beragam. Wali Kota Dedie A. Rachim menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan dan kebersihan lingkungan sekitar sebagai syarat utama bagi para pedagang yang akan menempati lokasi tersebut. "Paling tidak tempat ini (Gang Roda 4) bisa dimanfaatkan oleh pedagang yang memang cukup lama berjualan. Tapi tentu ada syarat yang harus mereka penuhi. Pertama, mampu menjaga kebersihan, dan kualitas makanan jangan sampai menimbulkan masalah baru," jelas Wali Kota Dedie.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada aspek kuliner, tetapi juga pada keindahan visual. Para seniman yang terlibat akan menggabungkan unsur budaya Sunda, Tionghoa, dan sentuhan modern dalam karya mural mereka. "Tapi tentu para seniman akan lebih paham. Kisi-kisinya sudah kami sampaikan. Yang penting, ini akan jadi destinasi tidak hanya kuliner, karena ini unik dan istimewa," tambah Wali Kota Dedie Rachim, menggambarkan harapannya terhadap proyek ini.
Konsep Mural dan Kurasi Pedagang
Konsep mural yang memadukan unsur budaya Sunda, Tionghoa, dan modern diharapkan mampu menciptakan daya tarik visual yang unik dan instagramable, menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan mengabadikan momen di Gang Roda 4. Proses kurasi pedagang juga dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas makanan dan kebersihan terjaga. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Bogor dalam membangun pusat kuliner yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor, Firdaus, menjelaskan keterlibatan Bank BJB dalam proyek ini dan perkembangan terkini penataan Gang Roda 4. Saat ini, proses penataan sudah memasuki tahap pemasangan awning dan beberapa ornamen untuk kenyamanan para pedagang dan pengunjung.
Seleksi pedagang dilakukan secara cermat. "Untuk Gang Roda 4 ini akan ada 11 pedagang. Fasilitasnya membuat mereka tidak kehujanan dan kepanasan karena sudah dipasang awning. Booth-nya juga nanti akan disiapkan dan diseragamkan," ujar Firdaus. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan para pedagang dapat lebih fokus pada kualitas produk dan pelayanan mereka.
Fasilitas dan Peluncuran Resmi
Pemasangan awning dan booth yang seragam bertujuan untuk menciptakan tampilan yang rapi dan terintegrasi, meningkatkan estetika kawasan Gang Roda 4. Selain itu, fasilitas ini juga memberikan kenyamanan bagi para pedagang dan pengunjung, melindungi mereka dari panas dan hujan. Dengan penyediaan fasilitas yang komprehensif, diharapkan Gang Roda 4 dapat menjadi pusat kuliner yang nyaman dan representatif bagi Kota Bogor.
Setelah seluruh persiapan selesai, para pedagang terpilih dapat segera menempati tempat usaha mereka. Kawasan Gang Roda 4 yang telah ditata ulang ini akan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat. Peluncuran ini menandai dimulainya era baru bagi Gang Roda 4 sebagai destinasi wisata kuliner yang unik dan istimewa di Kota Bogor. Dengan konsep yang inovatif dan komitmen dari pemerintah kota, diharapkan Gang Roda 4 dapat menjadi kebanggaan baru bagi Kota Bogor dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
Dengan adanya penataan ini, diharapkan Gang Roda 4 tidak hanya menjadi pusat kuliner, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru di Kota Bogor, yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada wisatawan.