Prabowo Paparkan Visi Ketahanan Indonesia di Antalya Diplomacy Forum
Presiden Prabowo Subianto sampaikan visi ketahanan pangan, air, dan energi di Antalya Diplomacy Forum 2025, Turki, serta tekadnya wujudkan Indonesia bebas stunting.

Presiden RI Prabowo Subianto memaparkan visi pembangunan Indonesia di Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Antalya, Turki, pada Jumat (11/4). Dalam sesi ADF Talks, Prabowo menekankan tiga prioritas utama: ketahanan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi. Paparan ini disampaikan sebagai respons atas pertanyaan moderator mengenai visi kepemimpinannya untuk Indonesia.
Prabowo menyatakan, "Saya kira ini juga telah disadari oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa tahun lalu, PBB mengatakan krisis global masa depan bersumber dari tiga hal, yaitu makanan, energi, dan air — food, energy, and water (FEW)." Oleh karena itu, pemerintah akan fokus memastikan ketersediaan pangan, energi, dan air bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo membahas tantangan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. "Alhamdulillah, Indonesia memiliki banyak air. Bahkan, terkadang terlalu banyak air yang menyebabkan banjir. Itulah tantangan kami, bagaimana mengelola air agar bermanfaat dan tidak menjadi bencana. Ini juga terkait dengan pendidikan dan tata kelola pemerintahan yang baik," jelasnya.
Ketahanan Indonesia: Pilar Teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan Generasi Bebas Stunting
Presiden Prabowo juga menghubungkan kemakmuran bangsa dengan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Beliau menyatakan, "Ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa kita ke arah industrialisasi. Oleh karena itu, investasi untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi sangat penting." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong kemajuan di sektor tersebut.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Prabowo mengungkapkan strategi untuk menciptakan generasi penerus Indonesia yang bebas stunting. Program makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil menjadi fokus utama. "Ini adalah program besar dan ambisius, tetapi kami sedang menuju ke sana," kata Presiden Prabowo.
Pemerintah menargetkan penyaluran makanan bergizi gratis kepada 82,9 juta penerima pada November 2025. Prabowo menegaskan tekadnya untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem, dan menghapus kelaparan di Indonesia. "Saya sangat bertekad untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem. Saya ingin menghapus kelaparan. Tidak boleh ada orang yang kelaparan di negara anggota G20 ini," tegasnya.
Antalya Diplomacy Forum: Diplomasi di Tengah Fragmentasi Global
Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 mengangkat tema diplomasi sebagai kekuatan penyeimbang di tengah meningkatnya fragmentasi global. Forum tahunan ini mempertemukan para pemimpin negara, menteri luar negeri, pakar, think tank, akademisi, dan pelaku bisnis dari berbagai negara.
Dalam kunjungannya ke ADF 2025, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran Presiden Prabowo di ADF 2025 menjadi agenda terakhirnya di Turki sebelum melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir.
Partisipasi Indonesia dalam forum internasional seperti ADF 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk berperan aktif dalam panggung dunia dan memperkuat kerja sama internasional. Visi ketahanan yang disampaikan Presiden Prabowo diharapkan dapat menjadi landasan bagi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan sejahtera.
Dengan fokus pada ketahanan pangan, air, dan energi, serta investasi pada pendidikan dan teknologi, pemerintah berharap dapat mewujudkan Indonesia yang maju dan bebas dari kemiskinan dan kelaparan. Program-program ambisius yang dicanangkan, seperti program makan bergizi gratis, menunjukkan komitmen nyata untuk mencapai tujuan tersebut.