TEI 2025 Bidik Transaksi Rp269 Triliun, Dorong Ekspor Indonesia
Kementerian Perdagangan optimis Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 akan mencetak transaksi hingga Rp269,21 triliun, meningkat 10 persen dari target sebelumnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memasang target tinggi untuk Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Pameran dagang tahunan ini diproyeksikan menghasilkan transaksi sebesar 16,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp269,21 triliun. Target ambisius ini diumumkan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, pada pembukaan TEI 2025 di Jakarta, Kamis lalu. Hal ini menandai upaya pemerintah untuk mendorong ekspor dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Target transaksi TEI 2025 mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan target tahun sebelumnya yang sebesar 15 miliar dolar AS. Meskipun TEI 2024 berhasil melampaui target dengan mencatatkan transaksi mencapai 22,73 miliar dolar AS atau sekitar Rp370,88 triliun, Kemendag tetap optimistis target baru ini dapat tercapai. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan internasional.
Selain target transaksi, TEI 2025 juga menargetkan peningkatan jumlah pengunjung dan pembeli. Kemendag berharap dapat menarik 30.000 pengunjung dan 5.000 pembeli, meskipun jumlah pengunjung pada TEI 2024 mencapai 41.488 orang. Meskipun demikian, pihak Kemendag yakin strategi yang diterapkan akan mampu menarik minat para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk berpartisipasi aktif dalam pameran ini.
Target Transaksi TEI 2025: Rp269 Triliun
Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan bahwa target transaksi TEI 2025 sebesar Rp269,21 triliun merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mendorong perluasan akses pasar global. Beliau juga menyatakan bahwa TEI merupakan pameran mandiri yang tidak menggunakan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini menunjukkan efisiensi dan keberlanjutan program ini.
Kemendag akan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan partisipasi UMKM dalam TEI 2025. "Untuk memastikan lebih banyak produk potensial dari seluruh Indonesia tampil di Trade Expo, kami akan melakukan penjaringan peserta dengan melibatkan kementerian dan lembaga seperti BUMN, dinas yang membidangi perdagangan dan Kadin serta asosiasi," ujar Budi Santoso. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi UMKM untuk mempromosikan produknya ke pasar internasional.
Pameran TEI 2025 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Banten pada 15-19 Oktober 2025, diharapkan dapat menjadi platform efektif bagi para pelaku usaha untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan penjualan. Partisipasi aktif dari UMKM sangat penting untuk mencapai target transaksi yang telah ditetapkan.
Dukungan Pemerintah untuk TEI 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan TEI 2025. Beliau bahkan menargetkan transaksi dapat mencapai angka yang lebih tinggi, yaitu 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp407,52 triliun. Hal ini didasarkan pada keberhasilan TEI 2024 yang melampaui target.
Airlangga Hartarto optimistis target tersebut dapat tercapai, mengingat keberhasilan TEI 2024 yang mencatatkan transaksi di atas 22 miliar dolar AS. "Ini yang tahun kemarin melebihi target ya, capaian di atas 22 miliar dolar AS. Nah tentu kalau bapak naik 10 persen, kali ini mungkin di atas 25 miliar dolar AS," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga berharap TEI 2025 dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan devisa negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi menuju target 8 persen. "Jadi di tengah ketidakpastian, kalau engine export kita bisa ngebut. Nah, ini devisa kita bisa besar," ucapnya. Hal ini menunjukkan pentingnya peran TEI dalam mendukung perekonomian nasional.
Dengan target transaksi yang tinggi dan dukungan penuh dari pemerintah, TEI 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekspor Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Partisipasi aktif dari seluruh pelaku usaha, khususnya UMKM, sangat krusial untuk mencapai target yang telah ditetapkan.