Lapid Tuduh Netanyahu Picu 'Pembunuhan Politik' di Israel
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menuduh Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan dan mengancam terjadinya 'pembunuhan politik' di dalam negeri.

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, melontarkan tuduhan serius terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Lapid memperingatkan potensi 'pembunuhan politik' di Israel dan menuding Netanyahu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas meningkatnya gelombang kekerasan pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Pernyataan kontroversial ini disampaikan Lapid pada Minggu, 20 April 2024, dan dikutip oleh media Israel, Israel Hayom.
Tuduhan Lapid ini muncul di tengah kontroversi pemecatan Direktur Shin Bet, Ronen Bar. Pemerintah Israel sebelumnya memutuskan untuk memberhentikan Bar, namun Mahkamah Agung menangguhkan keputusan tersebut. Lapid mengkritik kepemimpinan Bar, bahkan mendesak Bar untuk mengundurkan diri setelah serangan Hamas karena dianggap gagal mencegahnya. Ia menambahkan bahwa "Bencana selanjutnya akan terjadi akibat hasutan gila ini. Kita harus menghadapi seruan-seruan kekerasan ini dan membungkam para penghasutnya. Kita berada di tempat yang gelap dan berbahaya."
Lebih lanjut, Lapid secara langsung menuding Netanyahu sebagai dalang di balik iklim hasutan yang tengah melanda Israel. Ia mendesak Netanyahu untuk mengambil tindakan tegas dengan membungkam para menterinya dan media yang dianggap mendukung kebijakan pemerintah. Lapid juga menyerukan dukungan penuh kepada Shin Bet, bukan malah memecah belah lembaga tersebut dari dalam. "Daripada mendukung hasutan, dukunglah Shin Bet," tegasnya.
Tuduhan Pembunuhan Politik dan Konflik di Gaza
Tuduhan 'pembunuhan politik' yang dilontarkan Lapid didasari oleh kekhawatiran atas meningkatnya tensi politik dan ancaman kekerasan di Israel. Situasi ini diperparah oleh agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023 yang telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 51.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Kecaman internasional atas tindakan Israel pun terus berdatangan.
Di tengah situasi yang memanas, hampir 150.000 warga Israel menandatangani petisi yang menuntut pembebasan sandera dari Gaza, meskipun hal itu berpotensi mengakhiri perang. Situasi ini semakin rumit dengan surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza pada bulan November lalu. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Pernyataan Lapid ini menjadi sorotan tajam dalam kancah politik Israel. Tuduhannya terhadap Netanyahu dan seruan untuk meredakan ketegangan politik menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan stabilitas dan keamanan Israel. Konflik di Gaza dan tekanan internasional semakin memperumit situasi, menciptakan tantangan besar bagi pemerintahan Netanyahu.
Pernyataan Lapid juga menyoroti ketegangan internal di Israel, di mana perbedaan pendapat dan kritik terhadap pemerintahan Netanyahu semakin terbuka. Ke depan, bagaimana Netanyahu akan merespon tuduhan ini dan langkah apa yang akan diambil untuk meredakan ketegangan menjadi hal yang patut diperhatikan.
Konflik Israel-Palestina: Dampak Internasional dan Hukum Internasional
Konflik yang terjadi di Gaza telah menarik perhatian dunia internasional. Jumlah korban jiwa warga sipil Palestina yang tinggi telah memicu kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional. Tindakan Israel di Gaza juga telah menjadi sorotan utama dalam konteks hukum internasional, dengan ICC dan ICJ yang telah terlibat dalam proses hukum terkait konflik tersebut.
Petisi yang ditandatangani oleh puluhan ribu warga Israel menunjukkan adanya tekanan publik di dalam negeri untuk mengakhiri konflik dan membebaskan sandera. Namun, hal ini juga menunjukkan dilema yang dihadapi Israel dalam menyeimbangkan kepentingan keamanan nasional dengan tekanan internasional dan tuntutan kemanusiaan.
Perkembangan situasi di Israel dan Gaza akan terus dipantau secara ketat. Bagaimana konflik ini akan berdampak pada stabilitas regional dan hubungan internasional menjadi hal yang perlu diperhatikan. Proses hukum di ICC dan ICJ juga akan menjadi faktor penting dalam menentukan masa depan konflik ini dan pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum internasional yang mungkin terjadi.
Situasi politik dalam negeri Israel juga akan terus dipantau. Tuduhan Lapid terhadap Netanyahu dan reaksi dari pemerintah akan menjadi faktor penentu dalam menentukan arah politik Israel ke depan. Pernyataan Lapid ini kemungkinan besar akan memicu perdebatan sengit di parlemen dan opini publik Israel.