1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

DAMPAK RESESI BAGI MARKETPLACE

Penulis : muhamad lutfi

10 Desember 2022 09:54

Dampak resesi bagi market place indonesia

Resesi adalah istilah ekonomi makro yang mengacu pada penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi umum di suatu wilayah tertentu. Ini biasanya diakui sebagai penurunan ekonomi dua kuartal berturut-turut, sebagaimana tercermin oleh PDB sehubungan dengan indikator bulanan seperti kenaikan angka pengangguran.

 

Resesi terlihat dalam produksi industri, lapangan kerja, pendapatan riil, dan perdagangan grosir-eceran. Definisi kerja resesi adalah dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan ekonomi negatif yang diukur dengan produk domestik bruto (PDB) suatu negara, meskipun Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) tidak perlu melihat ini terjadi untuk menyebut resesi, dan menggunakan data bulanan yang lebih sering dilaporkan untuk membuat keputusan, sehingga penurunan triwulanan dalam PDB tidak selalu sejalan dengan keputusan untuk menyatakan resesi.

Apa Penyebab Resesi?

Banyak teori ekonomi mencoba menjelaskan mengapa dan bagaimana ekonomi bisa jatuh dari tren pertumbuhan jangka panjangnya dan memasuki periode resesi sementara. Teori-teori ini secara luas dapat dikategorikan berdasarkan faktor ekonomi riil, faktor keuangan, atau faktor psikologis, dengan beberapa teori yang menjembatani kesenjangan tersebut.

 

Beberapa ekonom percaya bahwa perubahan nyata dan pergeseran struktural dalam industri paling menjelaskan kapan dan bagaimana resesi ekonomi terjadi. Misalnya, lonjakan harga minyak yang tiba-tiba dan berkelanjutan akibat krisis geopolitik dapat secara bersamaan meningkatkan biaya di banyak industri atau teknologi baru yang revolusioner mungkin dengan cepat membuat seluruh industri menjadi usang, dalam kedua kasus tersebut memicu resesi yang meluas.


Penyebaran epidemi COVID-19 dan kebijakan lockdown berdampak pada perekonomian tahun 2020 adalah contoh dari jenis guncangan ekonomi yang dapat memicu resesi menurut Teori Siklus Bisnis Riil. Mungkin juga terjadi bahwa tren ekonomi bawahan lainnya sedang bekerja mengarah ke resesi, dan guncangan ekonomi hanya memicu titik kritis menuju penurunan.

Dampak bagi marketplace

1. Kenaikan Harga
Salah satu dampak resesi yang paling nyata, yaitu kenaikan harga. Baik itu produk atau pun layanan. Terlebih pada produk-produk buatan luar negeri atau impor.

Ketika bahan baku mengalami kenaikan harga, maka ongkos produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih besar.

Akibatnya, hasil produksi harus dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi untuk menutup biaya bahan baku beserta proses produksinya.

2. Nilai Rupiah Melemah
Dampak resesi lainnya yang bisa melanda Indonesia karena krisis ekonomi global, yakni nilai tukar mata uang rupiah semakin melemah.

Melansir laman Pajak, melemahnya nilai rupiah disebabkan karena kepanikan investor terhadap adanya resesi di berbagai negara.

Investor pun beralih dengan mencari aset-aset safe haven di kala krisis.

Pelemahan mata uang rupiah juga bisa diakibatkan oleh sentimen negatif, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Berdasarkan pantauan dari Katadata.co.id, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.767 per dolar Amerika Serikat (AS).

3. Operasi Bisnis Terhambat
Kenaikan harga bahan baku akibat resesi ini tentu saja turut mengancam operasional perusahaan.

Perusahaan yang sebelumnya bisa memproduksi banyak barang sekaligus perlu menekan pengeluarnnya untuk belanja bahan baku.

Bukan tidak mungkin pula bagi perusahaan untuk menekan produksi sehingga beberapa produk juga dapat berhenti edar.

Hal seperti ini dapat menghambat cash flow perusahaan secara kesuluruhan. Pada akhirnya, perusahan terus mengalami kerugian dan terancam gulung tikar.

4. Daya Beli Menurun
Meningkatkan harga jual produk imbas dari melambungnya bahan baku juga bisa membuat konsumen kehilangan daya beli.

Mereka yang mengalami penurunan pendapatan mungkin akan beralih ke barang-barang berharga murah.

Selain itu, masyarakat akan lebih selektif dalam membelanjakan uang mereka. Pastinya, sebagian besar masyarakat akan memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Menurunnya daya beli konsumen menyebabkan perusahaan kehilangan banyak pendapatan. Penurunan omzet ini tentu akan berdampak pada operasional bisnis secara menyeluruh.

Akibatnya, perusahaan akan kesulitan melakukan proses produksi, tidak mampu membayar kewajiban sewa, hingga pengurangan kesejahteraan karyawan.

5. Pengurangan Karyawan di Perusahaan
Tidak hanya pemerintah, sektor bisnis pun akan ikut tercekik karena dampak resesi global yang melanda.

Memang benar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian. Namun, bukan berarti cara ini minim risiko.

Salah satunya dengan mengurangi karyawan atau PHK karena perusahaan tak mampu lagi membayar upah.

Pada akhirnya, angka pengangguran dan kemiskinan turut meningkat yang bisa saja menimbulkan masalah-masalah baru di lingkungan sekitar.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : muhamad-lutfi

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya