Baru Terungkap, Ternyata Ferdy Sambo Sempat Tegur Penyidik Polres Jaksel karena Interogasi Bharada E Terlalu Keras: Dia Sudah Membela Keluarga Saya
Penulis : Joernoy
4 November 2022 09:00
Ferdy Sambo Sempat Tegur Penyidik Polres Jaksel karena Interogasi Bharada E Terlalu Keras
AKP Rifaizal Samual mengaku sempat ditegur oleh Irjen Ferdy Sambo karena dianggap menginterogasi Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E terlalu keras. Rifaizal merupakan mantan Kanit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang datang ke rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga pasca peristiwa tewasnya Brigadir Yosua atau Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022.
Rifaizal menceritakan soal teguran Sambo itu saat menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice pembunuhan berencana Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022
Dia mengaku dipanggil Ferdy Sambo ketika sedang menanyai Bharada E. Saat itu ia menanyakan soal kronologi tembak menembak antara Richard dengan Brigadir Yosua.
“Dinda sini kamu,” kata Rifaizal menirukan ucapan Ferdy Sambo.
"Siap! saya 2013," jawab Rifaizal.
"Perintah untuk kami jenderal."
Kepada Rifaizal, Sambo lantas berkata, "Kamu jangan kencang-kencang nanyanya ke Richard, dia sudah bela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?”
“Siap bisa jenderal!” jawab Rifaizal.
Rifaizal mengaku ditegur Ferdy Sambo saat memeriksa Bharada E sesuai kasus penembakan di rumah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menewaskan Brigadir J alias Yosua Hutabarat.
"Saya tanyakan pada saat itu 'siapa yang nembak'," cerita Rifaizal ketika ditanya Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Richard langsung menyampaikan 'siap saya komandan'. Saya lakukan interogasi singkat," ucap Rifaizal menirukan suara Bhadara E.
Rifaizal mengaku semakin yakin terjadi tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo setelah peristiwa didengarnya tersebut dikonfirmasi kepada Bharada E. Saat diinterogasi, Rifaizal mengatakan, Bharada E diminta mempraktikkan posisi menembak Brigadir J.
Namun dalam proses interogasi itu, Rifaizal mengatakan, tiba-tiba Ferdy Sambo memanggil dan menegurnya. Menurut dia, teguran itu terjadi karena memintai keterangan Bharada E dengan suara keras.
"Kemudian beliau menyampaikan 'kamu jangan kencang-kencang nanyanya ke Richard. Dia sudah membela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa yang membuat psikologis terganggu. Bisa ya?" ujar Rifaizal menirukan suara Ferdy Sambo.
Ikut olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo
Setelah menanyai Bharada E, Rifaizal mengaku melakukan olah TKP bersama penyidik Polres Metro Jakarta Selatan lainnya.
"Kami mengawasi beberapa ruangan. Kemudian kami melanjutkan proses pengambilan barang bukti,” kata dia.
Ia mengatakan Komisaris Besar Susanto dari Divisi Propam Polri meminta agar barang bukti dibawa ke Propam Polri di Mabes Polri. Kombes Susanto, kata Rifaizal, mengatakan itu adalah perintah dari Ferdy Sambo.
“Nanti ini dibawa ke Provost,” kata Rifaizal menirukan perintah Ferdy Sambo.
Rifaizal Samuel adalah saksi yang dihadirkan dalam sidang perintangan penyidikan dengan terdakwa Irfan Widyanto. Ajun Komisaris Polisi Irfan Widyanto kala itu menjabat Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri. Ia adalah terdakwa yang merampas dan mengganti CCTV di pos pengamanan Kompleks Duren Tiga.
Rifaizal bersaksi bersama atasannya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ridwan Soplanit, yang saat itu menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan. Keduanya mendapatkan sanksi berupa demosi dari Komisi Kode Etik Polri (KKEP) akibat dianggap tak profesional dalam menjalankan tugasnya saat melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.