1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

5 Fakta Siswi SMK di Bogor yang Tewas Ditusuk di Bagian Dada, Murid yang Pintar dan Seorang Model

Penulis : Aleolea Sponge

9 Januari 2019 11:41

5 Fakta Siswi SMK di Bogor yang Tewas Ditusuk

Planet Merdeka - Seorang siswi SMK Baranangsiang tewas setelah ditusuk menggunakan senjata tajam oleh seorang pria. Siswi tersebut yakni Andriana Yubelia Noven Cahya (18) yang dibunuh di Gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau RT 04/03, Kelurahan Barangsiang, Kecamatan Bogor Timur.

Ia diketahui adalah warga Cianjur. Dari rekaman CCTV yang beredar, diketahui bahwa ia ditusuk oleh seorang pria bertato yang usianya sekitar 18/19 tahun.Sampai saat ini, pelaku masih belum ditemukan dan masih dalam pencarian kepolisian.

Saat ditemukan oleh seorang warga, Andriana tergeletak berlumurand darah dengan kondisi tangan memegang kepala. Bahkan sebuah pisau tajam dengan gagang berwarna hitam masih menancap di bagian dadanya. Berikut fakta-fakta Andriana Yubelia siswi SMK yang tewas ditusuk oleh seorang pria:

 

2 dari 7 halaman

1. Anak Kos Hampir 2 Tahun dan Sosok yang Baik

Pengurus kos yang ditemapti Andriana, Lia (36) mengatkan bahwa korban sudah menempati kosan selama hampir 2 tahun.

"Kalau tempat tinggalnya di Cianjur, sejak kelas 2 SMK dia ngekost disini, hampir dua tahun lah," katanya Selasa (8/1/2019).

Ia pertama kali mendengar kabar Andriana tewas dari teriakan minta tolong seorang warga.

"Saya lagi di luar dengar teriak warga, saya langsung lihat pas ternyata korban, saya panik juga dan langsung deg-degan, enggak fokus," katanya.

Menurut keterangan dari Lia, Andriana merupakan sosok yang baik. Ia juga merupakan perempuan yang rajin.

"Anaknya baik, rajin, jarang keluar rumah, pulang sekolah langsung pulang, kalau mau kemana mana juga izin dulu sama saya," ucapnya.
3 dari 7 halaman

2. Beberapa Kali Pria Datang ke Kosnya

Lia menjelaskan bahwa Andriana beberapa kali terlihat kerja kelompok dengan laki-laki di kosan. Bukan di dalam kamar, namun korban dan teman laki-lakinya itu hanya bertemu di depan kosan.

"Iya hanya disini di bale, karena kan saya juga ngawasi disini dan emang enggak boleh masuk," ucapnya.

Namun tentang hubungan antara Andriana dan juga pria yang kerap datang tersebut, Lia mengaku tidak mengetahuinya.

"Iya suka ada yang datang, kalau misalkan pacar atau bukan enggak tau tapi suka ada yang datang."

"Kalau dibilang pacar karena mungkin terlihat dekat, berdua kadang satu orang yang datang."

"Ada satu sekolahan ada juga yang dari sekolahan lain, iya suka belajar kerja kelompok disini," katanya.

4 dari 7 halaman

3. Sang Paman Akui Korban Tidak Punya Musuh

Paman korban, Triono (46) mengaku kaget dengan kondisi yang dialami oleh Andriana.

"Saya pas dengar kabar langsung berangkat. Posisi saya saat itu masih bekerja, ini masih memakai celana kerja saya," katanya, di RS PMI Kota Bogor, Selasa (8/1/2019).

Triono menjelaskan bahwa Andriana sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Ia juga mengaku sempat merawat korban saat masih kecil.

"Saat SD dibawa sama orangtuanya untuk sekolah di Bandung. Saat SMA baru di Bogor," terangnya.

Menurut Triono, Andriana adalah sosok yang baik. Andriana juga dikatakan Triono adalah perempuan yang periang dan tidak memiliki musuh. Bahkan teman dari Andriana juga banyak.

Terkait kasus pembunuhan yang melibatkan keponakannya itu, ia mengaku masih menunggu hasil dari kepolisian. Ia lantas berharap agar tidak ada lagi kasus yang sama seperti yang menimpa Andriana.

"Dia sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya enggak nanya rinci juga mengenai luka yang diderita."

"Polisi pun masih mendalami kasus ini. Saya harap kasus ini bisa cepat selesai."

"Kasus ini cukup sampai anak saya saja. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," tuturnya.

5 dari 7 halaman

4. Sebelum Tewas Sempat Pergi dengan Pria

Wali Kelas Busana Batik Endang Tri Astuti Rabu (9/1/2019) menjelaskan bahwa sebelum tewas Andriana sempat pergi dengan seorang pria. Ia menjelaskan informasi tersebut berdasarkan penuturan dari adik kelas korban. Andriana yang akrab dipanggil Noven di sekolah, pergi ke Toko Ada untuk membeli sebuah kado.

"Sesaat sebelum memberitahu bahwa Noven tertusuk, adik kelasnya memberitahu bahwa ia bertemu Noven di Toko ADA dengan seorang laki-laki," ucap Endang.

Namun Saat Endang menanyakan siapa pria yang bersama dengan Andriana, siswa tersebut mengaku tidak mengenalnya.

"Tapi saat saya tanya apakah ia mengenal cowok tersebut, katanya enggak kenal. Laki-laki yang bersama Noven memiliki tubuh yang tinggi saja," terang Endang.

Bahkan Endang sempat tidak percaya bahwa Andriana tewas ditusuk saat mendapatkan kabar dari salah seorang siswanya.

"Adik kelas itu bilang Noven ketusuk. Saya sempat berfikir jarinya tertusuk karena habis kelas menjahit. Katanya Noven ditusuk di Jalan Riau," jelasnya.

6 dari 7 halaman

5. Di Sekolah Jadi Model dan Anak yang Pintar

Wali Kelas Andriana, Endang Tri Astuti menjelaskan bahwa korban adalah siswa yang pintar dan rajin. Korban selalu mendapatkan ranking tiga besar selama kelas X dan XI. Ia juga merupakan model fashion di sekolahnya.

"Noven anaknya pintar, baik, dan enggak punya musuh juga. Anaknya juga cantik dan banyak disukai. Dia tidak pernah cerita atau curhat soal punya musuh atau yang sirik," kata Endang.

Menurut penjelasan dari Endang, Andriana sempat menuturkan bahwa dirinya tidak mau berpacaran. Ia mengaku cukup dengan korban dan sering berkomunikasi baik di dalam maupun di luar sekolah.

"Beberapa kali saya lihat postingannya di Instagram sama cowok. Saya enggak kenal karena bukan dari sekolah yang sama."

"Kalau saya tanya Noven, bilangnya teman dekat saja dan ia tidak ingin berpacaran dulu," kata Endang.

Disinggung soal pria yang menusuk Andriana di rekaman CCTV, ia mengaku tidak mengenalnya. Ia juga sempat menyinggung foto korban dengan seorang laki-laki di dalam sebuah mobil.

"Kalau foto Noven sama cowok di mobil itu dari postingannya di Facebook. Saya juga enggak kenal sama dia," katanya.
7 dari 7 halaman

Kronologi Pembunuhan

Seorang siswi SMK di Bogor tewas setelah ditusuk oleh seorang pria Selasa (8/1/2019) petang. Ia ditemukan tergeletak berlumuran darah dan masih menggunakan seragam SMK. Menurut penjelasan dari Kapolsek Bogor Timur Kompol Marsudi Widodo, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.55 WIB.

"Sekitar pukul 15.55 WIB korban yang masih menggunakan seragam sekolah berjalan menuju Jalan Riau melalui gang samping masjid raya."

"Dipertengahan jalan gang samping masjid tersebut diketahui korban telungkup bersimbah darah akibat ditusuk dibagian dada sebelah kiri dengan menggunakan senjata tajam," katanya.

Korban meninggal dunia dengan luka tusuk senjata tajam yang cukup parah.

"Korban meninggal dunia dengan luka tusuk senjata tajam lebar kurang lebih 3 cm dalam luka 22 cm," katanya.

Adriana pertama kali ditemukan oleh Deki (50) sekitar pukul 16.00 WIB.

Deki lantas menceritakan bahwa dari rekaman CCTV diketahui pelaku memiliki tato di lengan kanannya.

"Korban sempoyongan terus jatuh, pelaku satu orang, baju biru celana panjang hitam tangannya banyak tato, sekitar 18-19 tahunan," katanya.

Melihat rekaman CCTV, tampak pelaku menunggu korban di sebuah lorong. Ia tampak menempelkan badannya ke sebuah tembok. Dari rekaman tersebut, tampak juga seorang siswa laki-laki sempat lewat di depan pelaku.

Ketika pelaku melihat ada orang yang datang ke arahnya, ia langsung menyembunyikan tangannya kebelakang. Setelah siswa tersebut lewat, pelaku langsung berjalan menuju ke lorong untuk menghampiri korban.

Tidak bergegas menghampiri korban, pelaku tampak berjalan perlahan dan sesekali menghentikan langkahnya. Selanjutnya, ia kembali berjalan menghampiri korban.

Setelah jarak antara korban dan pelaku cukup dekat, tanpa basa basi pelaku langsung menusuk korban dan lari ke arah korban semula datang. Dari rekaman CCTV, setelah korban ditusuk, ia masih sempat berdiri. Tampak rambut panjangnya terurai meskipun selanjutnya ia tergeletak dan jatuh.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya