1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Curhatan Penumpang KRL Soal Pelayan Masyarakat Yang Tak Mau Mengalah Pada Lansia

Penulis : Lumia Ranier JE

20 Juli 2017 11:21

Kursi prioritas digunakan untuk orang-orang khusus. Tempat duduk prioritas diperuntukan untuk ibu yang membawa anak kecil, ibu hamil, penyandang cacat dan lanjut usia.

Kereta Commuter Line atau KRL jadi satu pilihan transportasi yang ada di ibukota dan sekitarnya. Selain murah, KRL juga relatif mudah dijangkau oleh para pengguna. Tak mengherankan jika KRL setiap hari dipenuhi oleh penumpang.
Semakin banyaknya penumpang membuat tempat duduk di KRL jadi rebutan. Persoalan tempat duduk memang jadi isu yang terus jadi persoalan di KRL terutama menyangkut kursi prioritas. Kursi prioritas digunakan untuk orang-orang khusus. Tempat duduk prioritas diperuntukan untuk ibu yang membawa anak kecil, ibu hamil, penyandang cacat dan lanjut usia.
Namun, tak selamanya orang diluar kondisi yang disebutkan diatas mau mengalah dengan orang-orang dengan kondisi diatas.
Baru-baru ini seorang pengguna Facebook dengan Fransiska Laksmi curhat tentang pelayan masyarakat yang tak mau mengalah pada seorang lansia.

2 dari 3 halaman

Tidak hanya lansia, menurut Fransiska Laksmi , pelayan masayarakat yang disebut oknum Dinas Perhubungan ini juga tak mau mengalah pada ibi hamil.
Menurut status Facebooknya, saat itu Fransiska Laksmi sedang naik KRL Bekasi-Jakarta.
Berikut curhatan Fransiska Laksmi selengkapnya.
Nama Perempuan yang bermasker ini xxxxx Komalasari (Maaf saya tidak berhasil melihat nama lengkapnya pada ID Card Kepegawaiannya karna tertutup tangan).
Ibu Komalasari ini berkerja di Dinas Perhubungan PPD, kalau saya lihat dan amati dari seragam yang dikenakan.
Saat itu saya naik KRL dari stasiun Jakarta Kota menuju Bekasi. Ibu Komalasari ini duduk di kursi prioritas. Saat naik dari stasiun Jakarta Kota, memang kereta belum penuh, namun sudah ada sekitar 10 orang yang berdiri di gerbong pertama khusus perempuan ini.
Awalnya saya duduk dari stasiun Jakarta Kota hingga Sawah Besar, kemudian saya berdiri di sebelah Ibu Komalasari ini.
Tak lama petugas kereta menghampiri seorang ibu (usia 60tahun lebih) yg duduk di lantai beralaskan tasnya yang ada di dekat pintu dekat saya dan Ibu Komalasari ini, untuk meminta si ibu ini berdiri dan tidak duduk di lantai kereta, mengingat akan mengganggu apabila ada yg turun dan naik dan mengganggu penumpang lain.
Kemudian si petugas meminta Ibu Komalasari utk memberikan kursinya kepada Ibu tersebut mengingat ibu tersebut lebih membutuhkan ketimbang Ibu Komalasari. Dan Ibu Komalasari hanya bilang "duh saya lagi telp coba yang lain yg disana mas".
Si Ibu pun dgn halus menolak dan mengatakan "tidak perlu mas, terima kasih" saat petugas hendak mencarikannya kursi di tempat lain.
Ternyata si Ibu sedang migrain dan kakinya keseleo, jadi khawatir limbung kalau jalan dan mengingat beliau membawa tas yg cukup besar. Ibu ini terpaksa naik kereta karna beliau tidak ada yg antar.
Tidak cukup berhenti di situ, saat di stasiun berikut ada seorang calon ibu muda / wanita muda yg sedang hamil, naik ke gerbong tersebut dan seperti sebelumnya Ibu Komalasari ini enggan memberikan tempat duduk prioritas ini ke Ibu hamil tersebut.
Tujuan saya memposting foto dan nama Ibu Komalasari ini, agar kita semua sama-sama mendoakan semoga Ibu
Komalasari sehat selalu dan semoga di lain kesempatan Ibu Komalasari dapat memberikan kursi prioritas kepada yang lebih membutuhkan. Dan supaya kalau anda mungkin bertemu dengan beliau, tidak perlu emosi, dimaklumi saja kalau mungkin beliau lelah. Karna kalau dilihat dari usia, beliau masih range 30-40an, dilihat dari penampilan dengan bulu mata palsu yang cetar membahana dan rambu di cat warna merah, saya rasa Ibu Komalasari ini lebih layak duduk di kursi lain, selain kursi prioritas.
We love you full Ibu Komalasari.
*hastagnya apa ya?
#KRL #Komalasari #Dishub #PPD #KursiPrioritas #WanitaHamil #Lansia #IbumembawaAnak #Jakarta #Bekasi #JakartaBekasi #KRLJakartaBekasi #Shakehead

3 dari 3 halaman

SUMBER

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : lumia-ranier

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya