1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Disarankan turun langsung ke Asmat sebelum mengkritik, ini jawaban tak terduga Ketua BEM UI

Penulis : Queen

8 Februari 2018 09:52

Zaadit mengatakan, kartu kuning itu diberikan kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.

Planet Merdeka - Beberapa waktu yang lalu, Zaadit Taqwa seorang mahasiswa sekaligus ketua Badan Eksekutif Mahasisa (BEM) di Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, membuat kehebohan saat Presiden Jokowi hadir berpidato di acara Dies Natalis ke-68 UI pada hari Jumat (2/1/2018). Ia bahkan meniup peluit dan mengacungkan kartu kuning di acara Dies Natalis yang rencananya akan dilanjutkan ke acara peresmian Forum Kebangsaan UI‎ di Balairung UI.

Meski itu bukan kartu kuning layaknya di pertandingan bola, tapi sebuah buku paduan suara Universitas Indonesia yang kebetulan memiliki kesamaan warna: kuning. Akibat aksi itu, Zaadit diamankan Paspampres. Zaadit mengatakan, kartu kuning itu diberikan kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.

"Sudah seharusnya Presiden Joko Widodo diberi peringatan untuk melakukan evaluasi di tahun keempatnya” kata Zaadit kepada awak media, Jumat (2/2/2018).

Zaadit mengatakan, dalam tahun keempat pemerintahan Jokowi, ada sejumlah hal yang menjadi sorotan BEM UI seperti isu gizi buruk di Asmat, isu penghidupan kembali dwifungsi Polri/TNI, dan penerapan peraturan baru organisasi mahasiswa. Hal ini menjadi sorotan masyarakat luas, termasuk oleh para netizen.

Rabu (7/2/2018) malam, Zaadit Taqwa juga hadir dalam acara talkshow Mata Najwa, bersama beberapa ketua BEM dari Universitas ternama lainnya. Dalam acara ini, para ketua BEM ini dipertemukan dengan beberapa petinggi negeri.

Salah satu yang hadir dan memberikan kritikan atas aksi Zaadit adalah Adian Napitupulu, anggota DPR sekaligus mantan aktivis mahasiswa. Ia menyarankan para mahasiswa terjun ke lapangan langsung sebelum mengkritisi pemerintahan sekarang. 

Menanggapi hal itu, Zaadit menjawab bahwa berita-berita yang ada sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi tanah air saat ini. Jadi, tanpa turun langsung, agaknya kondisi sudah terlihat jelas di berita-berita yang beredar.

Berbeda dengan Ketua BEM IPB, ia mengaku kegiatan kuliah yang terkadang membatasi mahasiswa untuk merasakan terjun ke lapangan langsung. Hal tersebut dirasa membuat daya kritik mahasiswa sekarang menurun dibanding sebelumnya. 

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya