1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Duduk di emperan, yang dipegang pengemis ini malah bikin netizen syok dan tak habis pikir

Penulis : Moana

11 Desember 2017 09:39

Pengemis itu identik dengan orang yang mendapatkan penghasilannya dengan cara meminta-minta. Tak segan mereka melakukan banyak cara untuk mendapatkan belas kasihan orang lain. Dandanan mereka sangat kusut dan lusuh. Sontak melihat mereka yang seperti itu, orang-orang pun kadang merasa sangat iba dan kasihan hingga mereka memberikan sejumlah uang untuk para pengemis itu. Tapi, berbeda dengan pengemis yang satu ini, berpakaian lusuh dan duduk di emperan toko, wanita ini justru membuat orang di sekitarnya merasa syok dan tak habis pikir.

Dilansir dari akun facebook Mia Rezietha, pada 7 desember 2017 lalu, ia mengunggah foto dan video seorang pengemis yang di Situbondo tepatnya di salah satu terminal. Pengemis wanita ini terlihat sedang memegang sebuah ponsel layar sentuh. Betapa tercengangnya ia melihat hal itu. Orang yang berpakaian lusuh itu ternyata punya smartphone dan mahir memakainya. Ia tak habis pikir dengan kelakuan orang-orang yang mengaku 'tak mampu' ini. Ia bahkan membandingkan dengan pengemis jaman dulu, yang mereka memang benar-benar dalam kondisi keuangan yang tidak mampu dan banyak pengemis yang mungkin memiliki keterbatasan fisik yang memang nyata bukan hanya sekedar tipu muslihat belaka. Jumlah pengemis jaman dulu hanya sedikit namun sekarang jumlah mereka bertambah hingga tak terhitung banyaknya.

Sebaliknya para pengemis jaman now ini sering dijumpai di berbagai sudut kota, tak jarang mereka juga mengemis ke rumah-rumah. Bahkan mereka bukan lagi orang-orang tua yang sudah renta namun sekarang kebanyakan orang yang mengemis tubuhnya masih terlihat segar bugar dan masih muda. Yang jika ada kemauan dari diri mereka sendiri masih mampu untuk mencari uang dengan cara bekerja. Ia juga mengatakan bahwa pernah melihat pengemis yang turun dari angkot lalu mengganti pakaiannya dan berdandan lusuh lalu mengemis.

2 dari 2 halaman

Sungguh sangat disayangkan memang, disaat orang lain berjuang untuk mendapatkan uang dengan cara bekerja, orang-orang ini justru hanya duduk diam menunggu belas kasihan orang lain. Melihat postingan itu, netizen pun ramai-ramai memberikan komentarnya:

"Itu baru android...suamiq pernah liat ada pengemis yg di antar jemput pkek mobil avanza...Gk di kasi liat wajah e kasihan...di kasi kenyataane Bikess..hahahhaa"

"Sekarang pengemis sudah jadi profesi, kita harus cerdas dalam bersedekah, jika ada lebih baik berikan pada tetangga yg miskin tapi tak mau meminta, jika nilai uangnya sedikit bisa dirupakan jajanan"

"Waktu di jkt q pernah, liat anak kecil sama bapak nya,, Anak kecil nya kaya yg kelainan mental, kaya autis Ya tiap lewat q kasih, krna kasihan, Eh,, pas mlm q pulang kerja, sekitar jam 8an. Q liat anak kecil itu gpp, malah jalan nya normal, ketawa2 sama bpk nya, Dari situ lah q ga percaya pengemis lagi,"

"Aq jg pernah, ada pengemis ibu-ibu STW minta-minta didepan rumah beberapa saat kemudian aq buka pintu mw ngasik uang 2rb,nah uang blum sempat aq kasikkan eh hp dri dlm tas sipengemis bunyi parahnya dg santai sipengemis tsb video call didepan rmhq dan aq perhatikan hrg hp nya diats 1jt, akhirnya uang 2rb aq msukkan lg kedalam saku sambil tutup pintu smbil komat kamit hihihi.."

"Saya tdk sgmpang dbdhin orng pngmis yg pura2 skitlah buntung lah. Wlupun ank kecil skalian klo minta2 sm sy sy tanya sm dia...MANA IBUMU. n klo dtnjuk sm ank itu sy smperin ibunya. IBU....JGN MLS KERJA KSIAN ANKX MSH KECIL SDH DIAJARIN MINTA2"

"Membantu lah ke yg lbih membutuhkan, ini lah mngapa negara melarang memberi kpd pngemis, karena mereka bisa saja mnjadikn pngemis sbg profesi dan itu bisa menular kan kpd yg lain dan terjadilah kemalasan untuk bkerja walau ia mampu, menolong boleh tp lihat apa ia pantas dan apakah bantuan kita tepat sasaran atau tidak. Bukan asal menolong toh yg kita tolong gk bner2 membutuhkan, so pikir2 sndiri sajalah"

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya