Marsinah: Menuju Gelar Pahlawan Nasional, Jejak Perjuangan Seorang Aktivis Buruh
Perjuangan panjang pengakuan negara atas jasa Marsinah, aktivis buruh yang gugur pada 1993, kini menemukan titik terang dengan dukungan Presiden Prabowo Subianto untuk gelar Pahlawan Nasional.

Pada peringatan Hari Buruh Internasional 2025, Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap usulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Pernyataan ini disambut antusias oleh para pemimpin serikat buruh, yang selama ini memperjuangkan pengakuan atas jasa Marsinah, aktivis buruh yang meninggal secara tragis pada tahun 1993. Dukungan tersebut muncul sebagai respons atas aspirasi para pemimpin serikat buruh yang merasa belum ada tokoh otentik dari kalangan buruh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Meskipun tokoh-tokoh seperti Jacob Nuwa Wea dan Muchtar Pakpahan memiliki peran penting dalam sejarah pergerakan buruh Indonesia, mereka lebih dianggap sebagai elit politik atau birokrat daripada representasi langsung dari kaum buruh akar rumput. Berbeda dengan Marsinah, yang dianggap sebagai simbol perlawanan dari orang kecil, sebuah simbol yang lebih diterima oleh kalangan buruh.
Presiden Prabowo meminta para pemimpin buruh untuk mencapai kesepakatan kolektif sebelum mengusulkan nama Marsinah ke pemerintah. Pernyataan ini membuka kembali diskusi tentang pengakuan negara atas jasa para pejuang ketenagakerjaan dan peran Marsinah sebagai representasi perjuangan kaum buruh Indonesia.
Jejak Marsinah: Dari Guru Hingga Aktivis
Marsinah, lahir tahun 1969 di Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, memiliki cita-cita menjadi guru. Namun, keterbatasan ekonomi membawanya ke dunia kerja pabrik. Di pabrik arloji tempat ia bekerja, Marsinah menemukan panggilan untuk membela hak-hak buruh yang tertindas. Pada Mei 1993, ia memimpin demonstrasi menuntut kenaikan upah dan tunjangan, sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 50/1992.
Setelah demonstrasi, Marsinah menghilang dan ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 di Wilangan, Nganjuk. Kasus pembunuhannya hingga kini masih menjadi misteri, meskipun beberapa tersangka pernah diadili namun kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti. Kisah hidupnya diangkat ke layar lebar, menggambarkan perjuangan dan pengorbanan seorang aktivis buruh muda.
Rekan seperjuangan Marsinah, Isa Trisnowati, mengkonfirmasi sebagian alur cerita film tersebut sebagai fakta. Ia menceritakan bagaimana Marsinah, melalui Yayasan Arek, belajar tentang hak-hak buruh dan memperjuangkannya secara bertahap, dari negosiasi hingga demonstrasi.
Simbol Perjuangan dan Penghargaan
Marsinah tidak hanya menjadi simbol perjuangan buruh, tetapi juga inspirasi bagi gerakan buruh dan aktivis sosial. Dedikasi dan perjuangannya diakui dengan penghargaan Yap Thiam Hien di tahun kematiannya. Kisahnya juga diabadikan dalam berbagai karya sastra, menjadi bukti abadi semangat dan keberaniannya.
Perjuangan Marsinah untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional kini memasuki tahapan prosedur resmi. Proses pengusulan melalui Kementerian Sosial dan pemerintah daerah tempat kelahirannya, Nganjuk dan Sidoarjo, memerlukan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak.
Seminar-seminar nasional akan digelar untuk mengupas fakta perjuangan Marsinah dan menggalang kesepakatan kolektif. Meskipun keputusan akhir ada di tangan Presiden, proses ini menunjukkan komitmen negara untuk memberikan penghormatan kepada para pejuang non-konvensional.
Menuju Pengakuan Negara
Dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional merupakan langkah signifikan. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sikap negara dalam mengakui perjuangan kaum buruh dan memberikan penghargaan atas pengorbanan mereka. Pengakuan tersebut diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah baru dalam perlindungan hak-hak buruh dan terwujudnya keadilan sosial yang lebih baik di Indonesia.
Proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah merupakan perjuangan panjang yang menunjukkan tekad kuat dari para aktivis buruh untuk mendapatkan pengakuan negara atas jasa dan pengorbanan seorang pejuang hak-hak buruh. Semoga perjuangan ini membuahkan hasil dan Marsinah dapat diresmikan sebagai Pahlawan Nasional, sebuah penghargaan yang layak diterima atas segala pengorbanan dan perjuangannya.