Momen Helikopter TNI yang Hendak Evakuasi Jenazah Serda Handoko Diserang Separatis di Papua
Serda Anumerta Handoko
Penulis : Moana
6 Desember 2018 09:45
Sejumlah pekerja jembatan tewas dibunuh KKB
Planet Merdeka - Minggu, 2 Desember 2018, Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yang terjadi di Papua. Sejumlah pekerja jembatan di Nduga dan seorang anggota TNI tewas usai dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pekerja yang meninggal tersebut merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya. Pembunuhan pekerja itu terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
2 dari 9 halaman
Diduga pembunuhan karena pekerja jembatan mengambil foto
Dari informasi yang didapat, dugaan awal ke-31 pekerja itu dibunuh karena salah seorang dari mereka sempat mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM). Perayaannya sendiri memang dilakukan oleh KKB itu tak jauh dari lokasi para pekerja tersebut.
Dan ketika seorang pekerja mengambil foto, ternyata KKB mengetahui hal itu. Dan hal itulah yang kemudian membuat mereka marah. Tak sampai disitu, mereka kemudian mencari orang yang mengambil foto tersebut. Dan akhirnya berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba pun membenarkan informasi tersebut. Menurut Yan Pieter, salah satu dari antara para pekerja itu memang mengambil foto saat kelompok tersebut sedang melakukan upacara.
“Ya. Saya terima informasinya seperti itu. Kalau kelompok KKB ada melakukan upacara dan satu dari pekerja tak sengaja melihatnya dan mengambil foto. Itu membuat mereka marah hingga kelompok ini pun membunuh para pekerja yang ada di kamp,” katanya.
Dan ketika seorang pekerja mengambil foto, ternyata KKB mengetahui hal itu. Dan hal itulah yang kemudian membuat mereka marah. Tak sampai disitu, mereka kemudian mencari orang yang mengambil foto tersebut. Dan akhirnya berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba pun membenarkan informasi tersebut. Menurut Yan Pieter, salah satu dari antara para pekerja itu memang mengambil foto saat kelompok tersebut sedang melakukan upacara.
“Ya. Saya terima informasinya seperti itu. Kalau kelompok KKB ada melakukan upacara dan satu dari pekerja tak sengaja melihatnya dan mengambil foto. Itu membuat mereka marah hingga kelompok ini pun membunuh para pekerja yang ada di kamp,” katanya.
3 dari 9 halaman
8 pekerja sempat menyelamatkan diri
Ketika kejadian tersebut, ternyata 8 orang pekerja lainnya sempat kabur untuk menyelamatkan diri mereka. Yan Pieter mengatakan bahwa awalnya hanya 24 pekerja yang dibunuh di kamp pembangunan jembatan. Kemudian 8 orang lainnya melarikan diri ke rumah salah satu keluarga anggota DPRD.
“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” ungkapnya.
“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” ungkapnya.
4 dari 9 halaman
Satu anggota TNI gugur
Dari keterangan yang diberikan oleh Waka Pendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga lah yang bertanggung jawab atas pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua tersebut. Kelompok itu sendiri dipimpin oleh seorang pria yang bernama Egianus Kogoya.
Egianus ternyata selama ini disebut aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di wilayah Papua. Selain itu, Egianus bersama 40 orang para anggotanya juga sempat menyerang Pos TNI yang ada di Mbua, yang jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki dari tempat dibunuhnya para pekerja jembatan tersebut. Dan dari penyerangan itu, salah seorang anggota TNI meninggal dunia.
“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” ungkapnya.
Egianus ternyata selama ini disebut aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di wilayah Papua. Selain itu, Egianus bersama 40 orang para anggotanya juga sempat menyerang Pos TNI yang ada di Mbua, yang jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki dari tempat dibunuhnya para pekerja jembatan tersebut. Dan dari penyerangan itu, salah seorang anggota TNI meninggal dunia.
“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” ungkapnya.
5 dari 9 halaman
Anggota TNI yang gugur adalah Serda Anumerta Handoko
Serda HandokoPenyerangan terhadap Pos TNI PAM Rawan/755 Yalet yang berada Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, itu mengakibatkan satu orang anggota TNI gugur. Ia adalah Serda Handoko. Serda Anumerta Handoko merupakan prajurit TNI dari kesatuan Batalion Infanteri 755 Yaled Merauke dan bergabung sejak bulan Maret 2018 lalu.
Pos tempat Serda Anumerta Handoko bertugas diserang karena menjadi tempat persembunyian empat orang karyawan PT Istaka Karya yang berhasil melarikan diri dari Kali Yigi, Distrik Yigi, tempat pembantaian pekerja pembangunan jembatan.
Serda Anumerta Handoko gugur di usianya yang masih sangat muda yakni 24 tahun. Serda Handoko lahir dan besar di Blora, Jawa Tengah. Serda Anumerta Handoko memulai karirnya di dunia militer sejak 2015 lalu dan langsung bertugas di Batalyon 755 Yalet Kostrad.
Pos tempat Serda Anumerta Handoko bertugas diserang karena menjadi tempat persembunyian empat orang karyawan PT Istaka Karya yang berhasil melarikan diri dari Kali Yigi, Distrik Yigi, tempat pembantaian pekerja pembangunan jembatan.
Serda Anumerta Handoko gugur di usianya yang masih sangat muda yakni 24 tahun. Serda Handoko lahir dan besar di Blora, Jawa Tengah. Serda Anumerta Handoko memulai karirnya di dunia militer sejak 2015 lalu dan langsung bertugas di Batalyon 755 Yalet Kostrad.
6 dari 9 halaman
Jenazah Serda Anumerta Handoko di evakuasi
Gugur saat menjalankan tugasnya, jenazah Serda Anumerta Handoko pun kemudian di evakuasi. Jenazah Serda Anumerta Handoko dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD).
Namun, sayang evakuasi jenazah Serda Anumerta Handoko sempat mengalami kendala. Namun, meskipun mengalami kendala, jenazah Serda Anumerta Handoko berhasil di evakuasi.
Namun, sayang evakuasi jenazah Serda Anumerta Handoko sempat mengalami kendala. Namun, meskipun mengalami kendala, jenazah Serda Anumerta Handoko berhasil di evakuasi.
7 dari 9 halaman
Helikopter ditembaki kelompok separatis
Sebelumnya saat tim Nanggala dari TNI melakukan evakuasi terhadap jenazah Serda Anumerta Handoko, helikopter yang mereka gunakan ditembaki oleh kelompok separatis (KKB). Baling-baling helikopter pun terkena tembakan.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar mengatakan bahwa sekitar pukul 10.00 WIT, tiga unit helikopter dengan tim Naggala berangkat dari Kabupaten Mimika menuju ke Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang merupakan lokasi pembantaian pegawai PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek Trans Papua.
Martuani mengatakan bahwa saat berada di Puncak Kabo, helikopter milik TNI itu ditembaki oleh kelompok separatis dari arah puncak. Anggota yang ada di dalam helikopter pun kemudian memberikan tembakan balasan.
“Karena ada tembakan dari arah Puncak Kabo, maka Tim Nanggala melakukan tembakan balasan dari helikopter. Ada satu helikopter jenis Bell yang baling-balingnya terkena tembakan dari kelompok KKB,” ungkapnya.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar mengatakan bahwa sekitar pukul 10.00 WIT, tiga unit helikopter dengan tim Naggala berangkat dari Kabupaten Mimika menuju ke Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang merupakan lokasi pembantaian pegawai PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek Trans Papua.
Martuani mengatakan bahwa saat berada di Puncak Kabo, helikopter milik TNI itu ditembaki oleh kelompok separatis dari arah puncak. Anggota yang ada di dalam helikopter pun kemudian memberikan tembakan balasan.
“Karena ada tembakan dari arah Puncak Kabo, maka Tim Nanggala melakukan tembakan balasan dari helikopter. Ada satu helikopter jenis Bell yang baling-balingnya terkena tembakan dari kelompok KKB,” ungkapnya.
8 dari 9 halaman
Jenazah Serda Anumerta Handoko sempat dievakuasi ke Kenyam
Martuani juga mengatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) helikopter sempat habis. Hingga akhirnya helikopter melakukan refueling (pengisian BBM) sekaligus mengevakuasi jenazah Serda Anumerta Handoko. Jenazah Serda Handoko sempat dievakuasi ke Kenyam dan selanjutnya diterbangkan ke Timika.
“Jadi jenazah sudah dievakuasi ke Kenyam selanjutnya akan dibawa ke Timika, Kabupaten Timika,” terangnya.
“Jadi jenazah sudah dievakuasi ke Kenyam selanjutnya akan dibawa ke Timika, Kabupaten Timika,” terangnya.
9 dari 9 halaman
Dievakuasi ke Timika
Jenazah Serda Anumerta Handoko akhirnya berhasil dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter. Dan di dalam helikopter itu ada seorang anggota TNI yang mengalami luka tembak akibat serangan di Pos TNI Mbua. Jenazah Serda Anumerta Handoko tiba di Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 15.00 WIB. Hanggar Bandara Mozes Kilangin pun dijaga dengan ketat. Bahkan para awak media pun dilarang mengambil gambar.
Dal selanjutnya jenazah Serda Anumerta Handoko akan dibawa ke Markas Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo untuk disemayamkan sebelum diterbangkan ke Sorong, Papua Barat, pada Kamis, 6 Desember 2018.
Dal selanjutnya jenazah Serda Anumerta Handoko akan dibawa ke Markas Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo untuk disemayamkan sebelum diterbangkan ke Sorong, Papua Barat, pada Kamis, 6 Desember 2018.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.